Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Lebih lama dari yang gua bilang deh Nad, ini yakin lu gak mau nyusul aja?" tanya Jetta pada Nadien via telepon
"Gak deh kak. Lu gak move aja ke Jakarta lagi? gua liat lu udah siap kayaknya"
Jetta memandang ke arah salah satu etalase gaun di hadapannya, "Gua rasa juga udah, gua jauh lebih tenang dan gak insecure lagi. Gua juga kayaknya bakal bisa bales kalo ketemu tante dewina"
"Sounds good. Just move Kak" ucap Nadien
"Lu gimana?" tanya Jetta, sebenarnya yang ia khawatirkan selama ini adalah keadaan Nadien. Adiknya itu mungkin menyimpan perasaan yang tidak nyaman hingga sekarang, walau tak pernah di ungkapkan.
"I feel better Kak. Tapi gua lagi nyaman banget disini, mungkin gua bakal disini sampe acara nikahan lu dan balik kuliah lagi. Boleh?"
Tentu saja Jetta sangat khawatir, tapi mempersiapkan pernikahan dari jauh akan sangat memakan waktu dan tidak efisien.
"Boleh" dengan berat hati Jetta memperbolehkan Nadien tetap disana "Gua minggu ini balik ambil baju deh, sambil cari mbak buat bantuin bersih-bersih disana, seenggaknya lu ada temen"
"Oke Kak, nanti gua rapihin barang-barang lu deh "
"Thanks"
Panggilan itu selesai bersamaan dengan Bunda yang mendekatinya, tak lama seorang wanita muncul dari sebuah ruangan di area butik yang tengah Jetta kunjungi.
"Hai Ta! Seneng banget liat lu lagi" Felly, teman Jetta yang sebelumnya ia ceritakan mendekat lalu memeluk Jetta.
"Apa kabar Fel? Sorry banget ngehubungi lu tiba-tiba" sapa Jetta
"Good! Lu juga keliatannya baik nih?" goda Felly
Jetta tersenyum "more than good actually" jawabnya lalu Jetta menoleh menatap Bunda, "Fel, kenalin, mertua gua"
"Oh My! you married?" Felly melebarkan mata kaget "Hallo tante, Felly" lanjutnya sambil menjabat tangan Bunda
"Anandini, seneng banget bisa ketemu langsung sama kamu. Saya suka banget gaun-gaun kamu" ucap Bunda
"Thank you so much Tan" ucap Felly sambil tersenyum manis
Mereka bertiga pun duduk di sofa yang ada di ruangan Felly. Jetta menceritakan bahwa ia sudah menikah dengan Viggo dan baru berniat membuat pesta pernikahan. Hal aneh yang Jetta sadari adalah, Felly terlihat terkejut, entah apa alasannya. Tatapan Felly terlihat aneh, tapi itu tak bertahan lama, dia kembali tersenyum ramah saat mereka mulai membahas gaun pernikahan yang diinginkan Jetta.
Meeting dengan Felly memakan waktu kurang lebih dua jam, hingga mereka harus meminum segelas kopi agar tetap bisa fokus.
"Desain final nya nanti gua kirim ke lu ya Ta" ucap Felly " Punya tante dan keluarga juga aku kirim ke Jetta juga gapapa tan?" lanjutnya menatap Bunda
