Jangan lupa ⭐ ya!
.
.
.Jungkook membuka matanya yang terasa berat, ia mengernyit saat kepalanya terasa sedikit pening. Ia mengerjap perlahan untuk mengumpulkan nyawanya hingga dia baru saja menyadari jika seseorang tengah memeluknya.
Ia menoleh kesamping dan terkejut saat melihat wajah Taehyung yang tidur dalam jarak yang sangat dekat. Hingga dia berusaha mengingat apa yang terjadi, ia memejamkan matanya erat dan berdecak kesal saat samar-samar mengingat jika dia meracau tidak jelas semalam bahkan menangis di pelukan Taehyung.
"Haish. Memalukan." Jungkook menyingkirkan lengan kekar Taehyung di atas perutnya dengan perlahan.
Ia hendak beranjak dari ranjang namun tangan Taehyung memeluk pinggang Jungkook dan menahannya agar tak beranjak.
"Mau kemana? Kenapa tak membangunkan saya hm?" Tanya Taehyung dengan suara seraknya.
Sraak~
Taehyung menarik pinggang Jungkook dengan mudah hingga bocah itu mendekat ke arahnya. Ia hendak menenggelamkan wajahnya di perut Jungkook namun sang empu dengan cepat mendorong kepalanya.
"Ah kukira kau mati makanya tak kubangunkan." Jawab Jungkook dengan sarkas.
Lalu ia melepaskan tangan Taehyung dengan decakan kesal membuat pria tua itu merengut sedih mendengar jawaban Jungkook yang begitu jahat.
"Memangnya kau berharap saya meninggal?" Tanya Taehyung dengan wajah melasnya.
Jungkook menukik alisnya merasa terganggu melihat wajah menyedihkan Taehyung yang membuatnya seketika merasa bersalah karena menyebutkan perihal kematian.
"Sudahlah lupakan. Cepat pergi dari kamarku Pak Tua! Kau benar-benar tidak sopan tidur di kamarku tanpa ijin." Jungkook mendengus kasar sembari mendorong tubuh Taehyung agar menggelinding ke lantai.
Brug!
Dan Taehyung benar-benar menggelinding jatuh kebawah, ia mengerang kesakitan sembari menatap kesal ke arah Jungkook yang terlihat tak bersalah.
"Sejak kapan kau menjunjung kesopanan bocah?" Sindir Taehyung membuat Jungkook melirik kearahnya dengan tajam.
Taehyung terkekeh pelan merasa puas dapat membungkam bocah nakal itu. Dia pun beranjak bangun dan merenggangkan tubuhnya yang kaku.
"Tidur semalam sangatlah nyenyak dari biasanya. Bukan begitu Jeon? Jika ingin tidur bersama saya lagi maka katakan saja tak perlu sungkan." Taehyung tersenyum lebar sembari menepuk puncak kepala Jungkook.
Jungkook menendang kesal pantat Taehyung namun dapat dihindari sang empu sembari tertawa, Taehyung pun keluar dari kamarnya meninggalkan Jungkook yang menghela napasnya panjang.
"Kenapa dia bertingkah seolah semalam tak terjadi apa-apa? Kenapa dia tak bertanya apapun?" Gumam Jungkook merasa heran.
Namun ia tersenyum kecil karena dia merasa nyaman dengan sikap Taehyung seolah pria itu tak mengetahui apapun. Jungkook bukan seseorang yang mudah bercerita kepada orang lain.
Selama ini dia hanya menyimpannya sendiri tanpa membagi dengan siapapun. Namun kebiasaan buruk Jungkook jika sedang frutrasi dalam keadaan mabuk maka dia akan bercerita di bawah alam bawah sadarnya.
Namun dia merasa lega karena Taehyung bersikap seolah tak terjadi apapun. Jungkook berterimakasih perihal tersebut. Dia tak ingin menjual kesedihannya kepada siapapun bahkan mommy tersayangnya. Dia tak perlu tempat untuk berkeluh kesah, dia merasa dia sangat kuat dan dapat menyimpannya sendiri.
Dia hanya melampiaskan rasa sedih dan amarahnya dengan melakukan apapun yang ia inginkan walau di mata keluarganya itu adalah sebuah kenakalan yang begitu rendahan.
KAMU SEDANG MEMBACA
AGREEMENT S1 (Taekook/Vkook) END by FujoHere8
Fanfic⚠️ HOMOPHOBIC OUT! 21+ MPREG!⚠️ HAPPY END-NO CHEATING-ANTIMAINSTREAM Jeon Jungkook, remaja 18 tahun yang tumbuh menjadi berandal dan menjunjung tinggi kebebasan harus menerima berita pahit. Dia dijodohkan oleh sang ibu dengan pria yang usianya terpa...