Aku : maaf mas, ibu bapakku jauh saat ini tinggalnya. Dan kalau mau, atur waktu saja agar tidak bentrok sama waktu dinas ku, bisa
.
Tio : LDR luar kota kah? Boleh, kalau atur waktu itu lebih baik dan bagus. Terus kalau kamu dan orang tuamu LDR luar kota kamu selama ini tinggal sama siapa?
.
Aku : maaf mas, bukan LDR beda kota ini lebih dari itu. Dan selama LDR ku sama orang tua ku aku tinggal sendiri serasa kaya anak-anak kost. (Jawabku senyum sambil nahan rindu pada orangtuaku) 🙂
.
Tio : LDR lebih jauh? Dimana itu kalau boleh tau. Kalau kamu gak mau jawab tidak apa-apa. Karena dari tadi kamu meminta maaf terus kenapa?
.
Aku : maaf mas,, ucapan ku terlalu klasik seperti nya tapi bagi ku kata maaf itu biasa saja. Dan maaf mas ibu dan bapak ku sudah LDR sama ku karena mereka sudah tidak sakit lagi dan bahagia di taman surganya Allah. Dan 🥺 aku menunduk setelah itu dan menoleh ke arah kiri, sambil berkata ( aku izin tidur )
.
Tio tiba-tiba reflek dan mencoba meraih tangan kananku dan menggenggam nya sambil berkata:" maaf, atas ucapanku. Aku tidak tau, dan aku tidak bermaksud buat kamu sedih. Maaf ya dan kalau boleh, aku akan atur waktu untuk berjumpa dengan mereka dan meminta izin pada mereka untuk hubungan kita. Boleh? "
.
Aku : iya,,,, tidak apa-apa mas, mas tidak salah dan maaf aku seketika jadi rindu mereka.
.
Tio : kamu jangan nangis, yaaa lihat sini coba (berusaha menggoda agar aku tidak nangis)
.
Mas Tio juga bercerita soal keluarganya ... Dia anak laki-laki dari 2 bersaudara dia anak pertama dan memiliki adik laki-laki yang kini sudah beda kota. Ayahnya meninggal saat dia sedang merintis kejayaannya saat itu dan sekarang ibunya tinggal saya adiknya.
.
Aku pun bercerita soal keluargaku dia kaget karena aku anak perempuan terakhir dan diapun berkata :
"cara kamu berbicara sama orang seperti ku kadang seperti anak kecil. Tapi, saat kamu berbicara sama anak kecil kamu terlihat jago ngemong anak kecil tersebut. Sepertinya kamu punya 2 kepribadian yang harus aku ketahui."
.
Aku : cari tahulah ke Clara dia pakar nya jago untuk hal seperti itu, kadang aku sendiri sulit mengenal diriku sendiri apalagi saat aku kalau sudah lelah.
.
Dan tanpa sadar aku
Berbicara sambil senderan dan tertidur dalam keadaan perjalanan hingga mas Tio pun sesekali melihat ku dan dia mencoba memberanikan diri buat mengelus kepala ku saat aku tidur.Next 👉
KAMU SEDANG MEMBACA
AKU DAN KISAHKU
NezařaditelnéCerita fiksi yang aku ceritakan sebelumnya waktunya tidur untukku. aku : Anisa Clara, sahabat Anisa Prasetyo Pratama a.k.a Mas Tio Nandio Pratama a.k.a Dio Nania selviani a.k.a ibu dari Dio (mantan istri mas Tio) Miko Darmawan a.k.a Miko (Kk pertam...