50

1.4K 146 79
                                    

All you have to do is stay.

🌼🌼🌼

Hampir satu jam perjalanan, mobil truk tronton yang di kendarai Sersan Kim berhenti di depan markas militer perwakilan daerah, anak-anak Peleton Dua tidak tau mereka ada dimana, tidak penting. Yang terpenting keselamatan Ilha dan Yoora atau mungkin Youngsoo yang sejak mereka berangkat tidak pernah berhenti mengaduh.

Sersan Nam turun dengan mudah mendahului yang lain seraya tak lupa menggendong Yoora di depan. Anggota lainnya mengikuti. Taeman, Wootaek dan Jangsoo menggendong Ilha secara bersama serta Kimchi dan Doekjoong yang memapah Youngsoo.

Di depan gerbang mereka di halangi beberapa tentara yang bertugas, mereka tidak mengijinkan Peleton Dua masuk.

"Panggil komandan Kwon" ucap Letnan Lee pada salah satu tentara.

Terjadi perdebatan antara pasukan yang membuat barikade dan Sersan Kim. Tak lama seorang pria paruh baya datang.

"KALIAN TIDAK BISA DATANG DAN PERGI SEENAKNYA, BAJINGAN!"

"Mari bicara sebentar, pak" Letnan Lee berusaha mendekati tapi di halangi oleh anggota sang komandan. komandan itu pun terlihat enggan menanggapi Letnan Lee.

"Ini darurat! Mereka butuh bantuan medis. Mereka akan mati!" seru Sersan Nam.

"Silakan hubungi markas besar Seoul, katakan Lee Chunho meminta bantuan" ucap Letnan Lee kepada komandan markas itu.

"Kau pikir kau siapa?" komandan itu akhirnya memberi kode kepada salah satu anggotanya untuk menghubungi markas di Seoul.

"HUBUNGI SAJA, SIAL. ANDA AKAN MENYESAL MENGHALANGI KAMI" Sersan Nam tampak sudah tidak sabar ingin membawa Yoora masuk ke gedung medis di belakang gedung utama.

"YAK Sersan Nam Junho! Kau pikir kau siapa berteriak kepada komandan mu?"

"Pak, anda benar-benar akan mendapat masalah. Biarkan kami masuk" Sersan Nam bahkan sudah bergeser ke barisan depan, kemudian seorang tentara yang tadi di minta menghubungi markas pusat datang berlari dan membisikkan sesuatu sampai komandan itu terlihat terkejut dan pucat.

"Biarkan mereka masuk"

...

"Myungju" Letnan Lee membuka kasar pintu gedung medis. Terlihat dokter militer sedang mengobrol dengan beberapa orang staff nya.

"Kau sudah kembali? OH!" Dengan tanggap wanita itu mengambil stethoscope di mejanya.

"Baringkan di situ" Dokter ber name tag Yoon itu menunjuk deretan kasur untuk para pasiennya saat melihat Sersan Nam yang menyusul di belakang Letnan Lee bersama anggota Peleton lainnya.

"Obati aku dulu! Ini sakit sekali!" seru Youngsoo. 

Dokter Yoon memegang sekilas paha Youngsoo yang didudukan di salah satu kasur, lalu ke bahu Ilha baru kemudian membuka kain yang dililitkan oleh Sersan Nam ke perut Yoora.

Tentara medis yang menjadi staff Dokter Yoon pun cekatan memasang infus pada Ilha, Yoora serta Youngsoo. Serta beberapa kabel untuk Yoora dan Ilha yang terhubung dengan monitor.

"Apa bola sudah punah sampai kalian saling membunuh?" ucapnya, itu jelas sebuah retorika.

"Ottoke?" tanya Letnan Lee kepada Dokter yang masih berkutat dengan Ilha dan Yoora.

"Aku rasa anak ini lebih parah, mungkin tusukan ini mengenai rongga perut, darahnya tidak berhenti sejak tadi" ucap Sersan Nam menunjuk Yoora dengan tangannya yang penuh dengan darah gadis itu.

Duty After School X OC [Yoora] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang