20

1.5K 161 5
                                    

Don't you know?
True friends stab you in the front.

🌼🌼🌼

Tidak ada lagi candaan atau obrolan random seperti saat mereka berangkat ke lapangan tembak.

Mereka melanjutkan perjalanan ke sekolah dengan keadaan kacau namun sepanjang perjalanan mereka diharuskan bersikap siaga.

Yoora memilih di barisan belakang bersama Taeman dan Sersan Kim. Yoora terus mensuggest dirinya kalau kakinya tidak sakit. Kaki yang terkilir tidak boleh menghambatnya, gadis itu mencoba terus fokus takut tiba-tiba bola datang menyerang mereka.

Gerbang sekolah telah mereka lewati, membuat mereka menghembuskan napas lega. Peleton lain yang berlatih dilapangan memandang mereka dengan heran karena penampilan mereka yang kacau, bahkan Soonyi harus di papah oleh Yoojung dan Yeonju.

Memasuki kelas mereka duduk dibangku masing-masing. Merenung, tidak ada satupun yang bicara.

Orang-orang di luar kelas sangat ribut, ingin tau apa yang terjadi kepada mereka, akhirnya para tentara membubarkan mereka.

Yoora kembali menangis mengingat tubuh bu Park yang tertusuk tusuk, Kepala Kopral Park yang bergelinding ke dekat kakinya, Temannya Kang Haru anak kelas 3-1 hanya tinggal kepala sampai perut yang di lihatnya di Basement dan teman club biologi yang Yoora kenal bernama Lee Minhyuk yang juga kelas 3-1 tangannya sudah terpisah dari tubuhnya. Apakah semua kelas 3-1 meninggal?

"Ini bukan mimpi, kan? Bu Park, sungguh.. Sungguh.. " tanya Soonyi kemudian menangis.

"Mianhae" ucap Hana, Bora kemudian menoleh.

"Aku bukannya sengaja tidak membuka pintu mobilnya. Aku ketakutan" Hana melanjutkan.

"Lupakan saja. Aku sedang tidak ingin bicara denganmu" balas Bora

"Mianhae, Bora" ucap Hana lagi

"Aku akan pulang, aku tidak bisa tinggal disini lagi" Tiba-tiba Soyoon berdiri dan melepas atributnya, kemudian berjalan ke locker.

"Soyoon" panggil Yoojung

"Aku juga akan pulang" seru Junhae.

"Shibal. Pada akhirnya, mereka hanya ingin kita melawan makhluk itu!" Teriak Haerak

"Shibal" gumam Yoora. Menurutnya yang di katakan Haerak itu benar.

"Benar, aku juga akan pulang" seru Hana.

"Bisakah kau berhenti bersikap seperti anak kecil?" ucap Bora kepada Hana.

"Aku tidak peduli soal kuliah atau poin tambahan untuk CSAT" balas Hana lalu beranjak ke locker

"Bisakah kau berpikir sebelum bertindak? Jangan langsung berkemas" Bora menarik tangan Hana.

"Lupakan saja, aku akan pulang" balas Hana lalu menarik tangannya dari genggaman Bora.

"Aku juga akan pergi" beberapa dari mereka beranjak dari bangkunya lalu pergi ke locker di belakang kelas.

Wootaek yang sudah membuka atributnya menghampiri Yoora dan berjongkok disebelah kursi adiknya menggenggam tangan adiknya yang masih menangis.

"Ayo pulang oppa, aku takut" isaknya

"Ayo"

"Anja" letnan Lee masuk berdiri di ambang pintu depan kelas. Semua mata ke arahnya.

"Persetan dengan itu" ucap Haerak, lalu yang lain mengikuti Haerak membuka locker masing-masing.

"ANJA!" Teriak letnan Lee membuat semuanya menghentikan aktifitas. Lalu sang komandan berjalan ketempat biasa bu Park mengajar.

Duty After School X OC [Yoora] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang