Snowdrop - 15

442 70 2
                                    

Bis itu melaju dengan kecepatan tinggi. Navi masih santai dan tak panik sama sekali. Apa lagi semua siswa tetap tenang dan fokus belajar. Namun Navi mulai merasa aneh saat bis itu melewati jalur yang biasa ia lalui. Bukan hanya itu, Tara sampai menghentikan mobilnya dan merasa aneh dengan bis itu.

"Aku melihat uniform yang sama denganku dalam bis itu, tapi kenapa bisnya melewati jalan ini?" heran Tara

Namun rasa penasaran Tara hilang saat, Valdan dan Amel muncul dari jalur yang sama dengan bis itu. Lebih tepatnya, Amel dan Valdan tiba melewati Jalur yang berbeda dari arah rumahnya.

"Mereka gila! Sial! Ini sudah berlebihan." gumam Tara

Tara segera melakukan drifting untuk mengejar bis yang melaju sangat cepat. Sementara Navi berjalan menuju ke tempat sang sopir.

"Maaf pak! Tapi ini bukan arah menuju ke sekolah?" ucap Navi

Sang supir menatap Navi dengan tatapan sendu sembari memegang foto keluarganya. Menyadari itu, Navi perlahan melirik ke semua orang dalam bis itu. Namun mereka tampak biasa saja.

"Kita semua akan segera mati." ucap sang supir.

Apa-apaan ini? Kenapa mereka biasa saja? Pikir Navi

Navi kemudian membuka pintu. Bis juga semakin melaju cepat dan membuat kendaraan lain mulai salah jalur. Beberapa kecelakaan juga telah terjadi. Navi berpikir untuk melompat, tapi ada rasa takut yang tengah menahannya untuk melompat.

Bagaimana ini? Jujur, aku takut melompat karena bis melaju sangat cepat. Aku tak punya uang untuk berobat ya tuhan. Pikir Navi

Tak lama kemudian, Tara tiba dan memberi kode ke Navi untuk segera melompat ke dalam mobilnya. Bis juga mulai tak terkendali. Bahkan sesekali Navi tersungkur ke belakang. Sementara Tara terus mendekatkan mobilnya ke bis agar Navi lebih mudah melompat.

"Cepat!" teriak Tara

Navi melompat dan berhasil mendarat pada mobil Tara. Dengan cepat Tara melakukan drifting saat beberapa mobil hampir saja menabraknya. Sementara bis itu melaju sampai menabrak pembatas jalan dan terbalik.

Tara menghela nafas saat berhasil menghindari mobil tadi. Ia kemudian membalikan badannya ke belakang untuk mengecek ke adaan Navi.

"Kau baik-baik saja?" tanya Tara

"Hmm." gumam Navi yang masih berusaha mengatur nafasnya.

Tara kemudian memberikan Navi sebotol air, kemudian kembali melaju pergi.

"Ass, sial! Sebentar lagi polisi akan menghantuiku." gumam Navi

Tara kemudian menghubungi seseorang, setelah mendengar keluh kesah Navi.

"Urus kejadian hari ini. Jangan sampai kami terlibat." ucap Tara

Navi menatap Tara serius, kemudian mulai berbicara.

"Kau menghubungi siapa?" tanya Navi

"Sekretaris ibuku. Kau tak perlu khawatir. Fokuslah pada ujian hari ini." balas Tara

Navi sedikit penasaran dengan Tara yang tiba-tiba datang dan membantunya.

"Aku tak sedang membantumu. Aku hanya sedang menolong diriku sendiri. Tak perlu bertanya maksud dari perkataanku. Ini masalahku dengan beberapa orang yang juga sedang ingin kau jatuhkan. Sekarang aku tak boleh banyak tingkah karena ayahku. Jadi, untuk membuat mereka kesal, bukankah ini salah satu caranya?" jelas Tara

"Ah begitu. Tapi tetap saja, terima kasih atas bantuanmu." ucap Navi

Tara tersenyum mendengar perkataan Navi.

CIRCLES (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang