25. Insiden Lagi

65 14 0
                                    

"GUE EMANG JAHAT!! HARUS NIPU SEMUA ORANG BIAR DAPET KEBAHAGIAAN YANG ASLI!!"

Eveline kini sudah mendapatkan seluruh memori masa lalunya dan kini gadis itu tengah menangis histeris diruang tamu dengan Jeongin dan orang tua angkatnya yang berusaha menenangkan gadis itu namun sia sia.

"Sayang udah, kamu gak ada salah apapun disini! Jadi stop nyalahin diri kamu sendiri kalau ini salah kamu!!"

"Bener kata Bunda sayang, kita ngangkat kamu jadi bagian keluarga kita bukan semata mata karena pengen bantu kesembuhan mental kamu sebagai imbalan Jeongin udah nabrak kamu. Tapi kami tau kalo kamu hidup sebatang kara dan tentang sekolah kamu yang hancur, dan kita tau kalo kamu kesepian dan gapunya siapapun"

Jeongin yang masih shock itu hanya duduk disofa dengan tatapannya yang kosong.

"Kamu harusnya gak minta maaf, tapi harusnya yang minta maaf karena nabrak kamu malam itu dan seandainya aku gak nabrak kamu--"

"MAU LO NABRAK GUE ATAU ENGGA SEMUANYA SAMA AJA!! GUE EMANG GAK PANTES BUAT BAHAGIA!!"

Eveline meraih potongan kaca dari vas bunga yang sudah pecah dan mengarahkannya tepat didekat urat nadi miliknya.

"EVELINE!! STOP!!"

Srett

Jeongin yang hendak mencegah aksi Eveline yang menyayat urat nadinya itu namun gagal. Mata monoloid milik Jeongin yang menahan airmatanya agar tidak meluncur kini airmatanya sudah bercucuran.

"Bawa kerumah sakit cepet!!"

°°°°°

Heeseung berlari dari arah rooftop dengan ekspresi panik yang mendengar kabar Eveline masuk rumah sakit dan memorinya sudah kembali dari teman sekelasnya langsung berlari ke parkiran menuju motornya untuk pergi ke rumah sakit dimana Eveline dirawat.

Sedangkan Jungwon yang sedang latihan basket itu berlari ke parkiran juga setelah teman se tim ekskulnya memberitahu kabar Eveline yang katanya masuk rumah sakit dan memorinya sudah kembali.

Jungwon sudah lelah berlarian namun dia kalah cepat dengan Heeseung yang sudah didalam bersama Jeongin.

"Apa bener bener gaada kesempatan buat maafin kesalahan gue?"

Jungwon memejamkan matanya kuat dengan kepala yang tertunduk dan kedua tangannya yang terkepal kuat sampai semua kukunya memutih.

Sedangkan didalam, Heeseung dengan tangisnya yang sedari tadi belum berhenti meremat kuat selimut yang menutupi setengah tubuh Eveline yang dipasang berbagai alat rumah sakit.

"Dia emang gak ada salah dari awal dia sekolah disana, tapi kenapa dia terus nyalahin diri sendiri??"

Ujar Heeseung menangis histeris ketika tadi dokter memberitahu kalau Eveline tengah koma dan hidupnya diambang kematian. Lutut Heeseung serasa tidak memiliki tenaga untuk menopang tubuhnya lagi dan Heeseung pun ambruk disamping bankar Eveline.

"Kenapa cewek sebaik dan setulus dia harus mengalami kesedihan separah ini??"

Semua larut dalam kesedihannya, termasuk Jungwon yang masih didepan pintu dengan tangannya yang masih terkepal juga. Bahkan tangannya sampai berdarah karena saking terlalu kuat dia mengepalkan tangannya.









To be Continued...

The Leader Genk (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang