10. Tn Lee

88 13 0
                                    

"Selamat pagi Tuan muda Lee, ada keperluan apa sepagi ini sudah kekantor?"

Tanya seorang laki laki yang tak lain adalah kepala sekolah pada laki laki yang mengenakan hoodie hitam, celana formal hitam dan masker hitamnya juga.

"Saya minta tujuh laki laki murid baru dikelas 12 sama kelas 11 kemarin semua nilai tugasnya jangan dimasukin rapot sama buku penilaian"

"Maksud anda tujuh laki laki yang punya genk bernama Dream Genk???"

Laki-laki tersebut mengangguk dan kepala sekolah terhenyak mendengar ucapan laki laki bermarga Lee ini, karena kalau nilai tugas tidak dimasukkan maka saat kelulusan nanti ketujuh laki laki itu tidak akan lulus.

"Tapi kenapa tuan muda Lee? Mereka sangat pintar dan memiliki nilai kesopanan yang bagus?"

"Ikutin perintah saya dan juga jangan perlakukan ketujuhnya seperti murid sekolah ini, kosongkan nilai rapot mereka dan perlakukan seperti orang lain"

"Dan juga kalau mereka berbuat kesalahan, beri mereka hukuman berat intinya buat mereka keluar dengan sendirinya dari sekolah ini"

Tanpa berpamit, laki laki itu berjalan keluar meninggalkan kantor dengan kepala sekolah yang masih kaget karena ancaman laki laki tersebut sangatlah gila.

"Keterlaluan kamu"

Gumam kepala sekolah itu sembari menggelengkan kepalanya tidak habis pikir.

°°°°°

Laki laki bername tag Zhong Chenle berlarian menaiki tangga gedung MIPA 12 dan tanpa sadar berpapasan dengan Hyung Line Enha Genk.

"Bang Mark!! Tugas yang gue kerjain sampe begadang semaleman gak masuk nilai!!"

Teriak Chenle terdengar sampai sini, padahal kelasnya dijarak oleh 5 ruang kelas. Dan Heeseung hanya bersmirk kalau rencana pertamanya berjalan lancar.

"Kerjain aja semua tugas mapelnya sampe lo muntah darah gak bakal masuk rapot dan lo bakal sekelas sama anak kelas 10"

Ucap Heeseung dengan smirknya menatap kelas mereka, membuat Jay Jake dan Sunghoon di dekatnya menoleh terkejut ke arahnya.

"Bang? Sumpah?" -Jay

"Bang, lo ngancem guru?" -Jake

"Demi apa?"

"Bukan guru, tapi kepala sekolah"

Ketiganya terkejut bukan main ketika Heeseung mulai memakai kekuasaannya untuk membuat ketujuh laki laki itu enyah dari sekolah ini bagaimanapun caranya. Tanpa menatap Heeseung dan lainnya, Mark dan Chenle melewati mereka dengan wajah datarnya seakan akan tidak ada siapapun.

"Dia pake seragam sekolah tapi dia bukan murid sekolah ini, gitu?" -Jake

"Iya, kurang lebih kayak gitu"

Jay tidak percaya dengan kuasa leadernya yang sebesar dan sekuat itu disini.

°°°°°

"Bang Renjun!! Kok tugas punya icung sama guru gak dimasukin nilai katanya??" -Jisung

"Hah?? Kok bisa???" -Renjun

"Lah, punya gue juga sama njir gak dimasukin nilai" -Jaemin

"Gue udah bujuk gurunya buat nilai dimasukin ke rapot tapi ini udah kepala sekolah yang minta" -Mark

Jungwon, Sunoo dan Ni-ki yang kebetulan tengah duduk kursi kantin yang dekat dengan kios yang ada Genk Dream itu hanya saling pandang terkejutnya. Bahkan saat ketujuh laki laki itu melewati mereka dengan membawa pesanan masing masing Jungwon, Sunoo, dan Ni-ki tetap saling pandang.

"Masa ya gue pas ke kantor ada guru yang bilang ke haechan kalo kita gak bakal dianggap kayak murid sekolah ini dan nilai semua mapel kita gak bakal masuk rapot sampe bertahun tahun juga" -Jeno

"Anjir parah sih ini mah" -Renjun

"Jangan jangn mereka tau lagi niat niat kesini?" -Chenle

"Hushh! Shut up!!" -Mark

Setelah menghabiskan makanannya Jungwon menarik Sunoo dan Ni-ki pergi dari sana.

"Kalian denger?" -Sunoo

"Iya" -Jungwon, Ni-ki

"Kalo kayak gini ya siapa lagi kalo bukan donatur terbesar disini sekaligus leader kita"

Bisik Jungwon membuat Sunoo tersentak kaget tak percaya kalau Heeseung lah yang membuat mereka dikosongkan nilainya.









To be Continued...

The Leader Genk (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang