Happy reading ~~✨👑
Vote dulu ya beb✨
•
•
•
•
•
•
"Ahh bosan banget di kamar terus." Ucap Arley membaringkan tubuhnya di atas kasur.
Arley menyentuh mata nya yang terasa membengkak,"Duh mata ku sakit."
Ia beranjak dari kasurnya dan langsung berlari ke arah jendela kamar.
"Kayaknya seru deh di luar sana, kalo di dunia lain mungkin aku tidak bisa melihat taman seindah dan sebesar ini." Arley semakin bersemangat untuk melihat taman bunga yang begitu indah.
Kekeh Arley, "Apa aku keluar aja, sebentar sepertinya tidak masalah."
KREKK...
perlahan ia membuka pintu kamar sembari melihat lihat sekeliling kamar.
"Wah gak ada orang di sini, kesempatan bagus ni." Arley tersenyum puas sembari mengeluari kamar dengan perlahan.
Ia mengamati seluruh isi lorong istana yang begitu megah dan mahal, di sertai banyaknya perabotan yang tidak modern namun memiliki harga tinggi. Tak hanya itu istana ini juga memiliki banyak pelayan yang selalu berkeliaran di mana mana membuatnya semakin waspada.
"Jika aku mengambil salah satu barang dan ku jual di dunia ku dulu mungkin aku akan kaya, hehehe."Arley tertawa pelan.
Kini arley sadar bahwa ia tersesat di dalam istana yang begitu besar bagaikan labirin dengan memiliki tembok tinggi.
"Ini kearah mana ya" ucapnya sembari mengaruk belakang lehernya yang tidak gatal.
"Ini di lorong menuju perpustakaan."
Sontak Arley berbalik dan sedikit menjauh ketika mendengar sebuah suaranya tepat di telinganya, sungguh mengejutkan ternyata yang sedang berbisik di telinganya adalah pangeran ke tiga.
"Umn pangeran Efser?"Arley menggenggam kedua tangannya tepat di depan dadanya, menatap Efser dengan perasaan takut.
Efser tersenyum lalu mendekatkan tangannya di jawab Arley, seketika Arley menutup matanya dengan alis yang hampir menyatu.
Seketika Efser terdiam sejenak menatap Arley dengan tatapan datar dan menarik kembali tangannya.
Arley membuka kedua matanya secara perlahan, ketika ia membuat matanya ia di suguhi dengan wajah tampan dari pangeran Efser yang sedang tersenyum lembut.
"Pangeran Maaf atas kelancangan saya karena telah keluar kamar tanpa izin, tapi saya bosan terus berada di dalam kamar."Arley menatap Efser dengan tatapan memelas. Membuat Efser tidak tahan dengan tingkat imut pria manis ini.
Efser tersenyum lembut,"Tidak masalah, bagaimana jika kita ke taman?"
Mendengar itu wajah Arley berbinar-binar menatap Efser.
"Pangeran apakah itu Boleh?"
"Tentu saja boleh."Efser mengulur tangan kanannya di depan dada Arley.
Dengan heran Arley menatap tangan Efser dan wajah Efser secara bergantian.

KAMU SEDANG MEMBACA
[BL]Four Prince[End]
JugendliteraturEmpat pangeran kerajaan sihir yang bernama Enser, Elser, Efser, Edser. bertemu dengan seorang pria yang mereka temukan sedang pingsan di sebuah hutan ketika mereka sedang melakukan tugas. Pria yang mereka ber empat temukan ternyata hilang ingatan me...