12. Aneh

2.6K 252 79
                                        

.

.

.

Remasan Hinata pada baju Sasuke mengerat bersamaan dengan desakan pada bibirnya yang semakin menguat.

Ini ciuman pertamanya. Meski Hinata tidak menyangka jika ia berciuman bukan dengan seseorang yang ia harap akan jadi kekasihnya tapi anehnya Hinata tidak merasa marah.

Saat ini kepalanya justru terasa kosong, otaknya seperti ikut meleleh akibat lidah panas Sasuke yang dengan lembut terus mengajaknya untuk saling mengecap.

Suara decapan tercipta ketika Sasuke akhirnya menjauhkan wajah. Benang saliva menetes dan napas keduanya saling memburu dengan detak jantung yang semakin terdengar menggila bagi telinga keduanya.

Sasuke menatap Hinata, wajah memerah, mata berkaca penuh tanya, dan bibir pucat nan membangkak akibat ulahnya.

Oh sial. Bibir Hinata sangat manis. Apa akan tetap manis jika ia merasakannya lagi?

"Sasu–" Ucapan Hinata terputus ketika Sasuke justru mulai menyisir bibir bawah Hinata dengan ibu jarinya. Dari ujung bibir hingga ujung lainnya. Begitu perlahan dan teliti seperti tengah mencoba mencetak bagaimana bentuk bibir yang begitu menggoda itu di dalam benaknya.

 Begitu perlahan dan teliti seperti tengah mencoba mencetak bagaimana bentuk bibir yang begitu menggoda itu di dalam benaknya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Sasuke-kun." Hinata menyentuh tangan Sasuke yang masih bertengger di wajahnya.

"...Aku–" Hinata tidak tahu harus berkata apa. Bahkan saat ini ia juga tidak tahu apa yang sebenarnya ia rasakan. Dia tidak pernah menyangka jika Sasuke akan menyatakan cinta seperti ini.

Bukankah harusnya Sasuke mencintai Sakura?

"Aku dan Sakura tidak akan pernah memiliki hubungan apapun selain pertemanan."

"Aku tidak pernah mencintainya. Aku hanya menyayanginya sebagai teman yang peduli padaku."

"Eh...?" Hinata masih menatap Sasuke penuh tanya. Ia belum mengucapkan apapun tapi lagi-lagi Sasuke seperti bisa membaca pikirannya.

"T-tapi aku mencintai Na-Naruto–" Kepercayaan diri Hinata menguap di akhir kalimat. Entahlah, tapi ia merasa tidak pantas mengatakannya setelah ia teringat jika dirinya bahkan tidak menolak ciuman Sasuke padanya.

Mendengar pernyataan Hinata, Sasuke hanya menghela napas. Mengutuki dirinya sendiri juga yang sudah jatuh hati pada gadis bodoh dan sangat tidak peka bahkan pada hati dan perasaannya sendiri.

"Hinata..." Panggil Sasuke. Mata yang sebelumnya menghindar kembali menatap onix gelap Sasuke lagi.

"Aku tidak mau membuatnya mudah bagimu."

"Kau harus menyadari sendiri bagaimana perasaanmu terhadapku."

"Jadi lupakanlah apa yang terjadi malam ini." Ucapnya.

"Apa–" Pertanyaan Hinata tertahan, kedua netranya membola menatap mata onix gelap Sasuke yang berubah warna merah dengan tanda pola khas sharingan miliknya.

Teman Tapi Cinta?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang