A-a-ast-tra

844 41 4
                                    

Sepulang sekolah Astra dan Javas pergi menjenguk Dimas ke apartemennya. Di sana Dimas masih terbaring lemas di atas ranjang.

"Dim gimana keadaan lo?" tanya Astra

"Gue udah baikan kok" jawab Dimas

"Baguslah kalau lo udah baikan. Oh iya dim, gue mau ngomong sesuatu sama lo tapi..." ucapnya di jeda Astra beralih menatap ke arah Lingga yang berada disampingnya Dimas "tapi hanya kita berdua"

Dimas yang mendengar itu seketika dia menyatukan kedua alisnya"Emangnya lo mau ngomong apa sampe harus berdua segala?"

"Ada deh pokonya" jawab Astra

"Ling, Javas tolong di luar dulu sebentar ya" ucap Astra

Lingga yang mendengar itu dia merasa penasaran dengan apa yang akan dibicarakan Astra pada Dimas.

"Emang mau ngomong apa sih sampe nyuruh gue buat keluar?" kesal Lingga

"Sorry Ling, gue gak bermaksud nyembunyiin sesuatu sama lo tapi ini bener bener masalah yang harus gue bicarakan sama Dimas berdua" Jelas Astra

"Terserah!"

BRAKKK

Pintu ditutup keras oleh Lingga dia benar benar sangat kesal membuat Astra merasa bersalah.

"Ling"

"Aelah, liat tuh pacar gue marah"

"Aduh, kek nya dia marah banget sama gue" ucap Astra setelah melihat Lingga pergi dengan perasaan kesal

"Gue gak mau tau pokonya lo harus buat perasaannya lingga membaik lagi" ucap Dimas

"Iya tenang aja"

"Sayang, jangan khawatir nanti juga dia bakalan baikan lagi sama kamu" ucap Javas yang mencoba menenangkan Astra

"Yaudah, aku tunggu di luar ya" lanjutnya yang dibalas anggukan lucu oleh Astra, Javas yang tidak tahan melihat kelucuannya Astra dia mengusap lembut rambutnya Astra

"Lucu" Ucap Javas membuat Astra tersenyum malu

"Sialan, malah pacaran kapan ngomongnya kalau lo berdua gitu terus" kesal Dimas

"Iya bentar! Sirik aja lo kalau liat gue pacaran" ucap Javas

"Idih najis siapa juga yang sirik" Jawab Dimas

Setelah Javas keluar Astra mulai menceritakan semua tentang maksud kembalinya Arbi ke sini, Dimas yang mendengar semua itu dia terkejut.

"Katanya dia juga maksa buat batalin pernikahannya dengan teman SD nya itu, karena dia udah sadar sama perasaannya kalau selama ini dia suka sama lo"

"Menurut gue dia tuh kek seorang penjahat yang fasihnya hanya mempermainkan perasaan semua orang, selain gue dia juga mempermainkan perasaan teman SD nya itu apalagi mereka udah mau menuju ke jenjang serius"

"Iya, tapi tenang aja dia bakal berusaha buat lupain perasaannya sama lo, gue udah beritahu dia kalau sekarang lo udah pacar dan pacarnya itu Lingga"

"Baguslah"

Setelah Javas dan Astra pulang Lingga pergi menghampiri Dimas dia masih penasaran
Apa yang dibicarakan Astra.

"Dimas"

"Hm, apa sayang?"

"Kalau boleh tau kamu tadi sama Astra ngomongin apa?"

Dimas tersenyum lalu mengusap kepalanya Lingga, Dimas pun menceritakan semuanya tanpa dikurang ataupun ditambah.

"Beneran kan kalau dia bakalan lupain perasaannya sama kamu?"

"Iya, aku yakin dia pasti bakal lupain perasaannya"

Transmigrasi Brigas [BXB]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang