Harry, Lily, dan draco menatap satu sama lain. Mereka mulai berdiskusi karena seminggu lagi mereka akan kembali ke Hogwarts. Saat ini Lily mengenakan baju Santai, begitupun Draco dan Harry yang juga telah berganti pakaian. Lily memanggil seorang peramal kerajaan dan ini bersifat pribadi.
Peramal itu mulai meramal dan membuatnya kosong. Dia mengatakan sesuatu yang membuat ketiganya terkejut, serta tercengang. Seorang anak dari masa itu akan menunggu, Dimana putih dan hitam akan bersatu, Mengalahkan bulan yang sudah ditentukan, dan matahari yang diterbitkan. Mengalahkan sang hitam dan putih dengan fikiran yang dibekali pengetahuan oleh ibu sihir. Memerintahkan prajurit terbaik di dunia yang berbeda. Kembali ke dunia dengan ditemani para singa dan ular. Menerima anugrah sang takdir sebagai kehidupan yang nyata. Kematian selalu menyertainya, mengatasi dan mengatasi masalah yang ada. Bulan dan matahari bersatu dan mengalahkan kegelapan serta cahaya yang terlalu terang.
Harry menegang, dia mencengkram kuat tangan draco yang juga menggenggam nya erat. Lily menenangkan keduanya dan tersenyum lembut. "Kalian sepertinya harus kembali, maka dari itu kalian akan bermain waktu dan kembali ke tubuh kalian yang sebenarnya. Kalian berdua dibekali oleh pengetahuan dan sihir kuno yang jarang dimiliki para penyihir. Harry, draco, aku mengandalkan kalian berdua untuk mengatasinya. Aku baru menyadari jika ini bukan dunia kalian yang sebenarnya, melainkan sebuah kisah yang harus kalian pecahkan. Sadar dan carilah jalan keluar, mama sepertinya tidak akan pernah bisa berada di sisimu lagi Harry, disini mama harus menjalaninya dan kau harus bisa mengatasinya di dunia yang telah kacau" ucap Lily, Harry menatap dengan mata yang berkaca-kaca.
"Batu kehidupan, kehidupan ku masih panjang serta aku adalah tuan dari kematian. Maka dari itu aku akan memanggil kematian untuk mencari tahu siapa aku sebenarnya dan dimana aku tinggal sebenarnya" ucap Harry dengan nada sedih. Dia benar benar sangat senang berada di sini dan dunia ini hanya duplikat serta kesenangan tanpa adanya musuh.
"Death" panggil Harry parau. Tiba-tiba ruangan menjadi dingin dan gelap, menampakkan sebuah makhluk seperti dementor namun terlihat membawa sabit kematian ditangannya, wajahnya gelap tidak terlihat dan semua orang merinding dibuatnya.
"Master" death kemudian berada di depan Harry dan Harry menelan ludah.
"Death, dimana kita sebenarnya?" Tanya Harry dengan tenang walaupun hatinya sudah dag Dig dug tidak karuan.
"Dunia paralel, dunia dimana kau mampu mengatasi keinginan mu untuk bertemu dengan seseorang yang kau cintai. Saat ini kau masih berada di dalam buku dan kau menuliskan kisahmu sendiri di dalam buku itu. Maka dari itu jika kamu ingin keluar dari dunia ini maka kamu harus bisa menemukan buku itu dan membukanya seperti kamu membukanya" death menjelaskan dan kini Harry mengerti, jika hidupnya tidak lah begitu mudah sehingga tiba tiba mempunyai kebahagiaan yang tiada Tara bersama kedua orang tuanya.
"Terima kasih telah menjelaskan death" ucap Harry dan kini death langsung pergi dari sana, meninggalkan ketakutan yang masih membekas pada setiap orang.
"Jadi ini ada dalam buku? Pantas saja jika kita tidak bisa menemukan buku itu. Disaat kita kembali, kita akan ke tempat kita menemukan buku itu, aku akan memperbaiki nya dan kita akan kembali lagi" ucap draco dan di angguki oleh Harry yang memeluk nya. Lily tersenyum lembut dan memeluk keduanya untuk sekedar melepas rindu yang akan menjadi semakin besar.
"Ma apakah kamu tidak mau kembali?" Ucap Harry dan Lily hanya tersenyum menanggapinya.
"Jika mama ingin menemui mu, maka mama akan menyusulmu sayang, maka dari itu selesaikan masalahmu" ucap Lily dan mencium kening putranya.
"Maafkan Harry karena tidak bisa menyelesaikannya mama, Harry akan pergi saat kita ada di Hogwarts dan kembali, jika mama mau mama bisa menemui Harry di dunia Harry"
KAMU SEDANG MEMBACA
father and mother (Drarry)
RandomSaat semua orang berkumpul di greet hall untuk makan, tiba-tiba sebuah portal mengeluarkan dua anak kecil dengan seragam berbeda yang membuat para profesor kebingungan. Dua anak kecil itu bertengkar sehingga membuat kedua pewaris keluarga menghampir...