Hot Brother-In-Law-Prolog

11.7K 75 1
                                    

Yasha menatap pasangan berbahagia di depan nya itu dengan perasaan berkecamuk.
Kecewa, Marah dan sedih, ketika melihat laki-laki yang di cintainya bersanding dengan kakaknya.

Yasha, berjalan mundur kebelakang dengan tangan yang sibuk menghapus air matanya yang mengalir.

Yasha memutuskan untuk pulang lebih dahulu, untuk meredam patah hati nya. Sebelum benar-benar pergi meninggalkan ballroom, Yasha sekali lagi melihat kebahagiaan itu untuk mengingatkan dirinya atas patah hati yang diterimanya.

***

"Kamu, kemarin kemana sayang, Mami cariin loh, sama Mami telfon, sampai Mbak Syella panik cariin kamu, Mas Arga juga, " ujar Raya yang merupakan ibu dari Syella dan Yasha.

"Nggak enak badan Mi, sama ponsel ku juga lowbat, " balas Yasha, sembari duduk di kursi, memulai mengambil makanan.

"Besok-besok kalau mau pergi, pamit dulu. Untung kemaren Mami ingat telfon bi Siti. " Dengan pelan Raya menasehati putri bungsu nya itu.

Yang hanya dibalas deheman oleh Yasha, karena sibuk mengunyah roti nya.

"Papi sama Mbak Syella, mana Mi? " tanya Yasha ketika tidak melihat kehadiran keduanya.

"Papi mu, ada meeting mendadak, jadi berangkat nya buru-buru tadi. Kalau Mbak mu, nginap di hotel, karena hari ini langsung berangkat ke maldives,untuk honeymoon, " ujar Raya.

Jawaban dari Raya tadi, kembali menimbulkan nyeri untuk hati Yasha yang masih terluka.

"Mi, aku mau masuk dunia modelling, di Paris, " beritahu Yasha setelah selesai makan.

"Harus banget ke Paris ya? Disini aja, Mas mu juga punya agensi yang menaungi beberapa model terkenal gitu, ikut Mas mu aja, nanti Mami bilangin."

Mendengar ucapan Mami nya, Yasha hanya bisa menghela nafas tipis. "Tapi aku udah daftar Mi, udah Seleksi juga,dan udah lolos."

"Ha? udah seleksi dan lolos? Daftar nya kapan? " Kaget Raya mendengar penuturan putri nya itu.

"Daftar nya, sebelum Mbak Syella resmi tunangan. "

"Terus berangkat nya kapan? " tanya Raya lagi.

"5 hari kedepan, Mi. " Jawab Yasha sambil memperhatikan wajah kaget Mami nya itu.

"Loh, kok cepat banget? Nggak sempat dong pamitan sama Mbak mu? " tanya Raya bertubi-tubi.

"Kan nanti bisa dihubungi lewat whatsapp, Mi. "

"Tapi kan nggak sopan gitu nak, pamitan lewat ponsel, apalagi sekarang kamu juga punya Mas, " beritahu Raya tidak setuju mendengar ucapan putri nya itu.

"Mas Arga sama Mbak Syella, pasti ngerti keinginan aku, kok Mi." Raya segera bangkit dari duduknya setelah menjawab ucapan Mami nya. "Aku pamit ke atas buat ngangsur packing barang dulu. "

Setelah mengucapkan kalimat itu, Yasha segera berlalu dari hadapan Ibunya.

***
To be Continued-

Hot Brother-In-LawTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang