Jatuh

1.1K 119 5
                                    

Mencoba turun dari brankar dan berjalan menuju pintu, sekarang sudah bisa ia lakukan. Meskipun masih sedikit ada rasa sakit, tapi paul berusaha untuk belajar berjalan.

"Hati-hati..."

Paul memberikan senyuman manisnya dan mengacungkan jempol, tanda bahwa dia aman.

"Nahh kann, udah aku bantu sini. Kamu belum boleh terlalu lama berdiri" ucap nabila sambil membantu menopang badan paul

"Bee, maaf ya ngerepotin kamu terus" jawab paul dengan nada yang melemah dan menundukan kepalanya

"Tiduran dulu, hati-hati ya". Ucap lembut nabila seraya membantu paul untuk tidur ke atas brankar.

"Bee, jangan pernah minta maaf ke aku ya. Aku seneng bisa bantu kamu, dan kamu harus tau. Kamu itu hebat banget bisa bertahan sejauh ini. Tetap sehat ya" ucap nabila sambil mengelus punggung tangan paul

Lagi-lagi paul dibuat kagum dengan kekasihnya itu. Kesabaran nabila memang sungguh luar biasa, dia memang kekasih yang tak memiliki hubungan darah sedikitpun. Tetapi dia mau merawatnya dengan hati yang tulus.

"Aku gatau kata apalagi selain terima kasih ke kamu bee" ucap paul sambil meneteskan airmata nya yang sudah tidak tertahan itu.

Nabila mencondongkan badan nya agar bisa memeluk paul

"Bee, kamu tu udah jadi orang yang spesial bagi aku. Aku kaya gini, karena aku bener-bener sayang sama kamu. Kalau suatu saat nanti aku gaada, tolong kamu harus tetap seperti ini ya. Berjuang terus dari rasa sakit kamu".

Ucapan nabila membuat bola mata paul membulat. Bagaimana bisa kekasihnya mempunyai pikiran seperti itu?

"Apasih bee kok kamu bilang gitu? Kamu gapunya niatan buat ninggalin aku kan?" tanya paul sambil mencoba melepaskan pelukannya dan mencoba meraih tangan nabila.

"Gaakan dong bee, kan tapi bener suatu saat nanti salah satu diantara kita pasti akan ada yang pergi". Ucap nabila sambil menggenggam tangan paul dan menatapkan sendu.

"Tapi bee, aku gamau ditinggal kamu. Aku harap, suatu saat Tuhan panggil aku lebih dulu dibanding kamu. Karena aku rasanya ga sanggup kalau hidup tanpa kamu". Ucap paul sambil menghapus air matanya yang lolos itu.

"Ahhh kamu kok jadi cengeng gitu, udah yaa. Sini aku bantu hapus air matanya".
"Maaf ya, kalau aku bikin kamu sedih" ucap kembali nabila sambil membantu mengusap air mata paul

Paul langsung meraih tubuh nabila untuk masuk ke dalam dekapan nya. "Tetap disamping aku ya bee"

Keesokan harinya, paul mendapat kabar kalau kedua orang tuanya belum bisa pulang karena masih banyak kerjaan yang harus diselesaikan.

"Iya mi, kalian sehat-sehat ya disana. Aku disini gapapa kok lagian aku sudah membaik". Ucap paul dalam telfon.

"Disitu masih ada nabila, nak?" tanya mama sri

Paul mengarahkan kamera ke arah nabila "Ada nih".

"Halo, om tante apa kabar?" ucap nabila dengan senyuman yang merekah itu.

"Halo sayang, om sama tante baik-baik aja. Kamu gimana?" tanya balik mama sri

"Aku baik tante".

"Syukurlah, nak. Tante sama om mau ucapin terima kasih ke kamu ya. Makasih udah mau membantu merawat paul. Maaf kalau selama ini kita ngerepotin kamu terus" . Ucap tante sri pada nabila

"Gapapa tante, aku seneng kok ngelakuin nya".

Air mata paul lolos ketika melihat pemandangan nabila dan orangtua nya berbicara. Dia merasa senang dengan semua yang telah Tuhan berikan kepadanya. Terutama, mendapatkan kasih sayang dari orang-orang tersayang.

Nabila menengok ke arah paul "Heii kenapa bee? Kok nangis?" tanya nabila sambil memegang tangan paul

"Ehh gapapa, tadi ke colok tangan ku".

"Yakinnn?" tanya nabila lagi.

"Iya yakin bee, udah aku gapapa nihh". Terang paul mendekatkan mukanya ke arah nabila

"Ihh apaan sih deket-deket" ucap nabila sambil meninggalkan paul

"Kamu mau kemana bee?"

"Pulanggggggggggg!". Teriak nabila sambil membuka pintu

"Jangan pulang bee"
"Aduhhh" ketika hendak berdiri untuk mengejar nabila, dia terjatuh

Nabila berlari membalikkan badan nya kembali dan melihat ke arah paul.

"Astagaaa, bee. Kamu gapapaa?" tanya nabila penuh cemas

"Gapapa bee, kamu mau kemana si? Beneran mau pulang?".

Nabila tidak menjawab pertanyaan paul, dia sibuk membantu paul untuk naik keatas brankar.

"Bee kok ga dijawab?". Tanya paul kembali

Nabila tetap terdiam, dia menarik selimut agar paul segera istirahat dsn tidur.

"Jawab dulu bee" paul meraih tangan nabila dengan lembut

"Aku ga pulang, udah kamu istirahat yaa". Ucap nabila lembut sambil menggenggam tangan paul.

"Bener ya, kamu gaakan pulang?".

Nabila menganggukan kepalanya, seraya mengiyakan.

Setelah beberapa menit, paul kemudian tertidur.  Perlahan nabila mulai melepaskan tangan nya dari genggaman paul yang erat itu.

"Duhh kenceng banget si anak ini megangnya". Ucap nabila pelan

Genggaman tangan itu lepas, nabila menatap paul penuh sendu. Memberikan senyuman kepada kekasih nya yang sedang tertidur pulas.

"Aku tinggal sebentar ya". Ucap nabila sambil mengelus puncak kepala paul










Udah lama ga up, sampe kehilangan alur cerita wkwk. Btw segini dulu yaa, mungkin kurang asik tapi yaudalah gapapa. Insyaallah aku ketik malam ini ya biar tengah malam atau besok pagi aku up lagi hehe


BERSEMI KEMBALITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang