5. Kejadian

119 13 12
                                    


Sejuk, dan rimbun penuh pepohonan adalah sedikit suasana tempat mereka sekarang. Hutan yang lebat membuat sinar matahari sulit untuk masuk sepenuhnya, hanya sedikit saja melalui celah celah dedaunan. Terdapat sebuah truck yang baru saja berhenti karena jalan yang menjadi satu satunya jalur mereka sudah tertimbun oleh bebatuan longsor, selain itu jalannya juga semakin menyempit membuat mereka tidak dapat melanjutkan perjalanan menggunakan mobil.

"Kok berenti Ka Argi? Kita udah sampe ya?" Tanya Kathrina atau biasa dipanggil Atin penasaran setelah melihat Argi dan Rakha turun dari mobil.

"Belom sampe Atin, masih lumayan perjalanannya. Tapi kita ngga bisa ngelanjutin perjalanan make mobil kayanya." Rakha menjelaskan walaupun yang di tanya adalah Argi.

"Ada apa emangnya Ka?" Tanya Eli yang turun dari mobil diikuti yang lainnya.

"Jalan yang kita laluin ini tuh satu satunya jalan buat sampai ke mansion Li. Tapi liat tuh, jalannya ketutup sama longsoran tanah. Jadi ngga mungkin kita tetep maksain buat pakai mobil buat sampai ke mansion." Jelas Argi sambil menunjuk longsoran tanah yang cukup bahaya untuk dilewati menggunakan mobil.

"Satu satunya cara biar kita sampai ke mansion adalah ya jalan kaki. Gimana yang lain sanggup?" Tambah Argi menjelaskan solusi yang bisa Merek ambil.

"Kira-kira berapa lama Gi buat sampai ke mansion kalau kita jalan kaki?" Kini giliran Shani yang bertanya, pertanyaan yang membuat Argi memikir.

"Ehm.... biasanya, kalau jalannya ngga ada gangguan begini sekitar satu sampai dua jam an lah Shan. Tapi karena kondisi jalan yang seperti ini, aku ngga tau berapa lama kita sampai."

"Gimana yang lain sanggup? untuk barang bawaan seperti makanan dan tenda biar Aku sama Rakha saja yang bawa, biar kalian tidak kecapean." Setelah penjelasan Argi membuat yang lainnya lainnya mengangguk, dan memilih berjalan kaki untuk melanjutkan perjalanan.

__________________________________________

"Istirahat Ci, capek." "Iya Ci, kita udah jalan dua setengah jam an." Ucap Adel dan Zee secara bergantian.

"Yaudah Kita istirahat dulu tapi ngga di sini, di sini masih belum aman kondisi tanahnya. didepan lagi ada tempat yang aman." Jelas Argi, setelah memperhatikan sekitar. Tanah yang saat ini sedang mereka injak, bisa saja longsor kapanpun ditambah jalan yang dilalui mereka semakin menyempit dengan adanya jurang yang  cukup curam.

"Daritadi Ka Argi ngomong begitu terus tapi kita ngga istirahat juga pada akhirnya." "Iya Ka Argi mah janji doang capek nih kita." Protes Adel dan Zee akhirnya membuat Argi mau tidak mau pada akhirnya harus mengiyakan mereka.

"Aku ngomong gitu karena emang jalan ini tuh bisa longsor kapan aja. Yaudah kita Istirahat di sini."

"YEAAAAAY ISTIRAHAT!!!" Teriak Adel, Zee, Atin, Christy dan juga Muthe karena senang akhirnya mereka bisa beristirahat setelah perjalanan panjang.

"Kalian mau makan?" Tanya Shani kepada semuanya.

"Mau Ci mau!!" Jawab semuanya ya walaupun yang berbicara hanya para bocil dan yang dewasa hanya mengangguk mengiyakan.

"Yaudah Ka Rakha, Gian tolong nyalain api dong aku mau masak air buat nasi yang kita bawa." Ucap Shani kepada kedua lelaki, ya karena hanya mereka sepertinya yang bisa nyalain api dalam kelompok itu.

"Siap Kapten Shan!" Ucap keduanya seraya hormat selayaknya prajurit yang mendapatkan perintah dari atasannya, ya niat mereka hanya untuk meledek Shani.

"Apasih kalian berdua, ngga aku kasih jatah makan ya." Ancam Shani karena kelakuan mereka berdua sedikit membuat Shani malu.

"Eh jangan gitu dong Shan, Kita minta maaf." Panik keduanya yang akhirnya membuat yang lainnya tertawa, karena jarang saja mereka melihat wajah Argi yanh biasanya tegas kini sedang panik.

___________________________________________

"Ka Argi, Ka Rakha mansion nya masih jauh kah? Berapa lama lagi kita bisa sampai ke mansion." Setelah mereka semua menyelesaikan makan mereka Chika membuka suara untuk bertanya tentang kira kira masih lama kah mereka harus berjalan.

"Ngga Chik, itu dah keliatan. Kira kira setengah jam lagi lah kita sampai kesana." Tunjuk Rakha ke arah bangunan yang ada diatas tebing sudah dapat terlihat ya walaupun masih terlihat kecil karena masih lumayan jauh.

Setelah puas menyelesaikan makan dan istirahat mereka, kini mereka semua bersiap siap untuk melanjutkan perjalanan yang melelahkan ini akhirnya sampai. Mereka semua tak sabar untuk istirahat di mansion rasanya ingin segera merebahkan badan mereka ditempat yang nyaman.

Namun Sebelum mereka melanjutkan perjalanan suatu hal terjadi.

Bruugh

"Zee." Teriak Adel yang melihat Zee jatuh terperosok kedalam jurang sembari menangkap tangan Zee berniat untuk membantu, namun malah membuat Adel juga terperosok karena badannya belom seimbang.

"ZEE ADEL!!!" Teriak semuanya setelah melihat Zee dan Adel yang terperosot kedalam jurang yang lumayan dalam. Mereka semua dilanda kepanikan hingga akhirnya solusi gila keluar dari pemikiran Argi

"Temen temen semuanya tolong jangan panik, kita semua harus tenang say-" belum selesai menjelaskan ucapan Argi sudah dibantah oleh Gracia.

"Gimana ngga panik coba, Zee dan Adel itu temen temen yang udah kita anggap saudara kita, udah aku anggep sebagai adik adik aku. Sekarang mereka jatuh kesana kamu minta aku tetap tenang?"  bantahan dari Gracia dengan menunjuk ke arah jurang tempat jatuhnya Zee dan Adel.

"Aku tau Gracia, aku juga sudah anggap mereka sebagai adik aku. Tapi Kalo kita semua panik, bukannya dapet solusi yang ada malah menambah fatal suasana." Ucap dari Argi akhirnya menenangkan mereka semua yang dilanda kepanikan, ya walaupun masih terlihat ekspresi murung dari wajah mereka.

"Aku punya rencana, yaitu kalian tetap melanjutkan perjalanan sampai mansion yang bakal dipimpin oleh Rakha dan Shani sedangkan aku sendiri bakal turun buat bawa Zee dan Adel ke Mansion." Argi menjelaskan rencana yang telah dia pikirkan matang matang.

"Aku ngga setuju, aku harus ikut kamu." Shani yang melotot tidak setuju dengan rencana yang Argi.

"Tidak bisa Shan, mereka harus ada yang nenangin, mereka harus ada yang jagain." Bantahku terhadap masukan dari Shani dengan alasan yang cukup masuk akal. mereka semua saat ini sedang tidak tenang setelah melihat Zee dan Adel yang terjatuh tadi. Mereka takut dan sedih.

"Aku setuju sama Ka Argi, Cici musti jaga mereka semua. Aku yang bakal temenin ka Argi cari Zee sama Adel." Gracia setuju dengan syarat dia harus ikut mencari kedua adiknya itu.

"Ngga Gre, kamu lebih baik temani Shani saja, Dia lebih butuh." Bantah Argi terhadap masukan dari Gracia.

"Ngga, pokoknya aku ikut cari Zee sama Adel, titik ngga pake koma. Ngga ada bantahan pokoknya aku harus ikut." Keras kepala sekali Gracia tetap kukuh pada pendiriannya itu.

"Yaudah, jadi rencananya kita ubah. Shani tetap memimpin jalan menuju mansion dibantu Rakha di paling depan dan yang paling belakang ada Gita dan Feni yang jaga adik adiknya yang lain. Aku sama Gracia bakal nyari Azizi dan Adel. Kita ketemu lagi di Mansion. Paham? " Rencana yang cukup jelas dari Argi membuat yang lainnya mengangguk setuju.

Setelah melakukan persiapan dan akhirnya kelompok mereka terbagi menjadi dua seperti yang dijelaskan di rencana tadi.

"Kalian berdua hati hati ya, kami tunggu kalian di mansion. Pokoknya kamu musti balik bawa mereka semua Mas Gian, Jagain adik adik aku." Ucapan perpisahan dari Shani kepada Argi dan Gracia.

"Iya Ci, kalian semua juga hati hati." Ucap Gracia sembari melambaikan tangan ke semua orang yang ada di sana.

"Iya Shan, Iyaaa. Aku bakal jagain mereka semua kok tenang aja, udah ya kita pergi dulu." Ucap dari Argi dengan mengajak Gracia untuk segera pergi mencari Zee dan Adel.

Ucapan itu menjadi perpisahan sementara dari kedua kelompok itu yang akhirnya untuk melakukan rencana yang telah didiskusikan tadi.

Semoga saja Rencana yang mereka lakukan dapat berjalan lancar. He he he.
__________________________________________

Terima kasih saya ucapkan kepada semua yang sudah membaca dan memvote cerita ini.

See you di update selanjutnya ciao

After the endTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang