Hari telah berganti dan semuanya kembali normal, di mana kegiatan sekolah dilaksanakan seperti biasanya. Semua warga sekolah sedang berada di lapangan untuk mendengarkan beberapa pengumuman yang akan disampaikan oleh kepala sekolah.
Setelah pengakuan Leo tempo hari lalu, semuanya menjadi sangat aneh. Begitupun dengan sikap Leo ke Ayara, mereka berdua jadi jarang sekali berkomunikasi. Ya tentu saja hal itu membuat Ayara kebingungan.
"Lo tau apa yang terjadi sama Leo?" Tanya Ayara kepada Tiara, mengapa cewek itu bertanya kepada Tiara dan bukan kepada Aurel? Jawabannya karena Tiara lah yang sering dekat dengan Leo.
Mendadak Tiara jadi gugup, ia bingung harus menjelaskan apa karena ia fikir bahwa hal ini hanya boleh diketahui oleh Aurel saja. Di dalam hati cewek itu melarang keras untuk memberi tahu Ayara.
"Ti? Kok diem?" Ayara menepuk pelan pipi kanan Tiara, sehingga membuat sang empu mengerjap beberpa kali.
"Eh? Gapapa kok, dia gapapa" kata Tiara.
"Hah? Siapa yang gapapa? Leo?"
Tiarq mengangguk cepat. "Tadi kan lo nanya soal Leo, ya gue jawab lah" ujarnya.
Ayara mengangguk paham, tetapi ia melihat ada kejanggalan di sini. Dengan Tiara gugup seperti itu ia melihat bahwa ada yang aneh di sini. Sepertinya bertanya kepada Tiara bukanlah hal yang baik.
"Jangan ngobrol, dengerin tuh" ucap Ahmad-ketua kelas.
Ayara dan Tiara kembali fokus mendengarkan pengumuman yang disampaikan oleh pak kepala sekolah.
Selang beberapa menit pengumuman pun sudah selesai disampaikan. Dan ternyata pengumuman yang berlangsung selama 20 menit itu menjelaskan tentang pemilihan ketua dan wakil Osis yang baru.
Di sini ada 3 kandidat yang menyalonkan diri sebagai ketua dan wakil Osis. Masing masing dari mereka sudah menyampaikan visi dan misinya. Dan pelaksanaan pemilihan ketua dan wakil Osis ini akan di selenggarakan secara terbuka, yaitu di lapang sekolah.
Karena ada pemilihan, jadilah sekolah membebaskan jam belajar, semua guru dan murid sibuk untuk memilih. Hal itu tentu membuat Gio dan teman temannya bahagia, tidak ada jam pembelajaran siapa yang tidak bahagia?
Selepas pengumuman itu Gio mengajak teman temannya untuk pergi ke kantin karena ia merasa bosan kalau hanya melihat siswa dan siswi yang mengantri untuk memilih. Secara kelas 12 akan memilih terakhir.
"Nanti kalau si Anreas udah milih, lo ajakin dia buat ke kantin" ucap Gio kepada Bayu, sedangkan cowok itu masih menunggu di lapangan karena katanya ingin melihat adik kelas yang disukainya.
"Oke siap Bos" balas Bayu seraya mengacungkan jempol kanannya.
"Gue sama yang lain duluan" Gio berjalan terlebih dahulu lalu diikuti oleh teman teman yang lainnya di belakang.
Seperti biasa mereka duduk di kursi yang berada di pojok di dekat pohon rindang. Setelah duduk mereka mulai memesan kepada penjual dan mencomot beberapa gorengan yang sudah di sajikan di meja.
"Katanya kemarin ada kejadian di perkemahan" ucap Samudra memulai topik pembicaraan.
"Kejadian apa? Gue kok ga tau" Tian menyahut sembari memasukkan gorengan ke dalam mulutnya.
"Ya lo kan ga ikut! Gimana sih!" Fikri hampir melayangkan gorengan ke wajah Tian.
"Hehe iya juga sih"
"Jadi, kejadian apa yang terjadi?" Tanya Gio.
"Ada siswi yang hilang dan katanya si Anreas juga ikut ilang" jelas Samudra.
KAMU SEDANG MEMBACA
ANREAS
Teen Fiction[FOLLOW DULU SEBELUM BACA] Ini menceritakan tentang anak remaja yang baru saja menginjak dunia sekolah SMA. Cowok itu bernama Anreas. Anreas menyukai teman satu sekolahnya yaitu, Ayara. Tapi, hal ini sangatlah berbanding terbalik dengan Ayara. Cewe...