Bab 2

834 92 2
                                    

Hai Readers sekalian, semoga sehat selalu.

Selamat membaca dan semoga suka.

Jangan lupa vote, koment, dan share ya. Ajak kenalan kalian juga untuk membaca Anos x Readers

Di pagi hari yang cerah di Akademi Raja Iblis, (Name) memasuki kelasnya dan merasa takjub dengan ruangan tersebut karena cukup besar dan bagus. Pandangannya beralih ke arah Misha, yang duduk bersama seorang pria di depannya.

"Pasti itu pria yang sok kenal kemarin." Batin (Name) sambil menghampiri keduanya dan memilih duduk di sebelah kanan pria tersebut, karena Misha sudah duduk di sebelah kiri pria itu. (Name) merasa lebih nyaman duduk bersebelahan dengan seseorang yang sudah dikenalnya daripada dengan siswa lain yang mungkin belum dikenalnya.

"Tidak layak? Mengapa diriku tidak layak?" Tanya pria disebelahnya kepada Misha, penuh kepenasaran dan permintaan penjelasan. (Name) yang mendengar pertanyaan tersebut juga merasa penasaran dan ingin tahu apa yang sedang dibicarakan oleh mereka berdua.

"Yang diizinkan untuk bersekolah di Akademi Raja Iblis hanyalah keturunan dari Iblis Pendiri. Oleh karena itu, selama ini tidak ada satu pun dari klan iblis yang dianggap tidak layak menjadi Raja Iblis. Kamu adalah yang pertama kali dinilai tidak layak." Jelas Misha kepada (Name) dan pria di sebelahnya dengan detail. (Name) yang mendengar penjelasan Misha menjadi terkejut karena yang sedang dibahas adalah ketidaklayakan pria di sebelahnya menjadi murid Akademi Raja Iblis, padahal menurut (Name), pria disebelahnya sangatlah kuat.

"Itu hal yang aneh. Aku tidak ingat kesalahan yang kulakukan dalam ujian masuknya." Setelah mengatakan itu, pria itu menoleh ke kanan, menatap (Name).

"Siapa nama mu?" Tanya pria itu singkat.

"Namaku adalah (Name), apa aku boleh tahu namamu?" Jawab dan tanya (Name).

"Namaku Anos Voldigoad. Apakah aku boleh menanyakan sesuatu kepadamu?" Jawab dan tanya Anos yang dibalas anggukan kepala oleh (Name). 

 "(Name), apakah kamu tahu nama dari iblis pendiri?" Mendengar pertanyaan itu, (Name) mengganguk dan berkata, "Tentu saja aku tahu, tapi kita tidak diperbolehkan untuk menyebutkan namanya." 

Setelah mengucapkan itu, pria itu mengangkat lengannya dan meletakkan telapak tangannya di atas kepala (Name). (Name) yang mendapat perlakuan seperti itu berniat menurunkan tangan Anos, namun dihentikan.

"Aku akan menurunkan tanganku jika kau mau menyebutkan namanya." 

"Bagaimana aku bisa menyebut namanya jika tidak diizinkan?" Tanya (Name) sambil protes kepada pria itu.

"Kamu cukup sebut namanya dalam pikiranmu." Jelas pria itu yang langsung dituruti (Name) agar pria tersebut menurunkan lengannya yang berada di atas kepalanya.

"Raja Iblis Tiran, Avos Dilhevia." Ucap (Name) dalam pikirannya dengan singkat. Setelah mendengar itu, Anos menurunkan tangannya dari kepala (Name).

Kemudian, Anos pun mengajukan pertanyaan kepada Misha, yang dijawab dengan penjelasan yang cukup panjang. Namun, tiba-tiba seorang gadis berambut pirang muncul, dan penjelasan Misha terhenti ketika melihat gadis pirang itu. (Name) merasa sedikit aneh melihat gadis pirang itu, terutama karena wajah Misha dan gadis itu terlihat cukup mirip. "Apakah mereka berdua bersaudara?" Tanya (Name) dalam pikirannya hingga kelas dimulai.

(Name) hanya mendengarkan penjelasan dari guru mereka, yang bernama Emilia. Emilia mengatakan bahwa dia ingin membentuk kelompok-kelompok tim untuk para muridnya. Untuk menjadi ketua tim, para murid harus mampu menguasai sihir pasukan yang disebut <Gyze>, yang dapat meningkatkan kekuatan tempur tim mereka. Emilia juga menjelaskan bahwa dalam waktu seminggu, akan ada kompetisi tim di mana setiap tim harus menggunakan kekuatan <Gyze> dalam kompetisi tersebut.

Anos X ReaderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang