|1| RENJANA

61 8 49
                                    

Halo semua, aku menuang kisah ini dalam tulisan agar kalian dapat menikmatinya juga. Agar kalian mendapatkan pelajaran dari kisah ini.

Aku tidak jago menulis, namun aku hanya ingin menuang semuanya disini.

Aku harap kalian dapat menikmatinya.

Happy reading, guys!.

~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~

Di antara banyaknya cerita, tentang dirimu adalah hal yang sulit untuk dilupa.

~

•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~


Hujan mulai membasahi bumi, membuat beberapa orang mempercepat langkah untuk segera sampai tujuan, atau sebagian darinya memilih untuk berteduh.

Sagara Abian, pemuda dengan balutan hoodie yang sedang menunggu taksi, terus memandang jalan yang dipenuhi genangan air. Pikirannya melayang beberapa saat lalu, saat dirinya tidak sengaja mendengar pembicaraan kedua orang tuanya, sebelum akhirnya memutuskan untuk pergi.

Sebuah sepeda motor melaju dengan cepat, membuat genangan air bercipratan ke arahnya, namun dia segera mundur. Berbeda dengan wanita di sebelahnya.

"Wey, yang becus bawa motor!" Teriak wanita itu.

Sagara hanya memandangnya sekilas sebelum memfokuskan pandangan ke ponsel yang ada di genggaman nya.

"Duh, jadi kotor deh baju gue, lagian kenapa harus hujan sih, udah tau gue buru-buru mau nganterin produk." Lagi-lagi gerutuan terdengar dari sampingnya, namun kali ini ia coba untuk tidak menghiraukannya.

Beberapa saat kemudian, taksi berhenti di depannya. Namun, pandangannya beralih ke handle mobil yang sudah ada tangan wanita di atasnya.

"Bisa singkirin tangan lo," ujar Sagara datar.

"Enak aja, gue duluan, ya!"

Pintu mobil terbuka, namun keduanya tetap masuk dan tidak ada yang mau mengalah.

"Lo ngapain ikut masuk, gue duluan juga," ucap wanita itu sinis.

Namun, Sagara tidak mempedulikannya. "Pak, RS Citra Medika ya"

"Baik, Tuan."

"Heh, lo bener-bener ya, manusia rese." Wanita itu hanya mampu bersabar dan melirik arlojinya.

"Pak, kalau restoran cina di sekitar jalan merdeka, dimana ya?" Tanya wanita itu kepada sopir taksi.

"Oh, itu di sebelah RS Citra medika, Nyonya."

Wanita itu menatap Sagara dengan sinis. "Untung deket."

Mobil melaju menembus jalan Jakarta diiringi dengan rintik hujan yang belum kunjung usai. Keduanya tetap diam tanpa ada yang mau membuka suara untuk memecahkan keheningan.

Setelah sampai, keduanya pun beranjak ke tujuan mereka masing-masing.

"Ngapain tuh manusia rese ke rumah sakit, ah bodo amat deh." Wanita itupun melanjutkan perjalanan untuk bertemu client.

****

Mawar 74

Sagara memandang pintu kamar, sebelum akhirnya masuk. Ada seorang wanita cantik sedang terbaring di sana, tubuhnya terlihat kurus dan juga pucat.

"Nia, aku kembali, maaf udah ninggalin kamu sendirian," ujar Sagara sambil mengusap tangan wanita bernama Tania.

Tania mengidap penyakit gagal ginjal, beberapa hari lalu saat sedang bersama Sagara, Tania terjatuh tak sadarkan diri. Berakhirlah dia dirawat di sini, pihak keluarganya hanya sesekali menjenguk karena urusan pekerjaan, mereka menitipkan Tania kepada Sagara.

The Butterfly Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang