9. Enha's Rival

95 14 0
                                    

7 orang tengah berkumpul disebuah ruang tamu megah, ah ralat sepertinya ini memang markas mereka. Dan 2 diantaranya adalah dalang dari penguncian Bella kemarin di gudang.

"Bang, beneran kita mau nyerang Enha Genk?" -1

"Salah satu dari kita aja sekolah disana, biar yang sekolah disana bully si Bella bella itu kan tuh cewek yang deket sama Jungwon" -2

"Tapi gimana caranya bang? Kalo salah satu dari kita yang ada mereka keroyokan nyerang kita" -3

"Bukan salah satu dari kita" -2

"Terus?" -4

"Kita yang sekolah disana, sebagian sekelas sama si Bella sebagiannya lagi dikelas anak anak Enha Genk" -2

"Ide cemerlang bang!" -5

"Setuju banget sih"  -6

"Seru nih tuh cewek ada perundung baru setelah Kiara sama Enha Genk" -7

"Dibuat depresi anjrit anak orang" -3

"Kocak!!" -6

°°°°

Heeseung tengah berkumpul bersama tim basketnya, tentu banyak murid perempuan yang mendatangi lapangan basket indoor hanya untuk sekedar melihat Heeseung atau menarik perhatiannya.

Dugh!

"Shit!!"

Sebuah bola basket melambung dan mengenai kepala belakangnya lumayan keras, bahkan laki laki itu sedikit merasa pusing.

"Woy!! Gak becus--"

Heeseung langsung memasang wajah datarnya setelah melihat siapa pelaku yang melempar bola basket kearahnya.

"Sakit ya? Gue ngerasanya pelan, ternyata lo sampe ngerasa pusing"

Ujar laki laki tersebut dengan senyuman miringnya, dan tak lama keenam teman temannya datang menghampiri laki laki itu dan menatap Heeseung dengan senyuman miringnya.

"Halo tuan Heeseung yang terhormat"

Ujar laki laki bermata sipit bersmirk ada Heeseung dan melempar bola tersebut kepada Heeseung dan dengan cekatan Heeseung menangkapnya.

"Ngapain lo semua disekolah gue?"

Tanya Heeseung dengan nada datarnya namun dibalas kekehan licik oleh ketujuh laki laki itu.

"Kita? Ya belajar lah"

Heeseung menghela nafas jengah sembari merotasikan bola matanya malas.

"Gue tau Mark, tapi buat apa lo disini? Ini bukan sekolah elo semua dan 'bukan wilayah elo"

Ucap Heeseung menekan 3 kata terakhir membuat laki laki yang ia sebut namanya itu mendengus kesal. Mark Lee ketua Genk Dream yang memiliki 6 member sama seperti Enha Genk. Mereka terdiri dari Lee Jeno sebagai kapten karena Mark Lee juga ikut di unit genk satunya, lalu ada hyung tertua yaitu Huang Renjun, Na Jaemin, Lee Haechan, Zhong Chenle dan si maknae Park Jisung.

Dream Genk awalnya sahabat dekat Enha Genk, bahkan mereka sering disebut saudara karena saking dekatnya mereka. Namun karena terjadi kesalahpahaman diantara salah satu member Enha dan Dream membuat 14 laki laki itu memutuskan untuk mengakhiri hubungan persahabatan mereka yang dijalin selama bertahun tahun.

"Mana genk lo yang bocil semua itu? Pada main pasir pasiran ya?"

Ujar Renjun pedas dan dibalas tawa renyah dari member Dream Genk lainnya membuat Heeseung naik pitam.

"Bang Hee, sabar tahan emosi elo"

"Bener bang Hee, kalo lo emosi sama aja lo bersifat ke kanakan kayak mereka"

Heeseung mengangguk menanggapi ucapan kedua teman se tim basketnya itu lalu menghela nafas sangat panjang berusaha mengontrol emosinya.

"Leader lo lebih tua diantara member elo dan genk gue tapi gobloknya melebihi bocah"

Heeseung melempar bola basket yang ia pegang ke sembarang arah lalu pergi dari sana.

'Ini bukan cuma wilayah Enha Genk doang dan mereka gatau seberapa besar kuasa gue disekolah ini'

Ucap Heeseung dalam hati dan meninggalkan Mark yang emosi tengah ditenangkan oleh member Dream lainnya.

°°°°°


Brak!

Heeseung membuka pintu kelasnya sampai membentur tembok sangat keras, membuat kelasnya yang tengah belajar dan ada guru juga ikut terkejut. Bahkan sang guru pun tak berani menegur atau menanyakan apa yang terjadi padanya karena saking ditakutinya  Heeseung dia adalah donatur terbesar disekolah ini.

Makanya kehadiran seorang Lee Heeseung lebih ditakuti ketimbang member lainnya karena kuasanya disekolah ini begitu kuat dan besar.

"Bang, lo kenapa??" -Jay

"Bang, lo serius mau cabut?? Terus eksul basket lo gimana??" -Jake

"Kenapa??" -Sunghoon

"Gue tunggu dimarkas"

Ucap Heeseung dengan nada dingin dan aura menyeramkan terpancarkan membuat satu kelas tidak ada yang berani menatap keempat member Enha Genk hyung line. Heeseung pergi membawa barang miliknya dengan tas yang digendong disebelah bahunya tanpa memperdulikan kehadiran guru mapel dikelasnya.












To be Continue..

The Leader Genk (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang