28

1.4K 170 15
                                    

But these are the moments that I'm gonna remember most.
Just gotta keep going And I gotta be strong.

🌼🌼🌼

Dapat mereka rasakan mahluk itu mondar mandir di depan kamar-kamar mereka, mereka tidak bisa melakukan apa-apa selain menutup semua lubang yang mungkin bisa di masuki bola itu, termasuk jendela bolong di kamar yang di tempati Yoora, Yeonju, Soyeon, Kimchi dan Haerak dengan lemari yang mereka dorong.

Mereka benar-benar terperangkap di ruangan itu, meraka hanya bisa terdiam merenung, bergelut dengan pikiran masing-masing.

"Yoora.. Mianhae.." ucap Soyeon tiba-tiba.

"Ani, Aku yang salah tidak langsung memberitahu kalian" gadis itu tau kemana arah pembicaraan Soyeon.

"Ani, Wooteak benar, apapun itu, aku yang terlalu terbawa perasaan"

Soyeon memeluk Yoora, Yeonju ikut memeluk kedua gadis itu.

"Yeonju eonnie.."

"Hmm? Kamu haus?"

"Jika aku meninggal.."

"Yaa!"

"Tolong.. pastikan oppa tidak menyalahkan dirinya"

Sejujurnya Yoora menyadari kondisinya semakin menurun, bahkan gadis itu mulai tidak bisa menggerakkan kakinya yang terluka dan nafasnya juga terasa sesak, namun dia menahan diri mencoba menutupinya agar tidak menambah beban teman-temannya.

"Tolong jangan berkata seperti itu" Yeonju menangis sambil menunduk.

"Eonnie yang paling tau bagaimana kondisiku"

"Bagaimana kalau kamu tidur saja?" Soyeon mengalihkan pembicaraan ini. Gadis itu mengelus rambut Yoora mencoba membuat Yoora tertidur.

...

Mereka tidak bisa melakukan apa-apa sampai langit gelap tanpa tau pukul berapa sekarang.

Dari kamar seberang pun samar-samar terdengar mereka berbincang atau bertengkar. Mungkin? Entah apa yang mereka bicarakan. Yoora bisa mendengar Taeman bersuara tinggi.

Kimchi tertidur dengan posisi duduk di belakang pintu, Yeonju dan Soyeon duduk tertidur dibawah bersenderkan ranjang Yoora, Haerak melamun bersandar pada lemari.

"Haerak.." ucap Yoora pelan, tidak ingin teman-teman terbangun, Haerak yang memang tidak tidur menoleh.

"Wae? Butuh apa?"

"Ani, aku ingin kau menyampaikan.. permintaan maafku pada Ilha.. kemarin aku terlalu kasar padanya" suaranya pelan dan lemah tapi Yoora yakin Haerak mendengarnya.

"Shibal! Apa maksudnya?!" seru Haerak kesal, mengejutkan Kimchi, Soyeon dan Yeonju.

"Ada apa?" tanya Soyeon

"Yeonju coba periksa Yoora! Anak itu ngelantur! Shibal! Jika bukan mati karena bola aku bisa mati karena Ilha" Haerak frustasi menjambak rambutnya sendiri.

Soyeon kembali mengkompres dahi Yoora, Yeonju terdiam mengamati napas Yoora yang seperti orang sesak. Lalu membuka perban di kepalanya lalu menutupnya lagi, kemudian beralih ke luka di kaki Yoora, setelah membuka kain kasa nya Yeonju menyerit.

"Apa yang terjadi?" Kimchi bangkit menghampiri.

"Lukanya bernanah" pantas saja kakinya tidak dapat di gerakan, ternyata lukanya separah itu.

"Apa?" Soyeon ikut melihat luka Yoora lalu menutup mulutnya dengan tangan.

"Lukanya tambah parah, ini hampir infeksi"

Duty After School X OC [Yoora] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang