Hot Brother-In-Law-3

10K 79 0
                                    

"Lo, nggak tahu Daddy sama ceo agensi di Jakarta bikin kesepakatan, Rangga? " tanya Yasha sambil memasukkan pakaiannya ke koper dibantu Oliv.

Sedangkan Rangga sedang duduk santai di sofa di dalam kamar nya yang ada di apartemen.

"Nggak tahu, " balas Rangga cuek, sambil memainkan ponsel nya, membalas pesan dari beberapa cewek, yang mengirimi nya pesan.

Sekali-kali akan tertawa ketika mendengar gombalan receh dari cewek-cewek itu.

"Lo, sebenarnya ngapain kesini ya, Ran? " tanya Oliv sambil berdiri di depan Rangga dengan tangan berada di pinggang dengan wajah yang menahan kesal. Sejujurnya Oliv sudah muak mendengar suara tawa Rangga yang tak jelas itu.

"Olivyue, aku kesini disuruh Daddy buat ngatarin kalian, " ujar Rangga, lalu meletakkan ponsel nya dimeja, beralih menarik tangan Oliv untuk duduk dipangkuan nya. Tapi dengan segera di tahan oleh Oliv.

"Jangan kurang ajar!" decak Oliv sambil memukul Rangga dengan bantal, yang hanya dibalas tawa bahagia oleh Rangga.

Mendengar keributan antara manager pribadi dan saudara angkat nya itu, hanya bisa dibalas decakan oleh Yasha.

"Jangan pacaran disini! " celetuk Yasha sambil berjalan keluar kamar berniat mengambil cemilan didapur.

"Kita nggak pacaran! " dengan nada vokal, Oliv menolak celetukan Yasha.

Yang hanya dibalas gelengan kepala oleh Yasha, karena masih mendengar keributan antara dua sejoli itu.

Sebelum memasuki dapur, terdengar bel apartemen yang berbunyi, membuat Yasha tak punya pilihan untuk berjalan ke arah pintu.

"Siapa? " tanya Yasha dari dalam sambil membukakan pintu.

Setelah pintu terbuka, Yasha terkejut karena kehadiran kakak dan kakak ipar nya.

"Beneran, kamu tinggal disini ternyata, Mbak kira Mas Arga bohong, " ucap Syella, lalu berjalan mendekat untuk memeluk Yasha. "Mbak kangen kamu, kamu kalau balik cuma waktu Mbak dan Mas mu pergi, cuma pengen ketemu Mami dan Papi, ya? Nggak pengen ketemu keponakan mu? " Tanya Syella beruntun.

"Mbak Sye, Mas Arga, kalian tahu dari mana apartemen ku? " tanya Yasha dengan nada gugup .

"Kata Mas Arga dari rekan bisnis nya, " ujar Syella, yang langsung membuat pikiran Yasha beralih kepada Daddy nya.

"Papi, kita nggak masuk? " tanya seorang anak perempuan kecil yang sedang berada di gendongan Arga.

Mendengar pertanyaan anak perempuan itu, membuat Yasha tersadar dari pikiran nya, ketika dia ingin menjawab pertanyaan anak itu, sudah terlebih dahulu dipotong oleh jawaban Arga.

"Tanya, Aunty kamu sayang, kapan kita boleh masuk, " jawab Arga dengan nada sedikit menyindir.

Mendengar jawaban itu, membuat Yasha merasa tak enak , terlebih tatapan polos yang diberikan anak perempuan itu padanya.

"Maaf ya Yash, Cherry pengen kenalan sama kamu, tadi dibawa kesini pas keadaan ngantuk juga, mungkin mau tidur lagi, " ujar Syella terlihat tak enak setelah mendengar ucapan suaminya.

"Cherry, ini aunty Yasha loh, katanya mau kenalan sama aunty Yasha, kamu sering lihat foto aunty Yasha di album punya Opa sama Oma. " dengan mengelus pipi putri nya, Syella menyampaikan apa yang sering dilakukan putri nya.

"Gimana nggak lihat di album, aunty nya jarang pulang, waktu lahiran aja nggak datang. " dengan sarkas Arga menyampaikan perkataannya.

"Mas, " tegur Syella. "Maaf ya Yash, kalau perkataan Mas Arga ada menyinggung perasaan kamu. " Beralih pada adiknya meminta maaf.

"Nggak masalah Mbak, aku emang nggak pernah ketemu Cherry sejak dia lahir. Aku yang seharusnya minta maaf. "

"Pi, ngantuk, " rengek anak itu kembali menyadarkan dirinya di bahu sang ayah. "Pengen tidur di kasur. "

"Hmm, Mbak boleh nidurin Cherry di apartemen mu, Yash? " tanya Syella tak enak.

Yasha memperhatikan wajah sayu anak perempuan itu, lalu beralih ke ayahnya yang menatap tajam ke arah nya. Melihat tatapan tajam itu, dengan segera Yasha menoleh pada Kakaknya.

"Boleh, Mbak, " jawab Yasha, lalu membuka pintu apartemen nya, lalu menuntun keluarga bahagia itu ke kamar tamu yang memang dia siapkan untuk teman-temannya yang datang bermalam seperti Oliv atau Rangga.

Setelah berada di kamar itu, Yasha mempersilahkan Syella untuk menidurkan Cherry. "Aku izin, ambil selimut dulu ya, Mbak, " Pamit Yasha ketika teringat manager dan saudara angkat nya.

"Iya, " balas Syella pelan.

Setelah mendengar balasan itu dengan segera Yasha berjalan keluar, berjalan ke kamarnya.

"Rangga, Liv, pulang dulu bisa, besok lanjut bantu gue packing, gue balik nya masih 3 hari lagi, " ujar Yasha langsung setelah tiba di kamar nya ketika melihat Oliv sibuk dengan ponsel nya, sedangkan Rangga tampak mengelus pipinya yang memar.

"Emang kenapa? Ada tamu ya, kita nggak ganggu loh dari tadi, " jawab Rangga.

"Iya, ada tamu, keluarga gue yang dari Indonesia, *

" Ha? Serius? Gue mau kenalan donk, " ujar Rangga tampak tertarik.

"Nggak bisa, sekarang nggak bisa, " tolak Yasha dengan segera. "Besok-besok, janji bakal gue kenalin, " ujar Yasha melanjutkan.

"Tapi--" sebelum Rangga menyelesaikan ucapannya sudah terlebih dahulu di potong oleh Yasha.

"Please."dengan nada memohon Yasha mengucapkan nya.

"Oke, " Jawab Oliv yang sedari tadi memilih diam akhirnya angkat bicara.

Mendengar jawaban Oliv, Rangga ikut juga mengiyakan, "Oke, " mendengar ucapan Rangga membuat Yasha berdecak. "Tapi, besok kenalin ya, gue tagih. " lanjut nya.

"Iya, " jawab Yasha mengiyakan. "Tapi sebelum itu, pipinya kenapa memar? Lo kurang ajar sama Oliv, ya?sampai di ditonjok gitu." Tuduh Yasha sambil menunjuk pipi Rangga yang membiru.

"Bukan gue yang kurang ajar, tapi dia, dia nyium bibir suci gue, " ucap Rangga sambil melihat Oliv.

"Diam, gue udah bilang nggak sengaja, gue kesandung! " seru Oliv menatap malas ke arah Rangga yang tersenyum-senyum bahagia.

"Tapi intinya lo yang nyium duluan,tapi gue yang ditonjok, " ujar Rangga.

"Karena lo,ngambil kesempatan dalam kesempitan juga." Marah Oliv.

"Kesempatan apa tuh? " Mendengar nada godaan dari Rangga, dengan segera Oliv mengambil tas nya berjalan keluar kamar Yasha.

"Kejar tuh, " suruh Yasha yang dibalas anggukan oleh Rangga, berjalan cepat menyusul Oliv.

Yasha yang melihat itu, hanya bisa tersenyum pelan, lalu menaiki alisnya bingung ketika melihat Rangga kembali ke kamar nya, saat dia sedang berdiri didepan pintu kamar.

"Kenapa? *

" Lupa, sesuatu, "ujar Rangga berjalan mendekat lalu mencium pipi Yasha, membuat Yasha berdecak kesal.

Setelah mencium Yasha, Rangga kembali berjalan cepat menyusul Oliv. " Bye! "Pamitnya dengan nada kencang.

" Dasar, gila, "gumam Yasha sambil tersenyum tipis melihat kelakuan saudara angkat nya itu.

***

To be Continued-

See You, besty by Bee🕵‍♀️

Hot Brother-In-LawTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang