XXI

13.2K 1K 173
                                    

Sorry typo mbak

.

Lily menunggu Harry dari semalaman dan Harry tak kunjung pulang. Dia sudah coba hubungi tapi Harry tak kunjung mengangkat. Perutnya benar-benar keroncongan.

Dia sudah coba makan, tapi isi makanannya terus keluar dan berakhir muntah di kamar mandi. Perutnya tak begitu besar padahal sudah memasuki bulan ketiga. Lebih cenderung dia terlihat lebih gendut saja.

"I'm home!" Sahut Harry masuk ke dalam rumah.

Lily dengan cepat turun dari kasur dan segera menemui Harry. Seperti biasa kedua insan ini berpelukan ketika bertemu. Tapi ada yang sedikit berbeda. Tercium aroma wewangian wanita.

"Kau dari mana saja ? Dari semalaman kau tidak pulang." Tanya Lily membawakan Harry segelas air mineral dan segera diteguk habis oleh Harry. "Bermalam dengan sarah. Aku dan dia resmi menjadi sepasang kekasih. Ya tuhan, aku benar-benar bahagia."

Mendengar jawaban Harry membuat Lily shock tak percaya. Ada sesuatu yang tajam menancap di dalam hatinya. Tiba-tiba saja dia merasa lemas tak ada harapan lagi.

"Baguslah." Balas Lily dengan nada yang sedikit begetar.

Diambilnya makanannya dan tiba-tiba saja dia merasa lapar dan memakannya tepat didekat Harry. Dia tak akan bertanya apa Harry sudah makan atau belum.

Pasti dia sudah kenyang dari tempat sarah. Well, dia mengerti.

"Tadi, Mrs. Dunkins datang untuk memesan dua roti bantal. Elle tetangga sebelah memesan roti gandum 1." Ucap Lily dan Harry menganggukkan kepalanya saja. Dengan cepat Lily menghabiskan makanannya entah mengapa perutnya jadi lapar sekali karena bersama Harry.

Tak lama kemudian mereka diam dalam hening. Harry terlihat tersenyum sendiri. Mungkin membayangkan percintaan panas mereka semalam.

Merasa tidak dihiraukan lagi Lily pun menyudahi makannya dan segera berlari menuju kamarnya. Dia segera berbaring dan memilih berbalik memandang balkon.

"Kau marah padaku ?" tanya Harry tiba-tiba sudah mendekati Lily yang tengah berbaring di atas ranjangnya.

Lily diam. Dia merasakan perutnya dipeluk oleh Harry. Dan dia merasakan Harry mencium rambutnya dengan sayang.

"Harry ?"

"Hm."

"Jangan cium aku, jangan sentuh aku." Ujar Lily tanpa menoleh. Harry diam dan menghentikan aktivitasnya.

"Mengapa ?"

"Aku tak mau sarah marah padaku hanya karena perlakuanmu yang terlalu berlebihan."

.

Baper.Laper.Caper.

PERVERTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang