PERVERT

XV

typos

.

Lily ditarik begitu saja masuk kedalam rumahnya. Dia menangis sekencang-kencangnya. Beberapa pengawal Daddynya ternyata telah berhasil menemukannya. Tempat persembunyiannya lagi-lagi ditemukan.

"Kau sudah membuatku malu didepan semuanya! Edward, dia pria yang selama ini membuatmu nakal dan mulai mengecohkan aku?!"

Plak.

Sebuah tamparan mulus tercipta di pipi Lily. Sakit sekali.

"Ya, memang aku yang memintanya! Aku merasa menjadi pelacur yang kau lempar pada anak temanmu!" Balas Lily dengan suara yang kencang.

"Pelacur? Kau yang membuat dirimu yang menjadi pelacur!" hardik Daddynya.

"You taught me how to be a whore!"

Lagi-lagi tamparan melesat di pipi Lily. Daddynya menyerukan pengawal-pengawal itu untuk menggiringnya kekamar untuk segera dikurung.

Lily hanya bisa merontah sebisanya. Ketika dikurung pun dia hanya bisa menurut. Tangisannya menjadi-jadi. Terkadang hati kecilnya merasa, kenapa Edward itu harus Harry?!

Pikirannya yang aneh mulai terusik lagi ketika mengingat sosok Harry. Kemana dia? Tidakkah dia mau menolongku dan membawanya pergi. Untung saja ponselnya masih bisa ia selamatkan setidaknya dia masih ada harapan untuk kabur kembali.

Dia mencari nomor Harry dikontaknya. Nomor yang berhasil ia simpan diam-diam dari ponsel milik Harry. Dia menelfon beberapa kali dan pada akhirnya nada tersambung pun terdengar.

"Harry please jangan matikan sambungan kita, kumohon, ini aku Lily, aku ingin bicara padamu, please..."

"Ada apa lagi?!" pekik Harry disebrang sana.

"Bawa kabur aku dari rumah..."

"Are you kidding me?! Kau ingin membuatku mati bertemu dengan si keparat Daddymu?"

"Bukan begitu. Aku tidak tahan dengannya, terserah mau kau apakan aku nanti. Terserah jika kau ingin bunuh aku sebagai imbalannya. Aku tidak mau tinggal dengannya lagi. Aku tidak kuat lagi."

Tangisnya pecah detik itu juga. Harry mendecih beberapa kali mendengar omongan dari Lily.

"Enough! Jangan hubungi aku lagi!"

.

Tbc

Eke baru sadar kalo niazkilam itu kebalikan dari zainmalik Anjay Bebi