Sejak aku punya kontak bang asep, mungkin aku yang banyak bertanya ini dan itu. Aku terlalu banyak kata-kata kadang bilang " saya kok jadi mudah akrab sama ini orang, bodoh banget lu mel ingat dia itu orang baru" (sambil menepuk pipi refleks).
Bertanya tentang apa saja yang tidak saya ketahui membuat saya enjoy termotivasi banyak hal. Mungkin teman kos saya menganggap saya aneh dan lain-lain.
Mereka bilang " Ingat mel sekedarnya aja mengidolakan orang ntar kecewa".
Aku yang sudah masuk zona bodoh amat hanya respon " Cuma mengidolakan dan itu ga lebih".
Mereka bilang lagi " halah idola,idola,idola ntar kepincut pesona wakil bem".
Capek respon yah balas lagi dong " idola saya beda".
Terkadang heran mengapa orang menganggap sesuatu berlebihan dikit-dikit mengira ini dan itu. Fakta sebenarnya adalah memang aku mengidolakannya tetapi yang orang tidak lihat pada dirinya itu yang membuat istimewa. Bang asep terkenal dengan senyum manisnya yang menjadi ciri khas ketika lagi bareng temannya di pojokan kantin depan kampus. Dia hanya tersenyum, tapi sukses membuat saya yakin itu adalah senyum palsu. Senyum sesaat di hari itu saja.
Mungkin pas baca ini idola saya mengiraku sok tahu.
Aku pernah belajar psikologi jiwa dan menekuni ilmu itu sejak SMP. Buku yang setebal batu bata bahan bangunan itu sukses menjadikan diriku yakin bahwa dunia jangan terlalu kamu percaya tapi kamu yakini bahwa dunia ini nyata dan palsu tergantung dari sudut pandang mana kamu melihatnya.
Aku bisa melihat seseorang itu baik atau tidaknya lewat tatapan mata dan gerak-gerik wajah. Dia yang punya banyak bakat menutupi kekurangan dirinya hingga orang melihat dia sempurna. Dia bilang " ingin menjadi manusia yang berguna buat manusia lain". Sejak komunikasi lewat chat wa dia sosok yang ekspresif menanggapi sesuatu. Contohnya snap WhatsAppku awalnya itu dia respon snap yang berisikan fotoku, vioni,bella dan della " Di kota mulu g bosen?"lalu dia mengirimkan foto sunset di pantai yang begitu menawan
Lalu aku respon " ajak2 aku napa bg" (ajak aku napa bang)
Lalu responnya positif " kapan ada waktu bikin skedhule, ajak kawan amel"
Nah aku yang lupa siap itu kalau tidak salah aku mengirimkan foto langit pas aku di puncak yang berada diatas rumah, foto stone golden di Kabupaten Bandung dan lain-lain. Seru dengan topik pembahasan yang menarik . Dia replay foto puncak dan bilang " ga nge camp disini aja kita"
Aku yang baca chatnya hanya bisa tertawa, di puncak itu belum ada orang ngecamp dikarenakan puncak ini punya orang lain. Jangan sampai gara-gara camp timbul masalah yang mempersoalkan tanah walau hanya cuma ngecamp.
Tidak lama kemudian bg asep nelponku, aku yang kaget ini orang ngapain nelpon. Cukup orang tau aku ini tidaksuka ditelpon, tapi kalau memang penting telponnya setidaknya chat dulu kalau mau nelpon, untung ini idola bisa kumaafkan.
Pertama kali telponan dengan idola dimana suaranya tipis-tipis tegas cowok tidak bisa kujelaskan detail dan tanyakan saja pada bg asep seperti apa suaranya. Membahas tentang nge camp dan travelling dengan alam dan lain-lain intinya aku lupa. Mau gimana lagi kan tapi aku masih menyimpan screenshoot telponku dan bg asep itu pada tanggal 29 april 2023 dia nelponku pada jam 20.47. Telpon yang berlangsung sekitar 7 menit 29 detik itu adalah awalku akrab dengan senior satu ini.
Dia yang nelpon, bella kawan sekamarku nanya siapa yang nelpon , singkat ku jawab " wakil bem kita ". Karena ini saja membuat satu kos gempar " si amel dekat dengan wakil bem, si amel dekat dengan bg asep". Cukup menghela nafas yang panjang sejak itulah aku sedikit privasi hp dan laptop dimana wa webku sudah terakses otomatis disana.
Catatan pikiran :
Wa webku sering di gunakan pas ada tugas presentasi yang memungkinkan temanku kadang menggunakan laptop. Dan yang mengira aku rajin aktif wa selama kuliah jangan tertipu terkadang itu bukan amel yang menggunakan melainkan temanku :). Hp mode pesawat membuat hidupku tenang, tidak ada bising notifikasi, telpon, dan lain-lain. Aku akan menggunakan hp pada waktu tertentu saja paling buka portal, wa,google, ig, tiktok dan wattpad. Lalu gimana kalau ortu nelpon? Ini pertanyaan unik , orang tuaku ga bakal nelpon Gea amelian karena mereka tahu hpku jarang aktif paling kakakku yang bakal chat wa. Aku menghubungi mama pas ada yang penting-penting saja, saat aku B U, ngabarin aku sakit, obatku habis, nanya kondisi mereka gimananya, sharing pendapat dan mereka sering mewanti-wantiku agar rajin kuliah jangan bolos. Walau aku bandel tapi seorang amel ga bakal berani begitu mengapa? Karena aku ini anak beasiswa jadi harus mempertahankan ipk di atas 3,00 kurang dari itu beasiswaku bakal di cabut, dan aku masih sayang pendidikan.
Flass back off
Sering melihat dia duduk di kantin dalam seminggu ini mungkin jarang, karena dia ini tidak ada lagi mata kuliah. Dia ke kampus hanya sekedar bimbingan dan aku ingat hari bimbingan dia itu hari rabu dan sabtu. Di luar hari itu aku juga tidak tahu karena aku sering memperhatikan dia pada hari itu saja.
Ga berani ngobrol atau berbincang langsung dengan bang asep mungkin orang mengira "ini anak berani chat aja ketemu orangnya takut". Simple saja menurutku , ini lah kekuranganku yang perlu orang lain tahu " aku tidak suka ngomong di luar rumah, di kampus kecuali memang penting atau lagi presentasi di kelas.
Temanku bella, della, vioni, adel, putri yang tau aku pernah chat bang asep pas aku di kos malas keluar kos. Kadang sering laporan nih mah amel " tadi aku lihat bang asep di lapangn kampus mel, dengar-dengar bang asep ada acara seni di simpang tinju, Tadi kalau tidak salah bang asep duduk di kantin". Aku kok capek ya dengarnya, senang sih dikit ini idola rajin kali, Cuma pusing macam anak lapor mah induknya. Yang ngira ini amel kepo kali sampai tahu bang asep dimana (aku tahu dari mananya ya dari mereka saja).
Akrab di chat wa membuatku berpikir sampai kapan mu jadi pengecut mel, mana sih amel yang dulunya badas berani nyapa orang. Itu hanya pikiran orang lain tidak tahu apa yang aku alami hingga bisa mengidolakan bang asep, hal sederhana ini saja membuat aku berpikir 2 kali aku yakin Filo Aseptian memang orang yang patut diidolakan.
Ngomong-ngomong soal senyum palsu tadi aku lupa, aku hanya merasa ada yang ditutupi bang asep. Dia memang tertawa bahagia, aku yakin dia banyak memendam, dan banyak pikiran, Cuma dia profesional tidak mencampur adukkan urusan pikirannya ke dalam tongkrongannya.
Semangat selalu buatmu bang, aku yakin ibumu bangga punya anak bungsu sepertimu dan ayahmu bangga punya lanang yang berjuang demi cita-cita.
KAMU SEDANG MEMBACA
Wakil Bem Rasa Idolaku
AcakJika mengagumimu itu indah, maka izinkan saya sejenak bertahan dengan kediaman layaknya sutradara yang memantau alur cerita hingga muncul kata "cut off camera". Filo Aseptian adalah kakak laki-laki bagi saya yang tidak sengaja berjumpa lewat pemi...