Bab 3

754 77 3
                                    

Hai Readers sekalian, semoga sehat selalu.

Selamat membaca dan semoga suka.

Jangan lupa vote, koment, dan share ya. Ajak kenalan kalian juga untuk membaca Anos x Readers

Seminggu kemudian, 

hari ujian kompetisi tim yang telah diumumkan oleh Emilia minggu lalu telah tiba. Ujian ini akan berlangsung di dalam hutan, dan saatnya tim Anos akan berhadapan dengan tim Sasha.

"Apa kau sudah siap?" Tanya Sasha kepada Anos.

"Kau pikir sedang bicara dengan siapa?"

"Yah, terserah saja. Kau ingat dengan janjimu?" Tanya Sasha memastikan Anos tidak lupa dengan perjanjian mereka minggu lalu.

"Ya. Apa kau ingin melakukan Zecht?" 

"Benar. Biarkan gadis itu yang melakukannya." Ucap Sasha menunjuk Misha.

"Aku?" Tanya Misha menoleh kepada Anos yang disebelahnya.

"Tak Masalah." Ucap Anos singkat.

Akhirnya, mereka melakukan Zecht, dan ujian kompetisi tim antara tim Sasha dan tim Anos pun dimulai. Peraturannya adalah jika King dikalahkan atau tidak ada yang bisa mempertahankan Gyze, maka pertandingan akan selesai.

"Jadi, kita bisa menang jika mengalahkan perempuan itu, kan?" Tanya (Name) kepada Anos yang berada di sebelah kanannya. Anos mengiyakan, dan (Name) langsung berniat melangkah menuju tempat tim Sasha berada. Namun, langkahnya terhenti ketika melihat tim Sasha sedang membangun sebuah kastil. (Name) mengutuk dirinya sendiri karena terlalu ceroboh dan menganggap bahwa tim Sasha tidak akan membangun pertahanan.

"Apa strategi kita?" Tanya Misha kepada Anos.

"Karena kita hanya bertiga, kita tidak bisa mendekat begitu saja. Bagaimana menurutmu, (Name)?" Anos bertanya kepada (Name) untuk mendapat pendapatnya tentang strategi apa yang harus mereka gunakan. (Name) terdiam sejenak, memikirkan dengan keras hingga akhirnya mendapatkan sebuah ide.

"Tim Sasha hanya mengetahui kemampuan yang dimiliki oleh Misha. Jadi, mereka akan berpikir bahwa kita akan berlindung dengan <Iris>. Mari kita memanfaatkan pemikiran mereka," Ucap (Name) menjelaskan strategi yang telah terpikirkan dalam pikirannya.

Anos tersenyum dan tertarik dengan strategi yang diusulkan oleh (Name). "Bagaimana kita bisa memanfaatkan pemikiran mereka?" Tanya Anos sambil tersenyum kepada (Name).

Melihat senyuman Anos, (Name) ikut tersenyum dan menjawab, "Biarkan Misha membangun kastil di sini, lalu kita berdua menyerang mereka bersama-sama." (Name) menjelaskan strategi tersebut kepada Anos.

Tetapi, Anos dengan tegas mengatakan, "Tidak. Lebih baik kau tinggal di sini bersama Misha, dan aku yang akan menyerang mereka." (Name) ingin mengajukan protes, tetapi Anos sudah pergi menggunakan <Gatom>.

DI depan Kastil tim Sasha, Anos muncul secara tiba-tiba membuat mereka sedikit panik. Anos tidak menggunakan sihir untuk menyerang, melainkan hanya kekuatan fisiknya, dengan mengangkat dan membuang kastil tersebut. (Name), yang menyaksikan kekuatan Anos dalam tindakan tersebut dari dalam kastil bersama Misha, hanya mampu meneguk ludahnya kasar. Beruntung bagi (Name) satu tim dengan Anos, jika tidak, mungkin dia akan dikalahkan seperti itu juga.

Setelah itu, Sasha bersama timnya menggunakan sihir api bernama <Gio Graze> untuk menyerang Anos. Namun sayangnya, Anos hanya perlu menggunakan sihir api tingkat rendah bernama <Grega> untuk menghancurkan serangan mereka, dan berhasil membuat tim Sasha terluka. 

Melihat tim Sasha telah diambang kekalahan, (Name) yang berada di dalam kastil bersama Misha langsung mendekati mereka. Ketika mereka tiba, (Name) melihat jika Sasha jatuh berlutut dihadapan Anos dengan keadaan kelelahan. Anos mengajak Sasha untuk bergabung dengan timnya, tetapi Sasha menolak dan mencoba menggunakan mata iblis kehancurannya untuk melukai Anos. Sayangnya, itu tidak mempan kepada Anos.

Anos X ReaderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang