Epilog

8.1K 279 6
                                    

"Sakit Aulion!" Camel meremas baju Aulion sekuat mungkin. Melampiaskan rasa sakitnya yang teramat itu.

"Kamu bisa, Camel. Tahan sakitnya." Aulion membisikkan kata-kata penyemangat untuk Camel sembari sesekali meringis sakit, karena jambakan Camel yang terasa perih di kepalanya.

"Ayo, Bu. Dorong lagi, sedikit lagi akan segera keluar." Sementara dokter yang tengah membantu Camel terus menginterupsi Camel untuk terus mengejan.

Camel sudah merasa terlalu sakit pada bagian bawah tubuhnya, tapi ia tetap harus berjuang. Demi anaknya yang ingin segera melihat dunia.

Ya, setelah 9 bulan lamanya Camel mengandung inilah waktu yang tepat untuk melahirkan kedua bayinya.

Suara tangis bayi yang begitu nyaring melegakan hati Camel. Hatinya berdebar senang mendengar tangisan pertama anaknya itu.

Camel kembali berteriak saat kembali merasakan sakit di perutnya.

"Satu kali lagi, Bu. Ini anak yang terakhir."

"Aaah, sakiiittt!" Camel meremas tangan Aulion yang sedang digenggamnya itu.

"Aku mencintaimu, kamu pasti kuat, sayang." Bisikan Aulion membuat Camel merasa sedikit tenang.

Dengan beberapa kali tarikan napas, suara tangisan selanjutnya membuat Camel benar-benar bernapas lega. Tidak peduli akan rasa lemas ditubuhnya, yang terpenting ia bisa melihat kedua anaknya itu.

"Aku... Lemas, Lion." Camel menatap Aulion dengan pandangan sayu.

Aulion tersenyum lebar dan mengecup pipi Camel berkali-kali. Menunjukkan bahwa ia benar-benar bahagia.

Dan kedua mata Camel menutup saat dirasa tubuhnya benar-benar lemas.

---

Ini sudah hari ketiga semenjak kepulangan Camel dari rumah sakit. Camel benar-benar kelelahan hingga pingsan selama 2 jam lamanya di rumah sakit.

Tapi itu semua terbayarkan atas kehadiran dua malaikat kecilnya. Adnan dan Ardan.

Camel tersenyum melihat Aulion tidur bersama dengan twin boysnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Camel tersenyum melihat Aulion tidur bersama dengan twin boysnya. Mereka terlihat menggemaskan jika diperhatikan.

Dan hal itu adalah pemandangan yang selalu Camel sukai beberapa hari ini.

Ya, dan inilah akhir kisah mereka. Saling mencari untuk mencapai akhir kisah sesungguhnya.

The End

a/n alhamdulillah! Akhirnya revisinyaaa selesaaai, yeaaay!

Thankyou banget buat kalian para readerskuuuu. Mood aku naik terus tiap liat viewersnya:') meskipun ada pembaca gelap, eheee.

Tapi bener-bener makasih banyaaaak buat kaliaaan😘

Let Me Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang