Hot Brother In-Law-9

7.6K 56 0
                                    

"Pemotretan pertama, 3 hari lagi? " tanya Yasha setelah membaca beberapa berkas yang diberikan oleh Arga.

"Iya, untuk peluncuran produk pertama perusahaan kami, " jawab Arga dengan tangan yang tetap lincah, mengetik di keyboard laptop nya.

"Sendiri? " tanya Yasha lagi.

"Iya, " jawab Arga lalu menatap Yasha sekilas.

"Nggak ada, model cowok gitu? " lanjut Yasha bertanya.

Arga yang mendengar pertanyaan Yasha itu, mendongakkan kepala nya, lalu menatap Yasha dengan mata memicing. "Kamu berharap, Yash? " tanya nya.

"Kenapa nggak? Rezeki kok ditolak, apalagi kalo photoshoot nya intim sama cowok, best banget nggak sih? " Balas Yasha.

"Sekalinya, jalang tetap jalang ya. Nggak dulu, Nggak sekarang, sama aja, " cibir Arga.

Yasha yang mendegar cibiran itu, bukannya sakit hati, malah berdiri dari duduk nya, untuk berjalan ke arah Arga.

Bodoamat dengan dia yang belum mandi, Yasha memutuskan untuk duduk diatas pangkuan Arga. Arga yang terkejut segera menahan pinggang Yasha, agar tidak terjatuh

"Jalang ya, Mas? " tanya Yasha sambil mengelus rahang Arga, yang ditumbuhi sedikit bulu-bulu halus itu. " Ngomong-ngomong Mas, dari dulu sampai sekarang ruang lingkup kamu sama jalang mulu ya? Nggak mantan, nggak istri, jalang juga. "balas Yasha tajam, yang langsung dihadiahkan tatapan tajam oleh Arga, serta pinggang nya yang diremas, membuat Yasha sedikit meringis kesakitan.

" Syella bukan jalang, dan mantan saya juga bukan jalang! "ujar Arga tak terbantahkan, membuat Yasha yang mendengarkan nya, langsung mencibir.

" Emang gitu kok mas, aku jadi ingat pepatah Gajah di pelupuk mata tidak tampak, kuman di seberang lautan tampak, itu Mas sekarang! " Setelah mengucapkan kata itu, Yasha segera turun dari pangkuan Arga.

Lalu segera mengambil berkas yang tadi dia baca, dan mencoret beberapa bagian yang tidak sesuai dengan keinginan nya. "Ini beberapa poin yang aku setuju nggak setuju, jadi tolong segera diperbaiki, dan kalau udah sesuai dengan keinginan ku, baru ku tanda tangan, " ujar Yasha sambil menyerahkan berkas itu.

Setelah itu, berbalik berjalan keluar, tapi sebelum bener-benar pergi, Yasha kembali berjalan menuju Arga, berdiri disamping nya sambil menunduk mendekatkan mulut nya pada Arga, untuk membisikkan sesuatu. "Btw, karena kamu bilang aku jalang, aku akan buktiin itu, sampai bertemu dengan sisi jalang ku, Mas Arga, " bisik Yasha dengan nada menantang, tak lupa memberikannya kecupan di bagian telinga Arga, dan sedikit jilatan.

"See You, Honey. " Dengan nada manja Yasha mengucapkan itu, lalu bener-benar pergi dari ruangan itu.

***
Yasha yang setelah keluar dari ruangan Arga, tak berhenti mengeluarkan umpatan-umpatan yang dimilikinya untuk kakak ipar nya itu.

"Jelang, jalang. Yang nge jalang istrinya, yang difitnah gue, tahu kok wajah gue nih cocok jadi bintang film porno. Nggak usah ngatain lah, "

Sumpah serapah itu, terus mengiringi perjalanan Yasha menuju restoran tempat manager dan kakak angkat nya menunggu.

"Eh, buseet. " Dengan heboh Rangga berteriak ketika minumannya diminum oleh Yasha. "Eh, lo ngapain ngambil minum gue, pesan sana, jangan kek orang susah! "

"Jangan berisik! " ujar Oliv yang sibuk dengan makanan nya.

"Tapi aku haus Oliv, ini anak setan main ambil aja, nggak tau apa Jakarta,sepanas apa? " Dengan nada lebay Rangga mengadu pada Oliv, Yasha yang mendengar ucapan lebay Rangga, memutar kedua bola matanya, terlihat muak.

"Pesan lagi apa susahnya, sih? " ujar Yasha angkat bicara.

"Nunggu dulu, apa susahnya? " ujar Rangga membalikkan kata-kata.

"Gue, malas nunggu! "

"Gue juga mal-" sebelum Rangga menyelesaikan kalimat nya, Oliv menggeser minuman nya ke arah Rangga.

"Minum ini dulu, jangan berisik, " suruh Oliv, membuat Rangga yang mendengar nya langsung tersenyum lebar.

"Makasih, emang paling terbaik. I love you. " Dengan segera Rangga menyeruput sedotan milik Oliv. "Berasa lagi ciuman deh kita. "

Yasha yang mendengarkan itu, langsung mencubit Rangga. "Dasar kadal. "

Sedangkan Oliv hanya memperhatikan keributan yang dilakukan oleh adik kakak angkat itu, setelah keadaan mulai tentang baru lah dia angkat bicara. "Gimana, kontrak nya, Yash?"

"Belum pasti, masih ada yang direvisi, tapi 3 hari lagi ada photo shoot untuk produk perusahaan mereka , " jawab Yasha sambil mengangkat bahunya acuh.

"Oke, habis ini kamu butuh istirahat ya, Yash. Besok kita ke salon, supaya pemotretan pertama kamu di sini fresh, " ujar Oliv mulai mengatur jadwal Yasha, dan dibalas anggukan oleh Yasha.

"Ikut donk, " pinta Rangga yang sejak tadi diam.

"Buat apa? Ini urusan cewek, lo mau nyalon juga? " sela Yasha.

"Nggak lah, gue cuma mau cari hiburan, lagian kalian pasti butuh supir, gue siap kok," jelas Rangga

"Hiburan apa? Ke taman sana. Di Jakarta banyak jasa supir, " ujar Yasha.

"Salon lebih banyak, emang banyak supir tapi nggak gratis. "

"Mau belajar make-up lo, main ke salon? "

"Nggak lah, cari cewek ngapain belajar make-up, " bantah Rangga.

"Dasar playboy, cap monyet kadal, gue bilang daddy lo, " ujar Yasha.

"Dasar pengadu! " cibir Rangga.

Melihat Yasha yang kembali akan membalas ucapan Rangga, Oliv segera menghentikannya. "Biarin aja dia ikut, dia nggak bisa bikin burungnya tenang untuk beberapa hari, " sindir Oliv.

"Eh, mulutnya vy, " Ujar Rangga dengan nada tak suka ketika mendengar ucapan Oliv.

"Mampus, makanya jangan cewek mulu di otak, " ujar Yasha dengan nada meledek.

"Yuk, pulang Yasha, gue butuh istirahat deh, " ujar Oliv sambil berdiri dari duduknya yang diangguki oleh Yasha, yang langsung ikut berdiri. Berjalan duluan diikuti oleh Oliv meninggalkan Rangga yang sibuk mengacak-acak rambutnya terlihat kesal.

"Woi, tungguin! " teriak Rangga langsung berdiri dari duduknya ,setelah melihat kedua perempuan itu sedang membayar makanan mereka.

-T.B.C-

See Youuu, Be🕵‍♀️

Hot Brother-In-LawTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang