15.

404 28 0
                                    

Keesokan paginya, San Lang benar-benar kembali ke Yiling pagi-pagi buta. Dia hanya diantar oleh Zewu-Jun.

"Hati-hati di perjalanan."

"Hao, Zewu-Jun. Aku pergi."

Xichen mengangguk saat San Lang mulai pergi meninggalkan Relung Awan. Dia menghela nafasnya sebelum masuk kembali dan melanjutkan membaca gulungan di meja kerjanya.

Tepat pukul 6 pagi, Wangji keluar dari jingshi. Dirinya sudah rapi dengan guqin di punggungnya. Rencananya hari ini dia akan ke tempat biasa dia bermain guqin dengan Wuxian.

Wangji berjalan menuju kamar Wuxian dan mengetuk pintu itu. Dirinya tau sang pemilik kamar belum bangun.

Tok! Tok! Tok!

"Wei Ying, bangun."

"Aku sudah bangun, Lan Zhan. Aku akan mandi sebentar."

"Hn. Aku duluan."

"Hao. Nanti aku akan menyusulmu."

Wangji meninggalkan Wuxian yang sedang mandi. Dia berjalan tenang menuju tempat biasa dia bermain guqin.

Tempat yang asri dan sejuk. Tempat dimana sang paman dan sang kakak terkadang berbicara mengenai urusan sekte sambil meminum teh mereka.

Wangji baru akan mulai memainkan guqinnya saat Wuxian tiba dengan senyuman di wajahnya.

"Maaf menunggu lama."

"Tidak. Aku baru saja akan memainkan guqin."

Wuxian tersenyum. Dia mendudukkan dirinya di samping guqin Wangji. Wuxian mengeluarkan Chenqing dari sakunya.

"Hao. Ayo mulai, Lan Zhan."

Wangji mulai memetik senar guqin dan Wuxian mulai meniup Chenqingnya. Perpaduan suara itu membuat burung-burung betah untuk hinggap di dahan pohon yang tak jauh dari keduanya.

Xichen dan Sizhui yang baru saja keluar dari ruang pribadi Xichen hanya tersenyum mendengar perpaduan suara guqin dan Chenqing.

"Ge, apa hari ini Wangji Ge dan Xian ge tak ada jadwal mengajar?"

Xichen menolehkan kepalanya ke arah Sizhui. Dia tersenyum dan menggeleng.

"Tidak ada."

Sizhui tersenyum. Mereka berdua memutuskan untuk melanjutkan perjalanan mereka ke perpustakaan.

Para murid yang baru keluar dari kamar mereka masing-masing terdiam mendengar perpaduan suara antara guqin dan Chenqing. Mereka memejamkan mata untuk menikmati alunan itu.

Wangji dan Wuxian memainkan guqin dan Chenqing mereka selama satu jam. Wuxian menatap ke arah langit dan tersenyum.

"Wei Ying."

Wuxian menolehkan kepalanya saat namanya dipanggil oleh Wangji.

"Ada apa, Lan Zhan?"

"Dimana San Lang?"

Wuxian menghela nafasnya pelan.

"Dia memutuskan untuk kembali ke Yiling."

Wangji mengernyitkan keningnya. Dia menatap Wuxian dengan pandangan bertanya.

"Kenapa?"

Wuxian hanya mengangkat bahunya tanda bahwa dia tidak mengetahui alasan San Lang.

Wangji menghela nafasnya. Dia menatap ke arah langit sambil mengusap senar guqinnya.

"Lan Zhan."

Wangji menolehkan kepalanya ke arah Wuxian. Dia memperhatikan Wuxian yang masih menatap ke arah langit.

Our pretty HanGuang-Jun (Hua Cheng x Lan Wangji x Wei Wuxian)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang