IV

2.5K 329 20
                                    

THE NEXT MORNING.

Kalau biasanya Lisa bersemangat untuk pergi bekerja, pagi ini dia terlihat sangat suntuk. Karena entah jam berapa Jisoo akan datang dengan kekasihnya.

Saat ini dia sedang beres-beres sebelum kedai akan dibuka. Bosnya yang kebetulan datang, melihat bagaimana wajah Lisa yang terlihat kusuk, tidak seperti biasanya.

"Apa yang salah denganmu? Apakah kau sakit?" Tanya Bos yang di ketahui bernama Bammie.

Lisa terkejut dengan pertanyaan Bammie yang tiba-tiba, "Aku tidak apa-apa Bammie. Mungkin karena semalam aku tidur jam 1 pagi." Jawab Lisa.

Bammie tertegun. Karena yang dia tahu, Lisa selalu tidur tepat waktu dan itu selalu jam 10 malam.

"Kau punya masalah?" Tanya Bammie dengan cemas.

Lisa tersenyum tipis namun dia memilih untuk menyimpan semuanya sendiri.

"Tidak ada Bammie. Aku akan bekerja sekarang, kalau kita terus mengobrol, kedai ini akan terlambat untuk di buka."

Akhirnya Lisa melanjutkan pekerjaannya. Dia tidak mau jika tidak konsisten dengan pekerjaannya. Setelah semuanya selesai, seperti biasa, dia akan berada di balik kasir. Kali ini, matanya terus memandang ke arah pintu masuk. Jantungnya tidak aman, bahkan telapak tangannya berkeringat. Cuaca cukup dingin tapi jidatnya berkeringat karena terlalu gugup.

Sudah 5 tahun mereka tidak bertemu. Tapi sekalinya akan bertemu, dia harus melihat Jennie dengan kekasih barunya dan itu teman barunya sendiri. Karena belum ada pelanggan, dia memilih duduk untuk memainkan ponselnya. Kebetulan, dia menghafal nama akun Jennie yang Jichu tunjukkan padanya tadi malam.

Alasan dia tidur jam 1 karena dia belajar banyak hal di youtube, salah satunya tentang tutorial membuat akun instagram. Akunnya masih kosong, bahkan foto profilnya hanya hitam polos. Saat ini, dia sedang melihat-lihat postingan milik Jennie. Dia semakin terpukau dengan kecantikan mantan kekasihnya.

"Kau terlalu cantik Nini. Jadi aku cukup mengerti jika kau memiliki kekasih sekarang." Gumamnya sendu. Hatinya masih teriris dengan fakta ini tapi dia tidak bisa apa-apa. Dia sadar diri.

Ketika pintu terbuka, dia segera memasukkan ponsel ke dalam sakunya dan melihat ke arah pintu. Jantungnya berdetak lebih cepat dari sebelumnya. Jennie disana, menggandeng pria tampan di sisinya.

Pandangan Lisa tidak lepas darinya, wajahnya sedikit memerah, matanya bahkan ikut memerah. Ketika pandangan mereka bertemu, hampir saja Lisa menjatuhkan airmatanya. Tanpa sengaja, tangannya menjatuhkan buku nota. Dia segera menunduk lalu menghapus ujung matanya yang sudah berair dengan cepat. Setelah helaan nafas panjang dan berusaha menenangkan diri, dia kembali bangun dan melihat Jichu sudah berdiri di depan kasir sedangkan Jennie sudah mengambil tempat duduk.

Sama halnya dengan Jennie, diam-diam menghapus airmata yang sudah membasahi matanya. Dia sangat ingin berlari untuk memeluk Lisa, tapi dia ingat dengan rencana Jichu hingga akhirnya dia menahan semua gejolak yang membara itu.

"Sesuai janjiku kemarin. Aku datang dengan kekasihku. Berikan aku menu terbaikmu. Mari kita sarapan bersama." Kata Jichu.

Lisa hanya mengangguk kaku, "Duduklah terlebih dahulu. Aku akan menyiapkan dengan segera." Jawab Lisa dengan mantap.

Kemudian Lisa pergi ke arah meja Kukis dan memilih semua yang menurutnya terbaik. Pandangannya tertuju pada kukis yang berwarna merah muda.

FLASHBACK ON…

"Lili, bagaimana kalau nanti malam kita pergi ke warung di depan? Nini melihat disana ada kue strawberry. Ayo kita kesana, Nini suka kuenya." Pada dasarnya Lisa tidak pernah menolak semua permintaan Jennie, akhirnya dia setuju.

HOPELESS & HOPE (JENLISA)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang