Mr.Lonely

895 20 1
                                    

15

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


15.30 pm

September 2012

Lumayan lama Ken meninggalkan ku di ruang tamu entah kemana dia sedari tadi, mungkin sedang membereskan koper-koper dan yang lainnya.

*tak...tok...tak...tok*

Kulihat di tengah ruangan ada jam besar dengan desain modern yang pergerakan jarumnya terdengar cukup kencang di ruangan sesunyi ini, aku memperhatikan detail ruangan sekitar lainnya, mungkin tingkahku terlihat konyol dan sangat kampungan. Tapi jujur, aku terkagum melihat semuanya, sampai sedetail mungkin aku lihat semua benda di sekitar.

“Rumah ini gak ada pembantu gitu? Sunyi amat” Ucap ku yang mulai merasa bosan duduk di ruang tamu.

*jlek*
terdengar suara pintu dibuka.

Aku menoleh ke arah suara pintu, dan di sana ada Ken yang sedang menghampiri ku.

sedari tadi aku gak ngeh sama muka Ken, damn! meskipun jauh lebih dewasa tapi cakep juga,’ aku malah melongo menatap Ken.

Astagfirullah! Sadar woy, Sadar Silvy! Woyy sadar! Dia temen lu!’ batinku menyadari sesuatu.

“Sorry for waiting me so long” Ucap Ken sembari menyodorkan segelas minuman.

“Umm, It's Ok. Thank you” Tangan ku sigap mengambil gelas yang di sodorkannya.

“Mr.Ken, I'm surprising! Mmm... may i know about your place? Since when do you have this?” Tanyaku kepada Ken.

“Long time ago, since i was 1 years old, my father gave me as a present for my birthday” Pernyataan Ken kepadaku.

Dalam hati aku bergumam ‘wohh... Udah kaya dari lahir ternyata, shit! Berarti dia sebenernya udah sering kesini dong?!’

“Oh... So you've been here often before sir?” Tanya ku kembali memastikan bahwa dia sering kesini atau tidak.

“Sir?? Hey, Why you call me Sir??” Ucap Ken kepadaku sembari agak tersenyum.

“Because, I think I'm younger than you sir, Hehe” Ucap ku Sambil senyum garing.

“Tapi gak papa, Its ok!” Ucap Ken, aku kaget ketika mendengar dia memakai bahasa indonesia dengan fasih ‘wahh kena tipu lagi!’.

“Bisa ngomong bahasa? Seriously?!” ucapku kaget, Ken hanya senyum sedikit dan menaikan alis dan bahu nya, aku yang semakin bingung malah makin pusing dibuatnya.

“Not much, eh! Mau house tour?” Ucap Ken sambil menggerakkan kepalanya sebagai tanda ajakan.

“Boleh!” Aku mengangguk mengiyakan ajakannya.

Saat itu Ken mengajakku berkeliling area kediamannya, agak aneh sih sebenarnya, siapa yang mau mengajak orang yang baru ketemu buat keliling rumah megah nya, tapi Ken kelihatannya orang yang sangat ramah dan menyenangkan.

MR.KEN LOUIS ( 21+ )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang