VIII

2.4K 279 16
                                    

THE NEXT MORNING.
LALISA HOME. 07:00.

Terlihat Lisa baru saja selesai mandi. Tubuhnya menggigil hebat karena dia demam sejak semalam. Dia berusaha untuk melawan rasa sakitnya karena kalau dia terus sakit, dia akan menghambat pekerjaan Bosnya. Untungnya hari ini dia libur. Dia harus bisa sembuh agar besok dia bisa kembali bekerja. 

Selesai dengan ganti baju, dia membalut tubuhnya dengan jaket yang sangat tebal setelah itu dia keluar dan pergi ke arah dapur. Dia mendesah karena disana hanya ada beras, tidak ada apapun. Akhirnya dia memutuskan untuk memasak bubur saja.

Tok!! Tok!! Tok!!

Dia mengerutkan keningnya karena pagi-pagi sekali tamu datang. Tapi dia tahu, itu pasti Jichu. Karena di dunia ini, yang dia kenal hanya Jennie, Jichu, Rose dan Bammie. Tidak mungkin itu Rose apalagi Jennie.

Ceklek!!!

Dugaannya benar. Yang datang adalah Jichu. Mereka pun masuk ke dalam rumah tapi Lisa langsung menuju ke dapur karena dia sedang memasak bubur.

"Kenapa kau menggigil? Kau pasti sakit." Tanya Jichu yang ikut muncul di dapor.

"Tidak apa-apa Jichu. Hanya demam biasa." Jawab Lisa tapi focusnya mengaduk bubur.

"Ck, kau selalu saja seperti itu. Matikan kompormu, aku membawa bubur yang enak padamu pagi ini. Ayo makan bersama, aku juga sedang tidak enak badan." Goda Jichu.

Lisa tertegun. Jika sedang sakit lalu apa yang dia lakukan disini? Orang sakit apanya yang terlihat begitu fress pagi-pagi seperti ini? Pikir Lisa. Namun dia pasrah saat Jichu menariknya menuju meja makan kecil.

"Aku punya tawaran pekerjaan yang lebih menarik padamu." Kata Jichu tiba-tiba membuat Lisa yang sedang makan itu langsung mengerutkan keningnya.

"Tapi aku memiliki pekerjaan jika kau lupa, Bung. Aku tidak sedang mencari pekerjaan lain." Jawab Lisa tenang.

"Aku juga tahu. Aku tidak lupa. Dengarkan aku, setidaknya dalam hidup seseorang, perubahan itu di perlukan. Jika kau tidak ingin hidup dengan berkelimpangan harta tidaknya kau menjadi orang yang mampu. Untuk beli ini, mampu. Untuk beli itu juga mampu."

"Kau harus ingat, kita tidak selamanya hidup di dunia ini, bahkan semakin hari, umur kita akan bertambah. Coba kau pikirkan, bagaimana jika kau menjadi tua, tidak memiliki tenaga lagi, siapa yang akan membiayaimu? Masih bagus jika kau nantinya menikah. Tapi aroma yang aku cium disini, kau tidak mungkin mau menikah jika bukan dengan Jennie. Hahaha.."

"Mumpung sekarang kita masih muda, pergunakan waktu ini untuk bekerja dengan keras. Kau juga harus punya target dalam hidup. Jika kau ingin bekerja, kau ingin bekerja sampai kapan? Kau harus punya planning sendiri. Lisa, memang benar jika kesusahan hari ini, cukup untuk hari ini. Tapi Tuhan menciptakan otak agar kita bisa berpikir bahwa di masa tua, kita butuh biaya hidup yang lebih besar apalagi jika kau memilih hidup sendiri tanpa pasangan." Nasehat Jichu panjang lebar.

Lisa berpikir dengan seksama. Apa yang di katakan oleh Jichu memang benar dan masuk akal. Karena yang Jichu bilang tepat, dia tidak mau menikah jika bukan dengan Jennie. Karena sekarang Jennie sudah memiliki kekasih, maka dia memutuskan untuk selalu hidup single. 

"Tapi apa pekerjaannya? Kau harus tahu, aku tidak memiliki gelar apapun. Aku tidak pernah pergi ke sekolah karena memang aku tidak sekolah. Sedari kecil aku hidup di jalanan." Mungkin Lisa sedikit mempertimbangkan jika tawaran Jichu tidak buruk.

"Aku tidak membutuhkan gelarmu. Yang aku butuhkan hanya semangatmu dan konsistensimu. Aku dan kekasihku akan membuka Bar Stripper terbesar di Seoul. Dan jangan khawatir, semuanya sesuai prosedur hukum dan itu resmi."

HOPELESS & HOPE (JENLISA)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang