Pagi itu Camel terbangun dengan keadaan kamar yang sepi, matanya mengerjap mencoba menyesuaikan cahaya yang hinggap pada matanya.
Ia mengerang karena tubuhnya yang terasa kaku itu mengganggunya. Ia terduduk dan menatap sekitar, kepalanya tertunduk untuk menatap perut buncitnya itu.
"Morning sayang,"
Camel menghela napas dan turun dari ranjang untuk mencari keberadaan Aulion. Kemeja besar milik Aulion masih ia pakai, dia memang akhir-akhir ini sangat senang mengenakan kemeja milik Aulion.
Camel turun menuju lantai dasar dan menemukan Aulion tengah berkutat dengan masakannya. Camel menghirup aroma sedap dari masakan Aulion dalam dalam.
"Aku lapar," Camel melingkarkan lengannya pada perut Aulion dan menyandarkan kepalanya pada punggung tegap Aulion.
"Sebentar lagi masakannya akan jadi. Kamu duduk saja," Aulion mengusap dengan lembut lengan Camel yang masih melingkar pada perutnya itu.
"Aku lebih suka seperti ini." Camel enggan melepaskan pelukannya itu.
"Kamu akan kelelahan jika terus berdiri seperti itu," Aulion membalikkan tubuhnya dan mengangkat tubuh Camel untuk mendudukannya di kursi. "Tunggu dan diam disini." Aulion memberikan sebuah kecupan di bibir Camel dan kembali berkutat dengan masakannya itu.
Bagaimanapun juga ia tidak bisa membiarkan Camel merasa kelelahan.
Camel melipat lengannya di atas meja dan menyenderkan kepalanya pada lipatan kedua lengannya.
Bibirnya membentuk sebuah senyuman menatap Aulion yang tengah terfokus dengan masakannya itu. Halisnya tertekuk dan memberikan nilai ketegasan pada wajah tampan milik Aulion itu.
"Nah, selesai. Ayok makan," Aulion menyimpan hasil masakannya di atas meja. Mata Camel berbinar seketika melihat makanan di hadapannya itu.
Dan tanpa menunggu lebih lama lagi, Camel segera melahap makanan miliknya. Aulion yang melihatnya tersenyum kecil dan mulai melahap bagiannya.
---
Camel tengah mengintip Aulion yang sedang membaca koran paginya di ruang tengah.
Bibirnya tersenyum jahil saat menemukan Aulion tengah serius membaca. Camel berlari kecil masuk kembali ke dalam kamar dan merencanakan sesuatu. Ia harus membuyarkan fokus Aulion itu.
Camel membuka pakaian tidur miliknya dan hanya menyisakan pakaian dalam saja yang masih melekat di tubuhnya. Tangannya memutar keran di dalam bathtub dan air dingin mulai memenuhi isi bathtub.
Camel terus membasahi tubuhnya dan kembali mematikan keran dikala dirasanya sudah cukup untuk bisa membuatnya menggoda Aulion.Camel mengambil handuk yang tersampir dan sedikit menghilangkan sisa-sisa air di tubuhnya. Tidak lupa juga dengan kimono miliknya untuk menutupi tubuhnya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Let Me Love You
Romance[Warning! Mature content] ✓Private Random ✓Finished Just a love story written based on the author's imagination. Gadis berumur 27 tahun itu bernama Camel Nautsuka. Dia adalah seorang dokter lulusan S2, Ibunya pada saat itu seperti memberikan pembala...