Chapter－1
Bandara Incheon malam ini terlihat ketat oleh penjagaan. Banyak pria berbadan kekar dengan kemeja serba hitam berdiri berjajar seolah menunggu kedatangan seorang yang penting.
Beberapa pasang mata yang sedang menuju hangar bandara pun sempat melirik barisan pria kekar tersebut. Hanya melirik karena rasa takut dalam diri mereka saat melihat barisan tersebut.
Tak lama berjalanlah seorang pria berbadan tinggi dengan tatapan mata yang tajam. Wajahnya datar tanpa ada ekpresi. Berjalan dengan begitu percaya diri dengan setelan jas serba hitam bermerk yang tentu tak murah harganya. Sepatu pantofel hitam terdengar nyaring di telinga saat langkahnya ia tapakkan.
Di sampingnya berdiri seorang dengan tubuh yang sedikit pendek dari pria berjas hitam. Tatapannya sama datarnya. Berambut pirang dengan setelan jas hitam yang terlihat mewah.
Dan benar jika barisan pria berbadan kekar itu tengah menanti kedatangan seseorang. Hingga mereka menundukkan kepala mereka saat pria berjas hitam itu berjalan melewati mereka.
"Jeon... kau ingin langsung ke markas?" Tanya pria pirang itu berjalan sambil memainkan ponsel di tangannya.
"Kita langsung ke markas Jim." Jawabnya singkat berjalan dengan tangan di saku celananya.
Jeon Jungkook namanya. Tatapan dingin dengan manik hitam pekatnya yang tajam. Siapa pun tak akan ingin berani menatapnya jika tak ingin punya masalah dengannya. Seorang ketua mafia terbesar di Asia. Wajah tampan di luar nalar namun tak ada yang berani mendekati.
Penjualan narkoba, senjata dan juga perdagangan manusia adalah bisnis bawahnya yang paling dikenal oleh sesama mafia. Bisnis yang sudah Jungkook emban sejak memasuki masa remaja.
Di Jepang ia hidup bersama Kakeknya yang tak lain adalah seorang ketua yakuza yang paling di segani. Orangtuanya sengaja mengirim Jungkook ke rumah Kakeknya agar ia belajar menjadi pria yang tangguh dan berani. Setidaknya seperti itulah cerita yang Jungkook tahu tentang keluarganya.
Bisnis ilegal adalah kucuran dana terbesar dalam pundi-pundi kekayaannya. Namun bisnis legal pun masih ia geluti. Perusahaan export terbesar di Asia juga berada dalam kekuasaannya.
Malam ini adalah malam pertama Jungkook menginjakkan kakinya di Korea. Memutuskan untuk tinggal di Korea setelah menetap di Jepang.
Mobil hitam metalic keluaran Lamborghini melesat dengan bebas di jalanan lengang kota Seoul. Diiringi oleh beberapa mobil di belakangnya.
Tak berapa lama terlihat ada beberapa mobil jeep besar dengan beberapa orang di dalamnya. Mengeluarkan senjata mereka dan menembaki rombongan mobil Jungkook.
_Braak.._
_Ckiiittt..._
_Doorr..._
Suara dari mobil pengawal Jungkook yang beberapa mengalami hilang kendali dan menabrak mobil di sampingnya. Sedang mobil Jungkook tampak semakin melesat dengan cepat namun tak terlihat terganggu.
"Aahh sial! Jim siapkan senjataku!" Ucap Jungkook dengan pelan sambil tetap tenang menghadapi situasi ini.
Jimin mengambil senjata yang selalu siap dibalik jasnya. Memberikan satu pistol bergagang emas milik Jungkook yang selalu ia bawa kemanapun. Dan itu adalah salah satu senjata kesayangan Jungkook.
Jungkook yang memegang setir mobil dengan satu tangannya segera mengambil pistolnya. Matanya tajam menatap spion di mobilnya. Siap membidik mobil jeep di belakang mereka.
Rombongan mobil yang mengikutinya nampak sudah tak ada di belakangnya. Digantikan oleh dua mobil jeep di belakang dengan senjata mengarah padanya.
_Doorr..._
KAMU SEDANG MEMBACA
THE BLIND LOVE
Fanfictie[ Tamat di pdf ] Ini adalah salah satu kisah dari ratusan ribu kisah cinta dua anak Adam. Pertikaian, pertengkaran dan perselisihan yang berujung perpisahan adalah suatu hal yang lumrah terjadi. Tapi~ bagaimana jika dua anak Adam itu menolak untuk...
