Hai Readers sekalian, semoga sehat selalu.
Selamat membaca dan semoga suka.
Jangan lupa vote, koment, dan share ya. Ajak kenalan kalian juga untuk membaca Anos x Readers
Keesokan harinya, di pagi yang cerah, (Name) masih terlelap dalam mimpinya. Namun, ketenangan paginya terganggu oleh suara ketukan keras di pintu kamarnya, disertai dengan seseorang yang memanggil namanya dengan keras. Dengan kesal, (Name) segera membuka matanya, lalu dengan sigap bergerak menuju pintu penginapannya, ingin mengetahui siapa yang telah berani mengedorkan pintu kamarnya dan memanggilnya.
Kreet!
Setelah membuka pintu kamar inapnya, (Name) kini dapat dengan jelas melihat pelakunya dan menatapnya dengan kesal. Pria yang berdiri di depannya itu adalah Anos, yang nyengir senang melihat ekspresi (Name). Anos dengan sengaja melakukan hal ini karena dia tahu, ini adalah satu-satunya cara untuk membangunkan (Name) dari tidurnya. Setelah tinggal bersama Anos selama sekitar sebulan, Anos sudah mengenali salah satu kebiasaan (Name), yaitu kesulitan bangun pagi.
"Jangan marah, ok. Aku hanya ingin membangunkanmu dan memberitahumu jika lima belas menit lagi, kita akan makan pagi bersama di hotel ini. Jadi, mandi dan bersiap-siaplah (Name)." Setelah memberitahu (Name), Anos pergi dari kamar tanpa memperdulikan teriakan marah (Name) yang terus memanggilnya.
"Sialan! Anos Sialan! Kau lihat pembalasan aku nanti."(Name) mengumpati Anos dengan keras sambil menutup pintu kamar inapnya. Setelah selesai mandi dan bersiap, Anos kembali datang dan mengajak (Name) untuk pergi sarapan bersama.
(Name) hanya mengikuti Anos dengan diam, meskipun dalam hatinya masih merasa kesal dengan tindakan Anos tadi. Akhirnya, mereka tiba di restoran hotel. Saat mereka memasuki restoran, mereka melihat tempat itu sangat sepi, hanya ada beberapa karyawan restoran yang berada di sana.
Ketidakramaian restoran ini bukan disebabkan oleh kurangnya tamu di hotel, melainkan karena lantai teratas hotel ini digunakan sebagai tempat tinggal bagi staf dan karyawan hotel. Lantai ini juga sering menjadi tempat pertemuan dan penginapan John, selaku pemilik hotel saat berada di Azeshion.
Anos dan (Name) mendekati teman-teman mereka yang sudah duduk di meja makan yang cukup besar untuk menampung enam orang. Sasha menyuruh (Name) duduk di sampingnya, lalu memberikan daftar menu makanan dan minuman yang tersedia di restoran tersebut. Sebelum mereka memesan, Sasha memberitahu (Name) untuk tidak khawatir tentang biaya, karena mereka saat ini adalah tamu istimewa John, dan semua makanan dan minuman akan disediakan tanpa biaya alias gratis.
"Jadi ... setelah ini kita akan kemana?" Tanya (Name) kepada Anos yang kebetulan duduk dihadapannya.
"Kita tunggu saja dia." Anos menjawab singkat sambil menutup kedua matanya.
"Apa dia benar-benar bisa dipercayai?" Kini giliran Sasha bertanya kepada Anos karena Sasha sampai detik ini belum mampu mempercayai John sepenuhnya.
"Untuk saat ini, kita percaya saja. Lagipula, kita tidak punya pilihan lain karena hanya dia yang memiliki petunjuk Avos Dilhevia dan Ayah (Name)." Sasha mengangguk mengerti mendengar penjelasan Anos.
Pesanan mereka pun akhirnya tiba dan disajikan oleh beberapa pelayan di restoran hotel. Sambil mengaduk sup yang telah dipesannya, (Name) memandang Lay dan Misa yang duduk tidak jauh darinya. (Name) tersenyum ketika melihat Misa menyuapi Lay, yang membuat (Name) menduga bahwa mereka menjalin hubungan kasih.
"Kapan aku bisa seperti mereka." Batin (Name) sambil memandangi Lay dan Misa dengan sedikit perasaan iri. Di kehidupan sebelumnya, (Name) belum pernah memiliki pacar, atau bisa dibilang 'jomblo.' Hal ini adalah hal yang wajar mengingat (Name) adalah seorang gadis yang tidak suka berada di sekitar pria. Alasan (Name) tidak begitu dekat dengan pria bukan karena dia sok jual mahal, tetapi karena dia tidak ingin mengalami hal yang sama seperti teman-temannya yang sering diberikan janji manis dan harapan palsu oleh pria. (Name) berharap jika suatu saat dia memiliki pasangan, pasangannya akan setia dan membuktikan cintanya melalui tindakan nyata, bukan sekadar omong kosong.
KAMU SEDANG MEMBACA
Anos X Reader
Fanfiction(Name) hanyalah seorang gadis biasa di kota Tokyo, Jepang. Terlahir sebagai yatim-piatu sejak lahir membuat dia harus bekerja paruh waktu menjadi pelayan kafe untuk memenuhi kebutuhan hidup dan biaya sekolahnya. Hingga suatu hari, dia mengalami kec...