X.regret and return.

826 34 1
                                    


Happy reading
Jangan lupa vote and comment biar sea makin semangat!


Suasana mencekam dari sebuah rumah dengan dua keluarga besar di dalamnya. Seorang wanita dan pria menunduk di depan seseorang yang lebih tua, Pria yang sudah berumur tersebut berdiri tegak dengan kemarahan yang benar-benar terlihat dari matanya menatap kedua orang yang berada di depannya.

“Kamu saya pulangkan ke negara asal kamu dan jangan ganggu anak saya lagi!”

Seorang kepala keluarga Jung berteriak kencang menujukan ketegasan nya pada orang-orang di sekitarnya. Hal buruk yang di lakukan dua orang tersebut terbongkar, Kepala keluarga Jung marah besar atas apa yang di lakukan oleh anak keduanya membuatnya naik pitam.

Bruk!

Tubuh Jeno terpental jauh akibat pukulan dari sang ayah, Mertua dari Jeno berusaha menenangkan besannya, Ia cukup kecewa kepada Jeno karena Jeno lah yang selalu ia percayai di antara menantunya yang lain.

Tubuh Jeno terlihat sudah buruk rupa, Banyaknya luka di sekujur tubuhnya terlebih di area wajahnya yang penuh dengan luka segar dari ayah dan mertuanya.

Renjun sejujurnya terluka melihat keadaan suaminya yang sangat naas tersebut akibat ayah mertuanya, Namun itu adalah hal yang pantas bagi anak kedua Jung tersebut.









anggota keluarga Jung dan Huang duduk di sebuah sofa di ruang keluarga untuk mendiskusikan hal tersebut. Ini sudah lewat dua jam dari Jeno di pukuli tadi bahkan wanita yang sempat Jeno tiduri sudah terbang ke negara asalnya beberapa menit lalu, Namun wajah dari suami Renjun itu masih penuh dengan darah segar yang mengalir dan banyaknya lebam, Anggota tubuhnya yang lain pun masih belum di obati.

“Sekarang kamu mau Daddy ceraikan paksa kalian atau-”

“Perbaiki semuanya”, Jeno menyela ucapan sang ayah dengan suara yang lirih karena rahang Jeno masih terasa perih usai terkena pukulan maut dari sang ayah.

“Jangan ambil keputusan sepihak Jeno, Bagaimana dengan Renjun?”, Ucap Mrs. Jung alias bubu Lee menatap menantunya yang terlihat kebingungan untuk mengambil keputusan .

“Aku belum bisa mengambil keputusan, Boleh beri aku waktu?”, Tanya Renjun.

“Baiklah, Katakan kapan kamu siap, Dan ya sepertinya Renjun harus tidur di rumah keluarga nya Jen”, Ucap Mr.Jung menatap anaknya.

“Sesuai peraturan turun-temurun dari keluarga kita, Jangan membantah dan kau akan tidur sendirian di rumah mu”, Ucap Mr. Jung lalu berdiri mengajak sang besan untuk pergi dari sana untuk minum kopi. Untuk menenangkan diri juga tentunya.

Ibu dari Renjun dan Jeno juga beranjak meninggalkan Renjun dan Jeno yang diam. Jeno terus menatap kearah bawah sambil memegangi tangan kanannya agar darah yang di keluarkan tangannya tidak merembes mengenai hal lain, Tangannya sempat cidera karena terkena gucci milik sang ibu terjatuh dan melukai tangannya saat mendapat kan hukuman dari sang ayah.

“M-mau ku obati luka mu Jen?”, Tawar Renjun saat melihat tangan Jeno semakin kuat meremas lengannya.

Jeno hanya menggeleng lalu pergi dari sana dengan kesusahan karena kakinya juga sempat cidera karena terlempar kemurkaan sang ayah. Renjun di sana terlihat sedikit kasihan dengan kondisi dari seseorang yang masih menjalin hubungan pernikahan dengannya tersebut.









Jeno pulang, Ia menatap rumahnya terlebih kepada foto ia dan sang istri yang terpajang di sudut ruang-ruang dengan rapi membuat hatinya terus merasakan sakit. Ia tak pantas merasakan sakit karena itu yang di rasakan oleh sang istri karena perbuatannya.

POSSESSIVE HUSBAND ll norenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang