.
.
.
.
Hinata membuka mata cepat, bola matanya bergerak-gerak untuk mencoba melihat sekeliling walau di pandangan mata hanya ada kain baju Sasuke yang masih setia memeluk bahu gadis itu.
"S-Sasuke-kun??" cicit Hinata ragu-ragu. Hinata sangat yakin dirinya sudah tidak berada di lapangan latihan timnya lagi. Hinata yakin, Sasuke telah membawanya pergi dengan jutsu teleportasi-nya.
Untuk pertama kalinya Hinata mengalami perpindahan tempat dengan sangat cepat seperti tadi. Hal itu sedikit membuatnya pusing dan berdebar. Ditambah kini kepala Hinata dipenuhi pertanyaan; mengapa Sasuke melakukan hal semacam itu di depan Naruto. Apakah pria itu salah bawa teman? Apakah harusnya Narutolah yang akan Sasuke bawa untuk berteleportasi?.
Pikiran aneh Hinata terhenti ketika Sasuke dengan perlahan melepas pelukannya dan mendorong Hinata menjauh.
"Kau pasti sedang berpikir yang aneh."
Hinata berkedip dua kali merasa tertangkap basah. "T-tidak..." Elak Hinata, ia menghindari tatapan Sasuke, membuatnya seketika tersadar jika mereka sudah berada di sebuah ruang tamu.
"Kita ada di mana?"
"Rumah Kakashi." Hinata mengangguk sembari melihat kesekelilingnya. Ini pertama kalinya dia memasuki rumah milik Hokage saat ini.
"Ah, Sasuke-kun bilang ada yang ingin dibicarakan?" Hinata teringat dengan perkataan Sasuke di lapangan latihan tadi, ia kembali berbalik untuk menatap Sasuke yang masih berdiri memperhatikan gadis itu. "S-Sasuke-kun tidak salah orang kan?"
Sasuke memutar bola matanya, tanpa menjawab pertanyaan Hinata, pria Uchiha itu berjalan meninggalkan ruang tamu.
Masih tak mengerti mengapa Sasuke membawanya, Hinata membuntuti pria itu.
"Aku lapar."
"Hmm?"
Sasuke mendadak berbalik, membuat hidung Hinata menabrak dada pria itu dan mundur beberapa langkah.
"Aku lapar, Hinata."
"O-oh, kalau begitu Sasuke-kun mau makan di luar? Ada beberapa tempat makan enak baru di Konoha. Mungkin S-Sasuke-kun mau mencobanya?"
"Kau tahu banyak soal makanan 'ya?" Sasuke kembali teringat ketika gadis itu begitu kompak membicarakan makanan dengan si Akimichi.
Hinata tersenyum dan mengangguk. "Aku memang suka makan."
"Jadi bagaimana? Aku bisa jadi pemandumu." Lanjut Hinata dengan mata berbinar.
Sekarang Sasuke tahu, selain tentang Naruto, hal lain yang akan membuat gadis itu bersemangat adalah makanan.
Sasuke mendengus, bocah bayi Hyuuga ini selalu ada di luar prediksinya. Dengan badan tubuh kecil nan ideal seperti itu, siapa mengira gadis ini suka makan.
"Kau sangat ingin mengenalkanku tempat makan enak?"
Hinata mengangguk-angguk semangat.
Tapi bagaimana ini, Sasuke tidak ingin pergi. Dirinya tidak ingin ke tempat di mana akan banyak orang lain di sana. Setelah seharian melihat gadis di depannya bertemu dan berinteraksi dengan banyak orang, terlebih hampir semuanya lelaki, Sasuke hanya ingin Hinata tetap bersamanya, di sini, berdua saja tanpa ada gangguan dari orang-orang asing, apalagi Naruto –yang kemungkinan besar akan mereka temui jika mereka ke luar dari rumah Kakashi.
"Kau bisa memasak 'kan?"
"Ya??"
"Tidak perlu keluar, aku ingin makan di sini."
KAMU SEDANG MEMBACA
Teman Tapi Cinta?
Fanfiction[SasuHina Fanfiction] [Fanon] Berawal dari sebuah misi bersama, kemudian tak sengaja jadi teman curhat. Hinata yang tadinya bukan siapa-siapa bagi Sasuke kini jadi gadis paling mengganggu bagi pemuda itu. Tapi bukannya tidak suka, Sasuke hanya kece...