Halo, bagaimana kabar kalian hari ini?
Semoga selalu baik, ya.Happy reading, guys!!!!
•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~
Dalam perjalanan, Gistara dan Sagara hanya diam, keheningan memeluk mereka.
Gistara yang bingung memulai pembicaraan dan Sagara yang sibuk dengan pikiran, jadilah mereka hanya diam.Beberapa saat kemudian, mereka tiba di rumah Gistara, Gistara turun dari motor sambil tersenyum kikuk.
"Emm, thanks, ya."
"Iya, yaudah, gue pulang."
"Oke, hati-hati, jangan bengong. Dunia emang tempatnya cape, makanya ada akhirat. Tapi, jangan cepat kesana juga. Lo berharga, buat orang yang sayang sama lo."
Sagara termenung, ucapan itu seperti ucapan yang sering Tania ucapkan. Dengan cepat Sagara langsung melajukan motornya meninggalkan Gistara.
Ada banyak hal dibumi yang harus kamu pertahankan, yang harus kalian nikmati. Sebelum akhirnya bumi memelukmu dengan hangat.
Gistara memasuki rumahnya, suasana sepi seperti ini memang sudah biasa. Keluarganya hangat, namun tidak ada yang menyambutnya ketika pulang. Gistara memaklumi itu, mendapatkan kasih sayang dari merekapun sudah cukup baginya.
Gistara melangkah ke kamar, meletakan tas selempang yang dia bawa. Tidak sengaja matanya melirik ke arah gelang couple. Gelang itu, gelang itu adalah gelang perpisahan dengan sahabat kecilnya, yang berjanji untuk kembali, namun kenyataannya sepuluh tahun sudah dia menghilang.
"Bian, lo nggak kangen sama gue kah? Lo masih inget gue nggak ya. Semoga lo selalu bahagia, Bian."
Gistara membersihkan tubuhnya lalu tertidur.
****
"Kak Agis bangunnnn!!!!" Teriak anak kecil sambil mengetuk pintu dengan keras.
"Kak Agis, liat Putri punya apa. Kak Agis, buka pintunya."
"Putri, jangan berisik ya, sayang. Kak Agis cape semalam baru pulang kerja," ucap seorang wanita paruh baya.
"Tapi Putri mau ketemu Kak Agis, Ibuuu," rengeknya.
"Iya, sekarang Putri mandi dulu yuk, nanti kalau Putri sudah wangi, Kak Agis sudah bangun," ajak Ibu sambil menuntun Putri.
Sayup-sayup Gistara mendengar suara Putri pun terbangun, tangan nya meraih handphone dan membuka grup chat temannya.
Ternyata hari ini mereka janjian untuk bertemu, susah sekali punya teman yang sibuk.
Jam menunjukan pukul 09:23 pagi, Gistara segera bersiap untuk bertemu dengan teman-temannya.
Beberapa saat kemudian ada suara anak kecil yang memanggil namanya dari arah luar kamar.
"Kak Agiss, dibawah ada Kak Mythaa."
Gistra segera keluar dan melirik ke sekitar.
"Eh, Putri. Udah mandi, ya? Udah cantik."
"Kak Agis, tau nggak, Putri punya barbie baru dibeliin ayah kemarin."
"Oh, ya? Wahh nanti kita main bareng ya. Sekarang, kak Agis mau ketemu kak Mytha dulu, ayo cantik."
Mereka segera menemui Mytha yang sedang menunggu nya di ruang tamu.
"Wey, Gista lama nggak ketemu," ucap Mytha sambil memeluk Gistara.
"Pala lo, baru kemarin sore lo gue jemput ya. Kemana cowok lo yang biasa lo pamerin."
KAMU SEDANG MEMBACA
The Butterfly
Fiksi RemajaJangan lupa follow sebelum membaca, untuk mendapatkan notifikasi terbaru. Happy reading, guys!! ° • ° • ° Jika luka ku akan sembuh jika terguyur hujan, maka temani-lah aku saat merasakan perihnya. ●Based on true story.●