36

1.4K 153 10
                                    

For all the lies and the burden that they put on us
All of the times that they told us to just because
We gotta fight for our rights and the things we love now.

🌼🌼🌼

Hari operasi tiba, pagi-pagi mereka sudah bersiap, mempersiapkan peralatan, fisik dan mental.

"Eonnie, berikan aku tips menembak" Yoora menghampiri Nara yang sedang duduk di velbednya, hanya ada mereka berdua di dalam tenda karena yang lain masih antre pengambilan senapan dan military vest serta perlengkapan yang lainnya.

"Ya? Sama saja seperti yang di ajarkan Letnan Lee"

"Sudah berapa lama eonnie pandai menembak?" tanya Yoora, Nara memandangi Yoora lama.

"Wae? Apa aku salah? Aku pikir dari cara eonnie memegang senapan saja mungkin bukan yang pertama kalinya bagimu"

"Ani, kamu benar"

"Ah ternyata memang benar, ayahmu tentara juga? Ayah Jangsoo tentara tapi sepertinya dia tidak di ajari menembak"

"Bukan, ayahku diplomat di Washington lalu di pindah tugaskan ke Consulate General of the Republic of Korea di California. Di sana dia mulai hobi berburu, berburu pertamaku di usia tujuh tahun, kami selalu berburu tiap akhir pekan sampai dua tahun lalu aku kembali ke Korea"

"Daebak. Pantas saja eonnie begitu cekatan"

"Sulit menembak objek bergerak, saranku, tetap fokus dan atur napasmu"

"Eonnie, Apa sulit hidup di luar negeri? Katanya orang Asia di U.S... Bagaimana ya mengatakannya.."

"Yah mereka kebanyakan rasis, bullying terhadap Asian hal yang lumrah disana"

"Itu juga kah yang menggangumu dengan sikap Bora terhadap Aesol?" tanya Yoora mengingat Nara selalu membela Aesol dari Bora. Nara tidak menjawab hanya terus memandangi Yoora sampai membuat Yoora gelisah sendiri.

"Maksudku. Bora eonnie memang agak keras kepada Aesol, hanya saja.."

"Kamu mendukung bullying?"

"Anigeodeun, hanya saja masalah meraka.. sedikit pribadi"

"Maksudnya?"

"Hmm.. Seperti aku terlalu banyak omong. Anggap saja aku tidak pernah bicara ini, mianhae eonnie, aku akan menyusul yang lain"

...

"Regu satu, penembak jitu Jo Jangsoo, Asisten penembak jitu Im Wooteak"

"Regu Dua, penembak jitu Kim Yoojung, Asisten penembak Wang Taeman"

"Tim pencari, Jo Youngshin, Kwon Ilha. Dengan penembak Jitu Lee Nara, pengintai Do Soocheol"

"Saat kita tiba di tujuan, tim penyerbu akan waspada, dua orang di tim pencari akan memimpin dan meminta pasukan"

"Baik, Pak" "Baik, Pak!"

Letnan Lee dan Sersan Kim menghampiri masing-masing barisan, lalu memberikan suatu alat.

"Ini detektor bola" seru Letnan Lee mengangkat alat yang sama seperti yang di pegang Yoojung dan Jangsoo.

"Wah, itu bisa mendeteksi bola?" tanya Taeman kepada Yoojung disampingnya.

"Ya! Letnan baru saja bilang itu pendeteksi bola, menurutmu kenapa disebut begitu? Begitu saja nanya!" seperti biasa Soyoon selalu terpancing emosi dengan Taeman. Yoora tersenyum, paling tidak akan ada hiburan di situasi tegang seperti ini.

Duty After School X OC [Yoora] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang