Tenth -- Tears

6.9K 367 5
                                    

Pukul 06.30 Camel dan Aulion sudah berada di arena sekitar Bandara. Pesawat yang akan mereka tumpangi akan berangkat pukul 07.00 nanti.

Camel yang masih terkantuk-kantuk menyenderkan kepalanya pada pundak Aulion. Sementara Aulion fokus menatap tablet di genggamannya sembari sesekali mengusap lembut pipi Camel yang merasa tidak nyaman.

Beberapa penumpang pesawat sesekali mencuri lirik pada keduanya dan tersenyum kecil, mungkin Camel dan Aulion terlihat romantis.

"Pesawat keberangkatan menuju New York akan segera take off, para penumpang diharapkan segera melaksanakan check in."

Aulion yang mendengar interupsi itu segera membangunkan Camel dengan tepukan lembut di pipinya, hingga membuat sang empunya mengerjapkan mata dan menatap sekeliling.

"Kita sudah sampai?"

Aulion terkekeh mendengar pertanyaan Camel, "Belum, kita baru akan melakukan check in. Ayok bangun, sayang." Aulion bangkit dari duduknya dan mengulurkan tangan di hadapan wajah Camel.

Camel segera menggamit tangan Aulion dan bangkit dari duduknya. Keduanya berjalan ke bagian dalam bandara untuk melakukan check in.

New York I'm coming!

---

Camel menatap awan-awan yang terhampar di hadapannya. Pesawat yang ditumpanginya terbang dengan mulus melewati udara.

Tepat 2 hari setelah Camel menginginkan honeymoon ke New York, Aulion mengeluarkan 2 tiket pesawat menuju Amerika sana.

Dan itu membuat Camel semakin jatuh cinta padanya!

"Sayang, aku bosan." Camel menyenderkan kepalanya pada pundak Aulion dan mendongak menatap suaminya.

Aulion yang tengah terfokus pada layar tabletnya menunduk untuk menatap Camel dan mengusap puncak kepalanya.

"Tidur saja, supaya bosanmu hilang."

Camel menggeleng, "Tidak bisa! Ini masih pukul 09.00, dan aku tidak bisa melanjutkan tidur jika masih pagi."

Aulion menghela napas, "Lalu kamu ingin apa? Aku bingung." Aulion terus menatap Camel yang terasa sangat manja baginya untuk hari ini.

"Ajak aku mengobrol, jangan memainkan tablet milikmu." Camel memberenggut dan mengambil alih tablet di genggaman Aulion.

Aulion hanya bisa pasrah Camel mengambil tablet miliknya. Camel menyimpan tablet itu di dalam tas selempangnya dan kembali menyandar pada Aulion--kali ini menyandar di dadanya.

"Aulion, kamu akan mengajakku berjalan-jalan saat di New York nanti 'kan?" Jari-jari lentik Camel sedang bermain dengan kaos yang dikenakan Aulion.

"Tentu, kita 'kan akan honeymoon."

"Kamu tidak akan mengabaikanku?"

Aulion merunduk dan melumat bibir Camel lembut, "Tidak akan."

Camel tersenyum lebar, "Baiklah, kali ini aku mengantuk. Aku akan tidur." Camel semakin merapatkan tubuhnya dengan Aulion.

Entah kenapa rasa dingin begitu terasa untuk saat itu.

---

Camel menopangkan dagunya dan menatap pemandangan yang tersaji di hadapannya. New York benar-benar indah baginya.

Yap! Setelah menghabiskan waktu 18 jam di dalam pesawat akhirnya Camel dan Aulion sampai di New York tadi pagi sekali.

Dan kalian tau apa yang mereka lakukan sepagi itu? Olahraga ranjang! Aulion itu paling tidak bisa menahan nafsunya.

Let Me Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang