worries and flashbacks

1.4K 170 10
                                    

Draco mondar-mandir dengan wajah yang ditekuk

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Draco mondar-mandir dengan wajah yang ditekuk. Dia telah memutuskan untuk bekerja sama dengan Potter yang dia cintai itu. Dia mendudukkan kembali tubuh kecilnya disamping sang ayah dan menatap kakeknya yang meneliti wajahnya yang khawatir.

"Saat itu, perang sudah usai, namun ini bahkan tidak bisa di beberkan begitu saja. Bagaimana jika dark lord memintaku untuk bekerja sama dengannya dan kembali mendapatkan tanda itu? Kakek, aku tidak ingin keluarga ku menjadi kacau Kembali, aku tidak ingin" ucap draco, dia cemas dan dia harus memberi tahu informasi ini kepada Potter tanpa sepengetahuan siapapun. Apalagi jika dubles yang mengetahuinya maka ini akan menjadi rumit karena orang tua itu benar-benar sangat ingin ikut campur urusan orang, serta membuat orang dilema.

"Tapi draco, kita masih mempunyai pihak light, kita akan ke dumbludore untuk melakukan sesuatu untuk kita" ucap Lucius dan draco serta Abraxas menggeleng kan kepalanya dan menatap tajam Lucius.

"Kita tidak akan ke dumbludore atau ke dark lord, mungkin kakek adalah orang paling setia pada dark lord, namun apakah kau tau kakek, jika pangeran kegelapan adalah seorang half blood? Dia adalah seorang keturunan slyterin namun ber ayah kan muggle!" Ucap draco dan Lucius yang mengetahui itu terkejut, lalu Abraxas yang tau hanya diam sambil berfikir. Dia termenung dan mengepalkan tangannya.

"Aku tau draco, namun aku sudah terikat dengan dark lord, dia sekarang adalah tuanku dan kau harus bisa menyelamatkan ku!" Ucap Abraxas kepada draco, dia berdiri dari duduknya dan menatap keluar jendela lalu memunggungi cucu dan putranya "aku dulu sangat mempercayai nya bahwa dia akan menjadi orang yang paling kuat dan juga mampu mengusir para muggle dan mengembalikan tradisi kita. Namun dia sekarang sudah terlalu jauh, bahkan saat pertemuan dark lord dan para pengikutnya juga mengatakan untuk memburu seorang anak kecil yang membuat nya yakin jika dia bisa dikalahkan, namun dia tidak ada di pihak manapun dan dalam ramalan dan itu membuat dark lord mengerti jika anak anak itu akan netral dan mengalahkan pihak light ataupun dark karena anak anak itu bertujuan untuk memperbolehkan hal dulu telah menjadi tradisi kita"

"Aku tau ramalan itu ditunjukkan padaku dan juga Harry" ucap draco termenung dan tiba-tiba suara letupan membuat satu keluarga itu menatap ke arah suara tersebut.

Stas

"Potter?" Seru draco, ada rasa senang dan juga bingung dan draco langsung menghampiri Harry yang panik.

"Draco, kita harus bersembunyi demi keselamatan kita, kita berdua tanpa ada siapapun yang tau. Pihak light mengetahui bahwa ramalan itu ditunjukkan untuk kita dan ini bisa gawat jika Dumbledore juga tau, mereka mengetahui ini melalui mata mata light yang membocorkan informasi dark, ayo cepat kita harus pergi dari sini dan berlatih kembali untuk kembali perang draco!!" Harry yang panik menarik narik tangan draco yang tercengang, dia menatap Harry yang sudah dibanjiri oleh air mata.

"Lalu bagaimana dengan keluargamu? Bukankah seharusnya kau ada di rumah saat ini?"

"Itu tidak penting, mereka telah mengerti aku, mereka tetap netral dan pergi dari mata publik, serta tentang ramalan itu, aku mengetahui nya. Aku tau itu draco, dan aku akan menjelaskannya saat kita telah aman. Kita tidak tau dark lord atau dumbludore akan kemari dan menyatakan perang, namun walaupun kita masih anak anak, kita adalah anak yang diberkahi sihir oleh ibu sihir, maka dari itu kita akan menuntaskan ini dan mencari buku itu untuk lebih jelasnya" ucap Harry panjang lebar dan mengabaikan kedua orang yang hanya menatapnya bingung.

father and mother (Drarry)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang