22.00 pm
Ken menutup pintu mobil dengan ragu, ia terduduk sejenak di kursi depan, memandangi anak-anak Silvyana lewat cermin mobil, terlihat mereka sedang bersenda gurau di kursi bagian belakang.
"Ayo jalan! keburu malem, takut mama ku udah tidur, gak enak kalo nanti sampe gedor-gedor pintu" Silvy meminta Ken untuk bergegas. Tanpa membalas perkataan Silvyana, Ken segera bergegas mengantarkan Silvy bersama anak-anaknya menuju rumah Ibunda Silvy.
Dalam perjalanan anak-anak Silvy pun tertidur, keadaan kembali sunyi senyap. Ken tiba-tiba memberhentikan mobilnya di pinggir jalan, sontak Silvy pun menoleh ke arah Ken.
"Kenapa berhenti ?" tanya Silvy,
"I need to talk something to you" ujar Ken,
"what?" Silvy di buat penasaran,
"i think, you need to go back to Brixie" ujar Ken seraya tangan kirinya menggenggam tangan Silvy,
"No, i can't.. Mereka butuh aku disini" jawab Silvy,
"Aku akan menjamin mereka untukmu" jawab Ken,
."it's not about money! Mereka butuh aku untuk di samping mereka, you know what i mean? Aku satu-satunya harapan mereka untuk keberlangsungan hidup!" jawab Silvyana,
"I know but - " perkataan Ken terpotong,
"Sudahlah Mr.Ken, jangan terlalu mengurusi hidupku. I can do it by my self!" Silvy merasa Ken terlalu berlebihan,
"mengapa kau keras kepala sekali? Kau hanya berpikir untuk sekarang saja, tidak berpikir untuk masa depan mereka" Ujar Ken,
"Mengapa kau bersikukuh untuk merayu ku kembali ke Brixie? Ada apa sebenarnya?" tanya Silvy dengan nada curiga,
"nothing, aku hanya khawatir jika kau akan sulit mendapatkan pekerjaan disini. Lalu mereka terpaksa hidup pas-pasan" jawab Ken,
"Lalu, apa dengan aku bekerja di Brixie mereka akan hidup serba berkecukupan? Belum tentu juga kan? Bekerja di mana pun semua sama, aku akan mencari pekerjaan yang lebih baik dari Brixie!" ucap Silvy dengan yakin,
"setidaknya jika kau mau kembali ke Brixie, aku akan menjamin keberlangsungan hidupmu dan anak-anakmu. Ku pastikan mereka serba berkecukupan!" Ujar Ken. Mendengar hal itu Silvy terdiam dan berpikir mengenai apa maksud dari perkataan Ken,
"aku tidak mau merepotkan mu" jawab Silvy seraya memalingkan wajahnya ke arah luar mobil. Ken kembali melanjutkan perjalanannya untuk mengantarkan Silvy.
Sesampainya di jalan besar, Silvy membangunkan anak-anaknya untuk turun dari mobil. Rara yang masih mengantuk turun sembari mengusap-usap matanya, sedangkan Dilla masih nyenyak tertidur.
"dek, dek, bangun yuk! Udah sampe rumah nih!" Ucap Silvy dengan lembut mencoba membangunkan Dilla,
"sudahlah kasihan dia lagi nyenyak tidur, aku gendong saja" Ken bergegas menggendong Dilla.
*tok...tok...tok...*
"Assalamualaikum bu!" Silvy mengetuk pintu rumahnya, dengan segera pintu tersebut pun terbuka."Wa'alaikumsalam, duh... Cucuku pada ngantuk! Sini-sini masuk dulu. Sini mama tidurin dulu Dilla ke kamar, yuk Rara juga ke kamar yuk!" dengan cepat Ibunda Silvy memangku Dilla dari Ken.
"mau masuk dulu?" tanya Silvy kepada Ken,
"Nope, gak enak ibumu kelihatan nya sudah mau tidur," Jawab Ken,
"umm, Sil, sepertinya malam ini aku bakal balik ke Jakarta. Nanti kalo ada apa-apa hubungi aku" ujar Ken,
"untuk apa aku menghubungi mu?" tanya Silvy, Ken memandangi Silvy dan sedikit tersenyum,
KAMU SEDANG MEMBACA
MR.KEN LOUIS ( 21+ )
Mystery / ThrillerMATURE CONTENT!! 1821+ Berlatar di kota Bandung tahun 2012 dimana ada seorang gadis berumur 17 tahun bernama Silvyana, Gadis remaja yang sehari-harinya cukup rumit dan serba sendiri, dimana pendapatnya selalu bertentangan dengan ibunya, hidupnya ya...