Fase ini selalu aku hadapi. Rumah yang menjadi tempat ternyamanku terkadang malah membuatku tertekan.
Mungkin yang menekanku hanya pikiran, pikiran yang selalu takut akan sesuatu. Pada awal bulan september sukses membuat diriku pada fase terlemah. Cekcok dengan abg kandungku, kakakku, dan adikku. Mereka boleh memilih jalan mereka masing-masing namun kenapa harus menyudutkanku. Kalau boleh memilih iya capek kadang ma, pa, bg pami, kak fin, yani, adek. Kalian boleh menyalahkanku atau apa. Tapi sedikitpun aku tidak pernah berpikir kita bakalan seemosi itu.Stress melanda jiwaku, merenggut pikiranku. Aku capek bolehkah istirahat sejenak. Mentalku capek, fase ini membuatku ingat pada temanku. Memilih bungkam di kamar menghindar dari masalah bukan jalan yang terbaik. Aku tetap sayang kalian dan orang terdekat tq semuanya.
Diriku belum dewasa dan wajar proses pendewasaanku lambat. Aku tetap anak kecil yang apabila sakit masih mengeluh pada orang tua. Aku hanya ingin bertahan disini, bertahan memeluk diriku pada atap sambil melirik bintang. Kesendirianku membuatku lebih paham akan situasi pikiran. Lelahku bukan apa-apa.
Makasih jiwa yang berada di tubuh ini dan kalian yang berada disekitarku.
««🙌🌀🌀🌀🌀🌀🌀🌀🌀🌀🌀🌀🌀🌀🌀🐚🐚🐚🐚🐚🐚🐚🐚🐚🐚🐚🐚
KAMU SEDANG MEMBACA
Wakil Bem Rasa Idolaku
AléatoireJika mengagumimu itu indah, maka izinkan saya sejenak bertahan dengan kediaman layaknya sutradara yang memantau alur cerita hingga muncul kata "cut off camera". Filo Aseptian adalah kakak laki-laki bagi saya yang tidak sengaja berjumpa lewat pemi...