13. Pemikiran Wirya

520 112 12
                                    

This is Original Story by NOVURIEEN

HAPPY READING

Wirya benar-benar membeli Spaghetti dan pergi ke rumah Nadien

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Wirya benar-benar membeli Spaghetti dan pergi ke rumah Nadien. Anehnya ia tak menggerutu sama sekali, Ia melakukannya dengan santai dan tanpa pikiran negatif. Padahal, ini seorang Nadien yang sudah menjadi musuhnya sejak awal perkuliahan. 

Awal mereka jadi musuh tak begitu di ingat Wirya, tapi sepertinya karena masa orientasi. Entah karena mereka saling menubruk atau masalah berebut kursi di kantin, Wirya lupa mana yang lebih dulu, tapi sejak dua kejadian itu, mereka jadi selalu bertengkar setiap kali bertemu. 

Mobil Wirya berhenti tepat di depan rumah Nadien. Anehnya, ada mobil lain yang juga terparkir di depan rumah Nadien, mobil sedan hitam. 

Wirya keluar dari mobil dan berjalan mendekati rumah Nadien, keningnya mengernyit saat ia melihat seorang laki-laki berhadapan dengan Nadien sambil memegang tangan gadis itu. 

"Lepas" Suara Nadien terdengar saat Wirya mulai mendekat

"Nad ... "

"Gua bilang lepas!" 

"Nadien"

Melihat Nadien yang tak nyaman dengan genggaman laki-laki itu, Wirya berjalan cepat kemudian dengan cepat menarik tangan Nadien hingga terlepas dari genggaman laki-laki itu, 

"Lu ngapain?" Tanya Nadien sambil menatap Wirya

"Lu siapa? Jangan ikut campur" kali ini laki-laki yang tak Wirya kenal yang bicara

Dengan masih memegang tangan Nadien, Wirya berdiri membelakangi Nadien, menatap laki-laki itu  "Gua pikir dia gak nyaman ngomong sama lu"

"Gua bilang jangan-- "

"Gak ada yang boleh ganggu dia selain gua" sela Wirya lalu dengan cepat berbalik membuka pintu lalu menarik Nadien masuk ke dalam rumah, menutup dan mengunci pintu.

Di luar suara laki-laki itu berteriak kencang seraya terus mengetuk pintu. 

"Lu ngapain kesini?" tanya Nadien mengabaikan ketukan pintu yang terus terdengar

"Itu orang siapa? masih maksa banget ketemu lu tuh" Tanya Wirya yang merasa terganggu dengan ketukan pintu dan suara laki-laki tadi yang terus memanggil Nadien. 

Bukannya menajwab Nadien justru mengangkat tangan yang masih dipegang oleh Wirya "Mau sampe kapan lu pegangin?"

Bukannya menajwab Nadien justru mengangkat tangan yang masih dipegang oleh Wirya "Mau sampe kapan lu pegangin?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Crushing on you againTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang