XXVI

11K 815 144
                                    

.

Semakin hari hati Harry semakin tidak tenang. Dia terus memikirkan cara bagaimana dia dapat bertemu Lily kembali. Terkadang karena keegoisannya ingin mencari Lily sampai-sampai istrinya tak begitu ia hiraukan lagi dan terjadilah pertengkaran.

"Ini penawaran terakhir, kembalilah bersama team! Kami membutuhkan mu! Kami bayar 3 kali lipat untuk penyamaranmu kembali menjadi the black mask!"

"Aku mau perjanjian hitam di atas putih!"

"Baik!"

Dave menuliskan sebuah surat perjanjian dan selanjutnya ditanda tangani oleh Harry.

"But, dengan satu persyaratan!"

Dave menganggukkan kepalanya.

"Kau mengatakan padaku, bahwa putrinya sudah kembali di rumah?"

Dave mengangguk kembali.

"Aku mau dia selamat! Setitik darah pun aku tak mau kau melukainya. Incaran kita adalah si Anjing keparat itu!"

Mission...

.

Lily terbaring di tempat tidur. Selang infus terdapat di lengan kanannya. Dia tak kunjung mau makan. Terlihat dirinya yang begitu kurus. Mulutnya terus menyebut nama Harry.

"Alat bodoh ini untuk apa di lenganku?" ucap Lily melepas infuse itu dari tangannya.

Matanya melihat kearah pintu terdapat bodyguard berbadan besar mengawasinya.

"Takut sekali mereka aku pergi."

Lily melepaskan infus yang ada di tangannya. Dia melangkah penasaran ketika melihat bayangan bodyguard yang berlari kesana dan kemari. Sayup-sayup terdengar di telinganya suara Daddynya yang sedang marah-marah.

"Keparat! Ternyata mereka masih berani! Aku akan bunuh Edward sialan itu dengan tanganku sendiri!" Lily menegang ketika Daddynya menyebut nama samara Harry.

"Ini yang terakhir the black mask! Ini pembahasan karena kau membunuh istriku!"

Lily menutup mulutnya tak percaya. Dia terjatuh dan bersender ke pintu.

"Harry tidak mungkin seperti itu... Tidak! Tidak mungkin!"

.

Cough-cough pretty :hammer




PERVERTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang