suara bantingan pintu terdengar kencang membuat kuping mendengung, beberapa orang yang tengah duduk dengan santai di basecamp neo bahkan berjengkat kaget karenanya. mereka sontak menatap horor pada pelaku pembantingan pintu yang baru saja masuk
"jjae...jaemin " gagap lucas yang segera berdiri dari sofa dan menghampiri kekasih salah satu sahabatnya itu. lucas dengan sigap berdiri di depan jaemin mencoba menghalangi pria manis itu agar dia tidak berjalan masuk semakin dalam dengan memasang wajah senyum yang di paksakan.
" dimana jeno ?" tanya jaemin dengan dingin, kedua tangannya dia lipat di depan dada dan menatap lawan bicaranya dengan pandangan yang menusuk
lucas menelan ludahnya dengan gugup sementara mark dan Ji-Sung yang masih duduk di atas sofa merasa ikut gugup dengan situasi yang tengah di hadapi oleh lucas
"dia tidak ada di sini ... mungkin dia pergi ke rumah orang tuanya " jawab lucas setengah hati
jaemin tersenyum sinis "motornya terparkir di depan pintu "
lagi-lagi lucas menelan ludah gugup dengan keringat dingin yang mulai mengalir dari pilipisnya. sebenarnya ini bukan urusan Lucas bahkan jika Jeno di hajar habis-habisan oleh jaemin tapi meski bagaimanapun juga Jeno adalah sahabatnya dan dia merasa kasihan.
"aku.... aku yang meminjam motor jeno " mark yang merasa kasihan pada sahabatnya yang sudah rela berkorban demi jeno akhirnya mengangkat tangan ikut berbohong, namun jawab mark itu malah membuat jaemin semakin menyeringai
"kau bisa mengendarai dua motor sekaligus ?!" sarkas jaemin, dia lalu melangkah maju menghiraukan lucas yang mencoba untuk menahannya
"jaemin kau mau kemana ??" panik lucas saat jaemin berjalan kearah pintu kamar yang ada di bagian belakang basecamp mereka
Ji-Sung yang baru saja keluar dari kamar mandi sontak membulatkan mata ketika dia melihat jaemin berjalan kearah pintu kamar " jeno hyung tidak ada di sini !! .... sungguh !!!" teriak jisung menyusul jaemin dan berdiri di depan pintu kamar
jaemin berdecih, Jeno dan teman-temannya ini memang sangat bodoh. melihat bagaiman paniknya mereka saat ini saja sudah membuat jaemin yakin jika kekasihnya itu ada di dalam "mingggir !!! atau kau akan menyesal " ujar jaemin tajam
"tapi jaemin hyung- "
jaemin menarik tangan jisung secepat kilat lalu membantingnya ke samping tembok membuat pria yang bahkan lebih tingggi darinya itu mengaduh kesakitan sementara teman-temannya yang lain ikut meringis merasakan sakit menyaksikannya.
jaemin memutar knop pintu yang ternyata terkunci dari dalam, dia tertawa remeh sebelum menendang pintu itu sebanyak dua kali hingga terbuka. pemandangan pertama yang jaemin lihat di dalam kamar itu adalah seorang wanita yang jaemin ketahui bernama Lia tengah memakai seragamnya dengan terburu-buru di sisi ranjang, gadis itu bahkan tidak memakai roknya dengan benar sementara kemejanya masih belum terkancing satupun.
jaemin hanya diam,tidak ada satu katapun yang meluncur dari bibirnya namun kaki jenjang jaemin berjalan menuju sebuah lemari kayu yang cukup besar yang ada di sisi kamar dan membukanya dengan tiba-tiba.
jaemin mendengus remeh ketika seorang pria yang bertelanjang dada jatuh tersungkur dari dalam lemari, pria itu juga bahkan belum sempat menaikan resleting dan memasang kancing celananya.
"nna..na... nana-ya ... aku bisa jelaskan " panik pria itu sembari mencoba untuk berdiri.
jaemin tak menjawab, dia langsung berbalik pergi keluar dari kamar laknat yang selalu di gunakan oleh semua anggota geng pacarnya itu untuk bersenang-senang. Lucas, Mark dan jisung langsung melompat ke setiap sudut berpura-pura melakukan kegiatan apapun menghindari jaemin ketika pria berjalan melewati mereka untuk keluar.
KAMU SEDANG MEMBACA
[END]nomin | markhyuck | different things |
FanfictionMark to haechan "akan aku tunjukan padamu ... bagaimana caraku bersenang-senang dan memanfaatkan tubuhmu dengan baik " jaemin to Jeno "jika kau menyukai wanita ... kau tidak perlu mengencani ku ... kita adalah sepasang kekasih yang hidup tidak lebih...