0.1 Prolog

822 25 4
                                    

Tahun 20XX, kota Jakarta

"Asteroid yang menabrak bumi 66 juta tahun yang lalu dikatakan menjadi salah satu penyebab punahnya dinosaurus. Kini ancaman serupa datang, para ilmuwan di Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) memprediksi bumi bisa saja ditabrak aste-" penggalan berita tentang asteroid terdengar sampai akhirnya seorang pemuda mematikan televisi yang sedang ditontonnya.
"Et dah gi ngapain sih nonton berita mulu!" ucap pria sambil mematikan televisi yang sedang ditonton oleh temannya.
"Elah ngapain lu matiin sih, itu berita penting. kalo tiba-tiba asteroid nabrak kita gimana?" ucap pemuda itu setelah mematikan tvnya.
"Ya ngga bakalan lah Gi, daripada lu ngomongin hal yang ngga mungkin terjadi. Mending lu ikut gua nonton JKT48 yang lagi viral itu." ajak temannya yang sudah malas mendengarkan ocehan pemuda bernama Argian
"Ogah banget Rakha, kan udah berkali-kali gua bilang ga mau. Lagian ngapain sih nontonin cewe joget jodet ga jelas." Ya, benar pria bernama rakha itu sudah berkali kali mengajaknya untuk menonton idol grup bernama JKT48 yang sedang ramai dibicarakan orang orang.
"Udah lah ayo nonton, kali ini lu ngga boleh nolak, karena tiket dah gua beli."
"Yaudah oke, tapi ini bakalan jadi yang pertama dan terakhir kalinya gua nontonin mereka"
"Nah gitu dong, yaudah kita berangkat sekarang!"

___________________________________________

Kini keduanya sudah berada di Theater sedang menukarkan tiket dan yang mereka dapatkan adalah tempat duduk paling depan. Tak lama setelah mereka duduk show pun dimulai, Argi hanya diam sambil menikmati lagu sampai akhirnya, matanya bertatapan dengan wanita yang berada di atas panggung.

"Hah, Shani? dia member? " batin Argian
"eh, Gian nonton? dia suka jkt48 sekarang?" batin Shani sedikit terkejut dan mencoba tetap professional di atas panggung

Mereka berdua terkejut. Ya mereka berdua saling kenal, Argi dan Shani adalah teman sekelas sewaktu SMA dulu, ya walaupun udah jarang berkomunikasi tetapi mereka masih saling mengenal satu sama lain.

Show terus berlanjut hingga akhirnya selesai jam sembilan malam. Rakha mengajak Argi untuk foto dekat kabesha, meskipun dengan sedikit terpaksa argi akhirnya mau untuk diajak foto. Setelah puas foto, keduanya memutuskan untuk keluar gedung FX sekadar mencari jajanan dipinggir jalan.

"Gila Gi, si Indira cakep banget ya kalo diliat dari deket, trus tadi Adel ngeliat ke gua Giiii. ga mau tau pokoknya minggu depan kita harus nonton lagi!"
"Engga, tadi sebelom berangkat kan dah gua bilang ini bakalan jadu yang pertama dan terakhir gua ngikut elu nonton."
"Gi ayolah lu tadi aja pas nonton bengong ngeliatin si Shani mulu. Terpesona lu ya?"
"G-ga ada ya rak, jangan ngelantur dah"
"Idih dia gugup, kalo iya juga gapapa sih gi, kan jadinya lu bisa temenin gua lagi non-" ucap rakha terpotong ketika melihat benda besar jatuh dari langit.

DUARRRRR

Suara benturan yang sangat besar terdengar ketika benda besar itu menghantam Stadion besar kebanggaan Indonesia yang tak jauh dari mereka. Benda besar tadi bukanlah satu satunya. banyak batuan lain yang ikut jatuh menghantam jalanan, gedung - gedung tinggi, dan banyak fasilitas umum lainnya.

Suara teriakan riuh dan panik terdengar, banyak warga yang berlarian kesana kemari untuk mencari perlindungan.

"RAK AYO!!" teriak argi mengajak rakha untuk menyelamatkan diri dari pecahan pecahan puing yang jatuh dari gedung tinggi disekitarnya. mereka berlarian tanpa tau tujuan, Sampai dirasa suasana sedikit aman(?).

Suasana riuh akibat jatuhnya batuan dari langit tak bisa digambarkan, banyak korban jiwa yang bergelimpangan. suara tangisan dan teriakan memanggil teman, saudara, pasangan untuk mencari bahkan memastikan mereka semua masih bernyawa.

__________________________________________

Haripun semakin malam, dan di sinilah mereka di sebuah stasiun kereta bawah tanah dekat dengan gedung kementrian pendidikan yang tak jauh dari komplek stadion Gelora Bung Karno. Mereka lelah, butuh memulihkan energi sehabis berlari mencari tempat berlindung.

"Rak, kayanya ngga memungkinkan buat kita pulang sekarang."
"kayanya iya sih Gi, ngga mungkin transportasi masih berjalan di suasana kaya gini, terus kita harus gimana Gi?"
"hmm.. kayanya mau ga mau kita harus istirahat di sini si Rak, besok pagi baru kita nyari tempat yang lebih aman dan layak dari pada di sini."
"Yaudah selamat tidur Gi."
"Selamat tidur Rak."

"Semoga besok tidak makin kacau" batin Argi sembari melihat keadaan sekitar sebelum akhirnya memilih untuk beristirahat.


After the endTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang