Bab 8

501 50 0
                                    

Hai Readers sekalian, semoga sehat selalu.

Selamat membaca dan semoga suka.

Jangan lupa vote, koment, dan share ya. Ajak kenalan kalian juga untuk membaca Anos x Readers

"Katakan kepadaku, apakah itu makam ibu (Name)?" Jane menoleh, melihat Anos yang berdiri bersandar di pohon itu.

"Iya ... itu adalah makam ibu (Name) yang tewas beberapa tahun yang lalu." 

"Kenapa ibunya bisa tewas?" Tanya Misha penasaran.

Jane terdiam beberapa saat hingga akhirnya jawaban Jane mampu membuat semua yang disana terkejut.

"Ibunya tewas akibat pembunuhan."

"Siapa pelakunya?" Anos bertanya sambil mengepalkan tangannya. 

"Sampai saat ini, belum diketahui. Namun, suatu saat nanti, pasti akan terbongkar." Jawab Jane 

Sambil menunggu (Name) di sana, mereka melakukan banyak obrolan, salah satu topik yang mereka bahas adalah tentang Raja Iblis Avos Dilhevia. Sasha mengatakan kepada Jane jika selama ini, sebenarnya Raja Iblis adalah Anos Voldigoad, bukan Avos Dilhevia. Hingga akhirnya, mereka semua berdiri ketika melihat (Name) yang datang mendekati mereka.

"Bagaimana? Apakah kau sudah merasa lega?" Tanya Jane sambil mengelap sisa air mata (Name) menggunakan jarinya. 

"Aku sudah selesai. Sekarang saatnya mencari ayahku, bukan?" Jane hanya mengangguk mendengar pertanyaan (Name) dan mengajak seluruh tim Anos untuk mengikutinya menuju tengah tanah lapang tersebut. Sesampainya di sana, Jane menyuruh semuanya untuk waspada karena situasinya cukup berbahaya.

"Berbahaya? Memang apa yang akan kita hadapi?" Lay bertanya kepada Jane, penasaran tentang situasi yang akan datang.

"Kita akan memanggil dia kemari," kata Jane sambil duduk berlutut dan menatap lurus ke depan.

"Dia? Siapa yang Anda maksud?" Tanya Misa, ingin tahu lebih banyak tentang orang yang akan mereka panggil.

"Orang yang akan membantu kita dalam pencarian ayah (Name)." Jawab Jane. Setelah mengucapkan itu, Jane melihat ke belakang, menatap Anos.

"Aku membutuhkan energi sihirmu, wahai Raja Iblis Tiran. Pegang salah satu tangan (Name), lalu (Name), pegang pundakku." Kata Jane. Awalnya, (Name) menolak karena enggan berpegangan dengan Anos. Namun, Anos meminta (Name) untuk mengikuti permintaan Jane, yang membuat (Name) merasa malu. Wajah (Name) memerah karena merasakan genggaman tangan Anos.

"Baiklah! Saatnya melakukan pemanggilan!" Jane menarik nafasnya, lalu menghembusnya perlahan-lahan. Ia menekankan telapak tangan kanannya ke tanah dan menutup kedua matanya, fokus pada pelaksanaan teknik pemanggilannya. Lay, Misha, Sasha, dan Misa hanya bisa memperhatikan dan berharap bahwa Jane akan berhasil dalam melakukan teknik pemanggilan tersebut. Tiba-tiba, cuaca yang cerah berubah menjadi gelap, angin bertiup kencang, dan hujan mulai turun dari langit.

"Teknik pemanggilan!" Jane berteriak dengan keras, dan petir menyambar di mana-mana. Kemudian, muncullah sebuah peti, tidak jauh dari Jane. (Name) melihat bahwa peti tersebut muncul perlahan-lahan dari dalam tanah di depan Jane. Anos sendiri terkejut, sebagian besar energi sihirnya habis karena membantu Jane dalam teknik pemanggilan tersebut. Jane menghela nafas lega dan bersyukur karena berhasil menyelesaikan teknik pemanggilannya.

"Kreeet!"

"Menjauhlah dari sini!" Jane segera memberi peringatan ketika peti mulai retak dan terlihat berpotensi berbahaya. Semua yang mendengar peringatan itu langsung melompat cukup jauh mundur, termasuk Jane. Bagian depan peti pun terbuka dengan paksa, mengeluarkan sejumlah asap yang sangat tebal dan pekat, menyebabkan (Name) terbatuk-batuk. Meskipun terhalang oleh asap yang tebal, Anos masih mampu melihat dengan mata iblisnya bahwa seseorang telah keluar dari peti tersebut.

Anos X ReaderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang