Maaf ya teman-teman, aku lama banget baru Up lagi.
Selamat membaca
*******
Di sebuah hotel, beberapa orang tua siswa S-Class melakukan pertemuan. Esther yang baru saja tiba, langsung di suguhkan dengan pemandangan tak mengenakan dari para orang tua yang sedang bertengkar. Di antara para orang tua itu, ada dua orang tua yang terlihat cukup tenang. Mereka tak lain adalah ayah Taqi dan ayah Valdan.
"Ini semua karena kalian menganggap remeh masalah ini."
"Diamlah! Apa hanya kau yang punya mulut di sini?"
"Kenapa wanita harus ikut dalam pertemuan ini sih?"
"Jaga mulutmu, sialan!"
Esther masuk dan seketika menjadi pusat perhatian. Ia pun berjalan ke salah satu kursi, dan yang lain langsung duduk dengan tenang.
"Bagaimana menurutmu, Esther? Kau punya dua putri yang terlibat dalam masalah ini?" tanya Ayah Taqi
"Aku tak peduli. Sejak awal, aku memang tak tertarik dengan anak-anak. Mereka ... kecil saja sudah merepotkan." balas Esther yang sontak membuat para orang tua yang hadir sampai tak habis pikir dengan pernyataannya.
"Wah, yang benar saja."
"Aku sudah menduga jawaban yang akan kau ucapkan. Jadi kita sepakat?" ucap Ayah Valdan
Para orang tua mulai berpikir dan terlihat sedikit resah dengan kesepakatan itu.
"Kalian yakin untuk mengakhirinya dengan cara seperti itu? Maksudku, bukankah ini akan berdampak pada nama kita juga?"
"Yah, aku setuju. Bagaimana jika ini tak berhasil? Bagaimana jika mantan suamimu mendukung putrimu?"
"Dia pasti sudah melakukannya. Itulah kenapa masalah ini kembali muncul. Aku tau, orang suruhannya selalu berada di sekitar Navi. Walaupun aku selalu mengirim orang lain untuk menyingkirkan orang suruhannya itu. Sepertinya, keberuntungan masih berpihak pada Navi." jelas Esther
Para orang tua saling bertukar pandang. Mencoba menelaah perkataan Esther barusan.
"Tunggu! Kau membunuh orang yang dikirim Annas untuk melindungi putrimu? Maksudku, putri angkatmu?"
"Kenapa tidak? Jika kasus kematian Larissa terungkap, kita semua akan dalam masalah besar. Kalian pikir, pesta narkoba itu masalah kecil?" ucap Esther
"Aku akan mengurus semua orang yang pernah menangani masalah ini, termasuk jaksa dan hakim." ucap ayah Taqi
"Jadi kita sepakat, menyingkirkan semua orang yang terlibat bukan?" ucap ayah Valdan
Mereka saling bertukar pandangan, seolah menandakan jika mereka telah setuju dan sepakat dengan rencana mereka.
"Mari bersulang!"
"Hahahaha"
Mereka terlihat sangat senang, dan tak menunjukkan lagi rasa takut. Mereka begitu menikmati hidup mereka, hanya karena semua hal bisa dan mudah mereka selesaikan lewat uang yang mereka miliki. Memang benar, manusia memang menarik. Namun sifat mereka jauh lebih menakutkan dari hantu ataupun iblis.
*********
Malam ini, hujan turun dengan sangat deras. Suasana yang mengingatkan Ayan dengan pertengkaran terakhir antar ia dan saudari kembarnya, Alyana. Ayan mengetuk pelan dadanya yang terasa sesak, seolah sedang manahan tangis. Ia kemudian mengingat pertengkaran antar dirinya dan Alyana.
KAMU SEDANG MEMBACA
CIRCLES (END)
Mystery / ThrillerNavi, adik dari seorang guru honorer di salah satu sekolah swasta ternama, yang ditemukan tewas terbakar dirumahnya. Pihak kepolisian menutup kasus tersebut, sebagai kasus bunuh diri. Namun Navi tak setuju dengan dugaan tersebut, dan mencoba mencari...