Keesokan harinya, A-Yuan sudah bangun sedari pagi. Dia diam-diam mengambil pedangnya dan berlatih di dekat area pekuburan tak jauh dari tempat tinggal mereka. Dia tak ingin membuat para Gege dan bibinya terbangun. Wen Ning mengawasi A-Yuan dari kejauhan.
Tepat pukul 6 pagi, Wangji terbangun. Dia mengerjapkan matanya untuk menyesuaikan cahaya yang masuk ke retinanya. Dia melihat ke samping kanan kirinya dan mendapati Lian dan Wuxian masih terlelap, bahkan San Lang pun masih terlelap dengan posisi yang sama di pojok.
Wangji bangun dan berjalan ke arah kamar mandi untuk setidaknya mencuci wajahnya. Setelah selesai, dia keluar untuk melihat keadaan Yiling di pagi hari.
Saat dirinya sudah sampai di depan rumah Wuxian, dia mendengar suara pedang yang beradu dengan rantai. Wangji mengernyitkan keningnya dan memutuskan untuk menghampiri asal suara.
Sesampainya di tempat suara itu berasal, Wangji melihat Wen Ning dan A-Yuan sedang bertarung. Sepertinya sang jenderal hantu sedang membantu A-Yuan berlatih.
Wangji memutuskan untuk kembali ke rumah Wuxian untuk membuatkan A-Yuan dan yang lainnya sarapan. Sesekali dia melirik ke arah ketiga orang yang masih terlelap.
Saat dirinya sedang fokus membuat sarapan, tiba-tiba ada sepasang lengan yang memeluknya dari belakang. Wangji sontak berjengit pelan dan menolehkan kepalanya ke arah belakang.
"Masakanmu wangi sekali, Lan Zhan."
Wangji memasang wajah kesal. Dia mencoba untuk melepaskan pelukan Wuxian.
"Wei Ying, lepas! Aku ingin memasak."
Bukannya lepas, pelukan itu semakin mengerat namun tak sampai membuat Wangji sesak. Wangji hanya pasrah dan melanjutkan acara memasaknya dengan telinga yang memerah.
San Lang melihat semua itu dari tempat dia duduk sedangkan sang Gege hanya melirik sang adik dan tersenyum kecil.
Sesudah sarapan siap semua, Wuxian membantu Wangji menata makanan di meja makan tempat mereka makan semalam.
"Selamat pagi, San Lang dan Lian Gege."
"Pagi juga."
San Lang dan Lian membalas sapaan Wangji. Sedangkan Wuxian memperhatikan gerak gerik San Lang yang mencurigakan sejak Wangji datang.
San Lang dan Lian memutuskan untuk membersihkan wajah mereka sebelum bergabung bersama Wuxian di meja makan. Sementara Wangji memutuskan untuk memanggil Wen Qing dan A-Yuan.
"A-Yuan, sarapan sudah siap. Wen Ning, karena kau tidak sarapan, bisa tolong panggilkan Jiejie mu?"
"Hao, Lan er ghongzi."
A-Yuan bersorak senang sedangkan Wen Ning langsung mencari sang kakak setelah memberi hormat pada Wangji.
Wangji dan A-Yuan memutuskan untuk berjalan ke meja makan. Wangji tersenyum saat anak itu bercerita tentang latihannya dengan Wen Ning.
Sesampainya di meja makan, dia merasakan aura tidak enak antara Wuxian dan San Lang. Beruntung A-Yuan langsung masuk ke rumahnya bersama Wen Qing dan Wen Ning untuk berganti pakaian dan menaruh pedangnya. Wangji menatap Lian dan dijawab dengan gelengan kepala pertanda Lian juga tidak tau.
Wangji memutuskan untuk mendudukkan dirinya di samping Wuxian. Dia menolehkan kepalanya ke arah Wuxian.
"Wei Ying, kenapa?"
Wuxian dan San Lang seketika tersadar. Wuxian menatap Wangji dengan cengiran khasnya.
"Tidak kok. Tidak ada apa-apa. Oh iya, dimana A-Yuan dan Wen Ning?"
Wangji mengerutkan keningnya. Dia masih tidak percaya pada jawaban Wuxian, namun dia tidak bertanya lebih lanjut.
"A-Yuan sedang kembali ke rumahnya untuk menaruh pedangnya dan membersihkan diri. Wen Ning sedang mencari Wen Qing."
Wuxian mengernyitkan keningnya mendengar kalimat terakhir Wangji.
"Wen Qing? Memangnya dia kemana?"
"Tidak tau. Saat aku bangun dan mengecek A-Yuan, sudah tidak ada siapapun di rumah itu."
"Di tempat A-Yuan dan Wen Ning berlatih?"
Wangji hanya menggelengkan kepalanya.
Tak lama Wen Ning kembali dengan Wen Qing bersamanya. Pakaiannya sangat kotor. Di tangannya terdapat beberapa bahan makanan.
Melihat itu, mereka semua langsung menghampiri kakak beradik Wen itu. Wangji langsung menyuruh Wen Ning untuk membaringkan tubuh Wen Qing di rumah Wuxian.
"Wen Ning, ada apa?"
"Wei ghongzi, duibuqi. Aku tidak tau. Saat aku datang, kondisi Jiejie sudah seperti itu."
Wuxian melirik Wangji yang sedang memeriksa Wen Qing. Xie Lian juga turut bergabung untuk melihat energi Qi milik Wen Qing.
"Bagaimana?"
Wangji dan Xie Lian menatap Wuxian. Lian tersenyum dan bangkit.
"Dia hanya kelelahan."
"Tapi kenapa bajunya penuh lumpur?"
Wangji bangkit dan berjalan ke arah Wuxian.
"Wei Ying, sepertinya orang-orang menindasnya."
San Lang dan Xie Lian terkejut. Sedangkan Wuxian mengepalkan tangannya. Wangji yang melihat itu menggenggam tangan Wuxian yang mengepal.
"Wei Ying, jangan gegabah."
A-Yuan dan Wen Ning hanya memperhatikan dari luar. Mereka tak menyangka bahwa masih banyak yang tidak membiarkan mereka hidup damai setelah sekian lama.
"Lebih baik kita sarapan dulu."
Mereka menyetujui usul San Lang dan kembali ke meja makan. Sedangkan Wen Ning menjaga sang kakak yang masih berbaring.
Suasana makan pagi ini tenang. Jarang terjadi karena Wuxian yang biasanya ceria serta San Lang yang sesekali menggoda Wuxian. Sekarang Wuxian hanya memikirkan cara untuk membalaskan orang-orang yang membuat Wen Qing seperti ini.
A-Yuan dan Wangji menatap Wuxian dalam diam. Mereka khawatir Wuxian akan bertindak gegabah.
San Lang dan Xie Lian tenggelam dalam pikiran mereka masing-masing. Mereka tidak tau kenapa orang-orang baik seperti Wuxian dan Wen Qing harus menerima keadaan seperti ini.
San Lang melirik Wuxian yang masih makan dalam diam. Dia menghela nafas pelan saat mengingat bahwa Wuxian termasuk orang yang lebih memikirkan orang lain daripada kebahagiaannya sendiri. Namun dia tau bahwa itu tidak berlaku untuk Wangji. Karena Wuxian terlihat sudah memiliki cinta yang sangat dalam untuk sang HanGuang-Jun yang anggun itu.
TBC.
Wen Qing keluar pake topi yang kayak Xie Lian biasa pake. Tapi karena pakaiannya, dia dapat dikenali dengan mudah oleh para warga.
Jangan lupa untuk vommentnya yaaa
![](https://img.wattpad.com/cover/351635249-288-k883491.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Our pretty HanGuang-Jun (Hua Cheng x Lan Wangji x Wei Wuxian)
Fiksi PenggemarKisah tentang seorang HanGuang-Jun alias Lan Wangji yang didekati oleh dua orang pengguna kultivasi iblis, Hua Cheng dan Wei Wuxian. Siapakah yang akan Lan Wangji terima? salah satu atau keduanya? jangan salpak ya ini lapak top Wei Wuxian dan Hua Ch...