17.

336 23 0
                                    

Satu Minggu kemudian setelah diskusi dengan kedua belah pihak, akhirnya Wuxian dan Wangji bertunangan. Wangji menyempatkan untuk menemui sang ayah dan ibu di aula leluhur ditemani oleh sang kakak.

"Wangji, kau ingin pernikahan diadakan dimana? Gusu atau Yiling?"

Wangji yang baru berdiri dari sujudnya setelah berdoa untuk sang ayah dan ibu langsung menoleh ke arah sang kakak. Dia tersenyum.

"Gusu. Tidak ada yang banyak membantu di Yiling karena hanya tersisa mereka di sana."

Wangji menatap ke luar. Dia tersenyum melihat Sizhui membantu Wen Qing dan Xie Lian untuk mempersiapkan pertunangannya. Hua Cheng tak jauh dari sana sedang membantu Wen Ning.

"Murid Gusu bisa membantu, Wangji."

Wangji menggeleng dan menatap sang kakak.

"Aku mempunyai impian untuk menikah di Gusu, xiaozhang."

Xichen tersenyum dan mulai menuntun sang adik untuk kembali ke jingshi.

Selama di perjalanan, mereka disapa oleh banyak murid Gusu yang sedang mempersiapkan untuk pertunangan Wuxian dan Wangji.

Sesampainya di jingshi, sang adik langsung masuk untuk bersiap. Sedangkan Xichen langsung menuju aula tempat akan dilaksanakannya acara pertunangan sang adik.

"Lan Zhongzu, salam."

Xichen tersenyum ke arah Jingyi yang memberi salam padanya. Dia melihat aula itu.

"Bagaimana persiapannya?"

"Sudah hampir selesai, Lan Zhongzu."

Xichen mengangguk. Dia meminta Jingyi untuk kembali bertugas dan kembali mengecek bagian lain.

Xichen tersenyum saat melihat Wuxian yang bermain dengan para kelinci milik Wangji. Dia tau calon adik iparnya itu gugup. Itulah kenapa Wuxian lebih memilih untuk bermain dengan kelinci milik Wangji.

Xichen menghampiri Wuxian. Dia duduk di samping sang calon adik ipar. Dia mengusap bulu kelinci putih yang naik ke pangkuannya.

"Bagaimana perasaanmu?"

Wuxian tersenyum.

"Gugup dan senang."

Xichen mengangguk dan tersenyum.

"Kenapa tidak mengundang sekte besar lain? Kenapa hanya mengundang keluarga di acara pertunangan kalian?"

Wuxian terkekeh. Dia membawa salah satu kelinci hitam milik Wangji ke pangkuannya.

"Wangji yang ingin. Dia ingin mengundang sekte lain saat acara pernikahan kami saja."

Xichen mengangguk. Dia menoleh ke arah Wuxian. Jika boleh jujur, dia akui memang sang Yiling Laozu memiliki paras yang tampan. Pantas saja sang adik tergila-gila dengan Wuxian.

"Kau tidak bersiap?"

Wuxian terkekeh pelan.

"Sebentar lagi juga Wen Qing akan memanggilku."

Xichen terkekeh. Dia menggelengkan kepalanya.

"Wen Qing sudah seperti ibumu."

Wuxian tersenyum sambil terus mengusap bulu kelinci di pangkuannya.

"Ya. Dia juga sudah menyelamatkan hidupku dan Jiang Cheng. Aku berhutang banyak padanya dan Wen Ning."

"WEI WUXIAN! APA YANG KAU LAKUKAN?! SEGERA KEMBALI KE KAMARMU DAN BERSIAP!"

Wuxian tertawa mendengar teriakan Wen Qing. Kelinci di pangkuannya dan Xichen sudah lari saat mendengar teriakan Wen Qing. Dia memutuskan untuk segera bangkit dan bergegas menuruti Wen Qing atau wanita itu akan semakin murka.

Our pretty HanGuang-Jun (Hua Cheng x Lan Wangji x Wei Wuxian)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang